Mohon tunggu...
candra bagus
candra bagus Mohon Tunggu... Lainnya - Suka berolahraga dan main game

Candra Bagus Hartono Universitas Sebelas Maret Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Gadget pada Anak Usia Pelajar

16 Oktober 2021   08:45 Diperbarui: 16 Oktober 2021   09:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Globalisasi merupakan arus perubahan besar yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. Globalisasi yang paling marak dan banyak diterima oleh semua kalangan ialah perubahan cara berkomunikasi, jika dahulu komunikasi sangat terbatas jarak dan waktu, kini komunikasi adalah kegiatan yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja oleh siapa saja.

Gadget adalah  alat komunikasi yang dikenal oleh semua kalangan, tidak hanya sebagai alat komunikasi, gadget merupakan alat untuk mendapatkan segala informasi dan dunia hiburan. Segala sesuatu dapat kita lakukan dengan gadget. Tak hanya berhenti disitu, gadget kini juga dimiliki oleh semua kalangan di segala usia, khususnya anak usia pelajar.

Tidak ada dari anak usia pelajar kini yang tidak dapat mengoperasikan gadget dan tidak tahu tentang gadget atau yang kini lebih akrab disebut gaptek. Bahkan bagi mereka, gadget adalah sebuah kebutuhan dan piranti yang harus dimiliki, dengan alasan sebagai alat komunikasi, mencari dunia hiburan, kebutuhan dunia pendidikan, sumber informasi, hingga untuk mencari popularitas melalui media sosial.

Gadget memiliki banyak pengaruh dan dampak bagi anak usia pelajar, baik positif maupun negatif tergantung dengan fungsi masing-masing penggunanya. Bagi anak usia pelajar, banyak dari mereka menggunakan gadget hanya untuk bermain game online yang kini sedang marak. Bahkan tak jarang dari mereka yang rela mengorbankan jam belajar dan tidur mereka demi memuaskan kesenangan mereka untuk bermain game online, hingga lupa akan kewajibannya sebagai seorang pelajar dan kebutuhan mereka yang harus dipenuhi.

Selain itu, ada juga anak usia pelajar yang menggunakan gadget mereka untuk mengejar dunia popularitas pada dunia maya, seperti halnya membuat konten-konten pada media sosial yang mereka miliki. Bergerak di dunia maya pada anak usia pelajar sebenarnya tidak dilarang, akan tetapi terkadang anak usia pelajar belum mampu menyaring hal-hal yang dilarang dan baik untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Memang popularitas di dunia maya jika ditekuni dan berhasil maka hasilnya sangat menggiyurkan, namun hal ini bahaya bagi mereka yang kurang paham akan hukum, etika, dan sopan santun.

Dampak lain dengan adanya gadget dikalangan pelajar, ada dari mereka yang menggunakan gadgetnya benar-benar untuk kebutuhan pembelajaran mereka. Kini banyak kita jumpai bimbel dengan sistem online, anak usia pelajar banyak yang tertarik bimbingan belajar dengan metode pembelajaran online ini. Ada juga dari mereka yang menggunakan gadgetnya untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan melalui internet.

Dengan internet, semua pertanyaan dan materi guru di sekolah dapat terjawab, namun sebenarnya jawaban-jawaban yang di dapat dari internet belum tentu akurat kebenarannya, hal ini dikarenakan internet dapat diakses dan ditulis oleh siapapun. Belum mampunya mereka menyaring informasi, dapat membuat anak usia pelajar terjerumus pada berita hoax dan penipuan. Selain itu, bagi anak usia pelajar yang produktif, gadget dapat mereka gunakan sebagai alat berjualan online atau yang lebih dikenal dengan sebutan olshop. Dunia kerja bukan lagi milik orang yang sudah lulus pendidikan, bagi anak pelajarpun kini bisa melakukan kegiatan produktif tersebut. Mungkin hasilnya tidak begitu besar, tetapi setidaknya mereka bisa memenuhi kebutuhan jajan mereka sehari-hari tanpa meminta pada orang tua.

Gadget pada anak usia pelajar berfungsi dengan baik atau tidak semua bergantung pada penggunanya, bahkan tidak jarang kita dengar bahwa gadget sangat berdampak pada kesehatan mental anak usia pelajar. Hal ini dikarenakan komunikasi yang makin mudah, dengan tidak berhadapan langsung dengan umum, mereka hanya perlu menggerakkan jari saja dan informasi akan dengan mudahnya tersebar, sehingga membuat mereka kurang dalam percaya diri. Mereka lebih memilih berbicara dengan menatap gadget daripada berbicara di depan umum.

Dalam hal ini, peran orang tua sangat diperlukan demi kesehatan mental anak dan kepribadian anak. Anak usia pelajar yang kurang manajemen dari orang tuanya akan membentuk kepribadian yang kurang sehat dan ketergantungan pada gadget. Selain itu, guna pengawasan dari orang tua ialah untuk mengawasi anak dalam mengeksplore dunia maya, agar anak tidak terjerumus dalam berita hoax dan dunia penipuan lainnya. Sehingga perkembangan zaman, khusunya dunia dagdet dapat berjalan beriringan dengan fungsional bagi anak usia pelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun