Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku yang Tak Bisa Diam

11 Oktober 2022   20:20 Diperbarui: 19 Oktober 2022   19:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Karena dengan adanya  kemajuan teknologi  berdampak negatif juga bagi anak-anak yang kecanduan dengan aplikasi game online di handphone (HP) mereka. Hal itu sangat meresahkan orang tua yang mempunyai anak sekolah karena jika sudah pegang hp anak-anak susah disuruh untuk belajar, mengaji atau aktivitas lainnya. Salah satu cara untuk mengurangi menggunakan HP dengan mengajak anak-anak untuk berlatih menulis dengan mengarang cerita atau mencurahkan isi hatinya lewat puisi. Sebelum dikumpulkan untuk dibukukan mereka membaca hasil karya sesama teman secara acak. Ternyata kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk menyalurkan bakat mengarang yang mereka miliki.

Aku juga memfasilitasi para pemuda yang belum punya pekerjaan tetap untuk berkarya melalui pembuatan photowood, atau foto yang dicetak pada media kayu sebagai hiasan dinding atau meja kantor. Ternyata kreasi photowood tersebut banyak diminati oleh masyarakat dan banyak pesanan yang harus dikerjakan dengan cepat. Semangat pemuda mampu menghasilkan karya dan menjualnya tanpa bantuan instansi manapun.

Ternyata kalau ingin hidup kita bermanfaat bagi orang lain, banyak sekali hal-hal yang bisa kita kerjakan untuk masyarakat luas. Semangat berbagi pengalaman untuk sesama di sela-sela mengurus anak cucu dan  beberapa kegiatan perkumpulan lain, seolah menjadi kewajibanku dalam hidup ini. Apalagi mereka yang berpendidikan tinggi masih banyak peluang untuk mengaplikasikan ilmunya selagi banyak orang yang membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran kita. Aku sebatas ingin membuktikan, bahwa tak harus seorang yang berpendidikan tinggi jika ingin hidupnya bermanfaat bagi orang lain.

Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga yg tidak bisa tinggal diam melihat kenyataan perekonomian warga yang sekarang-sekarang ini dikeluhkan oleh orang banyak. Bagiku bantuan dari pemerintah berupa uang kepada masyarakat tidaklah efektif untuk mengentaskan kemiskinan. Justru mereka lebih banyak cari pinjaman dengan jaminan kalau bantuan yang dari pemerintah cair mereka membayar hutang tersebut. Hal ini juga yang sangat memacu semangatku untuk mencari solusi agar mereka tidak selalu mengharapkan bantuan dana dari pemerintah saja, tetapi berusaha untuk merubah pola pikir dengan berusaha mengembangkan kemampuan untuk menambah penghasilan. Merupakan kepuasan tersendiri ketika aku bisa menyalurkan ide-ide dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Meskipun sangat berat merubah kebiasaan yang sudah lama berjalan, tapi aku sabar dan tetap semangat berjuang. Jiwa pendobrakku terpanggil untuk mencurahkan seluruh kemampuanku. Kalau bukan kita, siapa lagi !!!

11 Oktober 2022

"Nenek Tahan Banting"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun