Mundurnya politisi senior siswono yudo husodo dari partai nasdem tentunya tidak hanya mengagetkan diinternal partai sendiri, tapi juga dikalangan para politisi partai lain sebagai ketua dewan pertimbangan partai siswono tentunya mempunyai posisi yang strategis dalam menentukan arah partai terutama dalam menghadapi pemilu dan pemilihan presiden tahun 2024 yang dinamikanya semakin menarik untuk dicermati, terutama dalam hal calon preseiden yang sampai saat didominasi oleh tiga nama yang selalu unggul dalam lembaga-lembaga survey, yaitu ganjar pranowo, anies baswedan dan prabowo subianto.
ketik partai nasdem mendeklarasikan anies baswedan sebagai calon presiden banyak kalangan diinternal partai sendiri yang keberatan dengan pencapresan tersebut, menurut penulis ada dua alasan kenapa kader menolak pencalonan yersebut satu karena waktu yang kurang tepat ditengah persiapan pemilu dan proses pencalonan anies yang dinilai kontroversial kedua alasan ideologis, kalau menurut analisa penulis alsan pertama sebagian kader tentu bisa memahami langkah yang dilakukan surya paloh sebagai ketua umum dan aktor utama di partai nasdem, beliai mempunyai pandangan dan strategi sendiri dalam membuat keputusaan yang akhirnya bisa diterima dan meyakini bahwa itu bagian dalam membesarkan partai, banyak kader-kader partai nasdem yang loyal dan mengikuti keputusan dari surya paloh, alasan ideologis menurut penulis alasan inilah yang menyebabkan sebagian kader mengundur diri termasuk siswono yudo husodo, dalam pencapresan anies yang diopinikan sebagai anti tesa dari jokowi dan kalangan islam yang tidak ramah terhadap plurasisme, opini ini adalah dampak dari pencalonan anies sebagai gubernur yang naik ketika eskalasi politik identitas (islam) yang masif dengan gerakan 212 , sehingga timbul kekhawatiran atas pencalonan anies baswedan, opini yang kedua sebenarnya tidak terbukti ketika anies menjadi gubernur.
selain alasan diatas menurut saya mundurnya siswono yudo husodo selaian kecewa terhadap pencalonan anies, dia tidak berhasil untuk menjadikan ganjar pranowo sebagai capres dari partai nasdem, secara ideologis dan kultural siswono lebih cocok dengan ganjar bahkan pernah dalam acara wisuda kampus universitas pancasila menghadirkan ganjar sebagai keynote speaker tentu ini tidak terlepas dari kedudukan siswono yudo husodo sebagai ketua pembina dikampus tersebut, mundur adalah jalan terbaik bagi siswono yudo husodo dan bagi partai nasdem sendiri
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H