MENINGKATKAN PERKEMBANGAN  BAHASA ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERCERITAÂ
Â
 Masa anak usia dini adalah masa yang sangat penting dalam kehidupannya dan paling tepat untuk mengembangkan semua potensinya ,baik itu bersifat internal maupun eksternal Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari Anak Usia Dini  (AUD) yang secara termologi disebut pra sekolah atau Taman Kanak-Kanak.Pada masa ini terjadi proses pematangan fungsi -fungsi fisik dan psikis yang merespon stimulus yang diberikan lingkungan dan masa itu disebut masa peka. Anak -anak dengan dunianya untuk diolah dalam kontek keunikannya dalam bertutur ,berkarya,berinteraksi sosial serta cara menyelesaikan persoalan sendiri .
 Salah satu kemampuan yang sedang berkembang pada anak usia dini ( AUD) adalah kemampuan berbahasa. Bahasa merupakan simbul yang digunakan oleh anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan . Hasil dari aktifitas berpikir anak akan diekspresikan dengan bahasa ,dan berbagai perasaan yang melingkupi anak akan ditampilkan dengan kemampuan berbahasanya pula
Dalam hal ini perkembangan Bahasa anak sangat berpengaruh pada lingkungan .Perkembangan Bahasa yang optimal dan sesuai dengan tahap perkembangannya akan mempermudah dan memperlancar anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Karena Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain ,dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbul.,untuk mengungkapakan suatu pengertian seperti dengan menggunakan lisan, isyarat,tulisan,  lukisan dan mimik muka ( Yusuf,dalam Yeni Rahmawati,S.Pd MPd: 65) . Anak usia 4-6 tahun dalam perkembangannya adalah senang bercerita,dalam usia ini bercerita merupakan bentuk kemampuan bahasa yang dimilik  .
Bercerita itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan atau ketrampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi. Pada anak usia dini bercerita sangat penting dimulai dari aspek -aspek perkembangan yaitu menyimak dan berbicara.
Hal ini selaras dengan karateristik kemampuan berbahasa yang meliputi anak berbicara dengan baik,mendengar,dan menceritakan kembali pengalaman dengan urutan yang mudah dipahami. Dengan stimulus dari lingkungan,keterlibatan anak dalam berkhayal dan berimajinasi akan  mampu mengkomunikasikan gagasan dan perasaan nya lewat bercerita dengan kata -kata yang mempunyai makna untuk menggambarkan suatu cerita yang ada dalam pikirannya.
Kemampuan bercerita dapat diperoleh dengan cara mendengarkan cerita maupun dengan cara atau metode lain dari para pendidik  ,sehingga tertanam nilai-nilai dari pengalaman ke dalam pikiran anak ,dengan demikian anak akan merekam apa yang dialami kemudian menyampaikan pada orang lain.
Dalam tahap perkembangan bercerita ini peran orang tua yang paling  penting selain pengaruh lingkungan. Dengan orang tua memberikan cerita atau metode cerita atau pun berkegiatan lainnya yang melibatkan anak didalamnya .Â
Ketika anak bersamanya anak akan terangsang otaknya dan tergugah perasaannya .Dengan bercerita pada anak akan meelatih daya konsentrasi anak yaitu melatih kemampuan anak dalam memusatkan perhatian beberapa waktu terhadap obyek tertentu.Selain itu dapat berekspresi dan menumbuhkan rasa puas sehingga membuat anak lebih percaya diri.Dengan bercerita akan melatih anak bersosialisasi yaitu apabila seorang anak menyerap segala informasi melalui seluruh indranya ; anak lihat ,anak mendengar ,anak meraba dan lain-lainnya,sehingga anak akan trampil bercerita mengungkapkan perasaannya pada orang lain dengan berbagai cara contoh; beberapa Gerakan ,baik Gerakan silat,Gerakan lucu,ataupun meniru karakter tokoh.