Berawal dari terjadinya pandemi Covid-19, seorang yang peduli dengan perekonomian warga mendirikan sebuah wadah para pelaku UMKM dengan membentuk grup WhatsApp (WA) yang kemudian disebut Fornimas (Forum Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam perjalanannya sudah beberapa kali mengadakan kopdar dan diikuti anggota grup dengan semangat. Banyak program-program yang disampaikan saat kopdar dan disambut antusias oleh peserta yang hadir. Meskipun Fornimas tingkat Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas belum ada legalitas atau berbadan hukum, tapi banyak para produsen, distributor dan reseller yang tergabung di dalamnya.
Fornimas sebagai kesatuan wadah inkubator UMKM dengan mengedepankan prinsip "Bela Beli Bala Dewek," sangat disambut keberadaannya oleh masyarakat terutama para produsen.
Pada kenyataannya memang banyak sekali para produsen yang mampu membuat produk baik makanan ringan, jajanan basah dan masakan serta membuat kerajinan tangan. Tapi dalam penjualannya mengalami kendala dengan terbatasnya tenaga dan kurangnya kenalan atau teman untuk calon konsumen.
Oleh karena itu melalui Fornimas para produsen merasa sangat terbantu untuk pemasaran produknya, dimana banyak reseller yang semangat berjualan. Prinsip Bela Beli Bala Dewek mereka terapkan, yaitu membeli produk-produk teman sendiri dan dijual ke pasaran yang lebih luas. Sehingga produksi mereka meningkat dan secara otomatis pendapatan bertambah.
Jika dagangan yang biasa diproduksi mengalami penurunan omzet, maka produsen tersebut bisa menjualkan produk dari produsen lain yang tergabung dalam Fornimas. Dengan demikian perputaran ekonomi berjalan baik meskipun di tengah pandemi yang cukup lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H