Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. ■JUST BE MYSELF■

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Baju Adat, Budaya Sepanjang Masa

20 Oktober 2022   13:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   21:06 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, ketika saya masih sekolah dari TK hingga SMP setiap tahun mengikuti karnaval pada peringatan hari kemerdekaan RI. Rasanya senang sekali kalau kebagian memakai baju adat. Para penonton yang ada di sepanjang jalan menunggu peserta karnaval lewat lebih tertarik melihat peserta yang lucu-lucu dan yang memakai baju adat. Kebudayaan yang ditampilkan dalam karnaval meskipun setahun sekali, menjadi perhatian khusus penonton dari pada yang memakai pakaian profesi seperti dokter, polisi, guru dan lain-lain. Wajahpun dirias sehingga kelihatan lebih menarik dan indah dilihatnya.

Seiring perkembangan jaman, hampir di daerah-daerah maupun di kota-kota sudah jarang terlihat tampilan seperti itu. Bahkan di sekolah-sekolah pun jarang sekali menampilkan pakaian adat ketika mengadakan karnaval.

Jika sekarang-sekarang ini diterapkan aturan pada anak sekolah untuk memakai seragam baju adat, menurut saya itu sangat bagus. Karena bisa dimungkinkan anak-anak jaman sekarang banyak yang tidak tahu nama pakaian adat daerahnya sendiri. Budaya leluhur hampir luntur tergerus perubahan jaman yang lebih modern. Memang sedikit lebih menyusahkan para orang tua karena harus menyiapkan seragam baju adat tersebit. Apalagi kalau di daerah  yang pakaian adatnya model-model dan terlalu ribet. Tapi kalau sudah terbiasa mungkin tidak menjadi masalah lagi. 

Yang ingin saya sampaikan, sebaiknya aturan seragam baju adat tersebut jangan diterapkan seminggu sekali, tapi sebulan sekali misalnya setiap tanggal 17 . Itu untuk tahap awal masa percobaan. Jika kemudian diterima oleh wali murid dan murid itu sendiri, tahap berikutnya bisa diterapkan seminggu sekali misalnya setiap hari Jum'at. 

Hendaknya semua pihak menyambut dengan senang hati rencana aturan tersebut. Setidaknya sebagai bukti rasa cinta kita terhadap kebudayaan atau adat istiadat yang kita miliki. Baju adat sudah seharusnya dilestarikan karena merupakan budaya sepanjang masa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun