Mohon tunggu...
Cincay L.Kirana
Cincay L.Kirana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Perempuan yang suka nulis klo lg mood n hobby baca klo ga bisa tidur.. http://cincay-me.blogspot.com/ Salam kenal semuany .. ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tertahlukan

10 Maret 2015   15:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan nama ku Vidi Nugrahaji. Aku bukan penyanyi yang berwajah tampan dan bersuara merdu yang sering muncul di Televisi itu. Aku hanya karyawan biasa di perusahaan swasta di bagian IT support. Aku baru setahun bekerja diperusahaan yang cukup ternama ini. Namun baru hari ini aku sadar ada seniorku di divisi lain yang saat ini menarik perhatianku. Di bilang cantik engga juga namun dia sangat menarik bagi ku, apalagi saat kami pulang bareng dengan naik busway. Perjalanan panjang dan melelahkan terasa cepat sekali berlalu bila aku pulang bareng dengannya. Mendengar cerita tentang teman-teman di divisinya membuatku tertawa tanpa di buat-buat. Sekilas Mba Santi memiliki wajah yang agak jutek dan tidak bersahabat, namun wajah malesin tersebut akan hilang apabila kita bisa melihat senyumannya yang manis dan tidak membosankan. Tidak perlu kaget kalau banyak pria lajang dewasa di kantorku yang suka menggodanya dan berusaha mengajak mba Santi kencan. Terlalu sering pulang bareng menggunakan kendaraan umum bersama dengannya banyak menimbulkan gosip yang tidak enak bagi kami. Namun tidak sedikit pula yang iri dengan kedekatanku dengan mba Santi ini, terutama bagi fans mba Santi yang sering ditolaknya mentah-mentah apabila mereka menawarkan untuk mengantarkannya pulang.

"Mba .." tegurku suatu hari saat kami sama-sama berada di halte busway. "Pangggil gw Santi aja napa sih, umur lo ma gw kayaknya ga jauh beda deh.." protesnya untuk kesekian kali. "Eh..iya. san...ti " Panggilku agak canggung. Dia menatapku sambil menunggu kelanjutan suara ku, entah kenapa aku mendadak deg-degan ditatap seperti itu ya. "Why..??" Tanyanya kali ini langsung. " Besok saya sepertinya udah bawa motor kekantornya, jadi...jadi mungkin ga bsa bareng diri mu lagi mba.." Ada guratan kesedihan terpancar dari matanya sekilas. "Oh..Ya udah ga apa-apa" "Tapi mba..Eh salah, Tapi San..elo bsa tetap bareng gw kok kalo mau, kan kita searah.." Tawarku canggung dan malu-malu. Santi menatapku sejeanak, kemudian senyumnya mengembang, senyum yang sering aku liat selama hampir 2 bulan pulang bersama, senyum yang telah membuat aku resah jika malam tiba, senyum yang buat aku bersemangat untuk segera sampai kekantor, senyum yang benar-benar buat aku terkadang salah tingkah di buatnya. "Tar gw nebeng lo ga apa-apa nih ma cewe lo??" tanyanya yang buat aku tersadar kembali kalo aku sudah punya tunangan saat ini. "Engga sih, kan dia udah tau klo kita sering pulang bareng naik busway.." "Baguslah klo gitu, jadi gw ga perlu khawatir tiba-tiba cewe lo liat kita berdua naik motor nanti ya.." ujarnya sambil mengangguk kecil.

Sebulan berlalu setelah hari itu dan aku benar-benar jatuh cinta padanya. Bukan karena Santi lebih cantik dari pada Yani tunangan ku. Namun ada beberapa perasaan dan debar-debar yang tidak pernah aku rasakan jika saat bersama Yani. Saat bersama Santi dunia ku terasa berbeda, secara tidak langsung dia banyak merubahku ke arah positif. Aku berhenti merokok karena penuturannya yang bilang berbicara dengan perokok sama seperti berbicara dengan asbak karena aroma napasnya berbau rokok. Dia juga yang membuat aku jadi malas keluyuran malam ga jelas bersama teman-teman kuliah ku. Padahal dari 4 tahun lalu Yani sering melarang aku untuk  keluyuran malam bila tidak jelas tujuannya, namun tidak pernah aku dengarkan, entah kenapa dengan wanita yang satu ini aku sangat nurut tanpa dia minta langsung kepada ku.

Satu lagi yang buat aku kagum dan benar-benar bertekuk lutut padanya, Santi sangat bisa memberikan rasa nyaman kepada ku dan peka dengan perubahan mood ku serta sangat tau sekali kebiasaan ku, hobby ku dan minuman yang aku suka. Yani yang sudah lama denganku saja tidak pernah sedetail itu mengenal ku, namun perempuan yang satu ini benar-benar paham sekali. sampai sempat terlintas di otak ku apakah Santi ini cenayang ?? Ataukah mungkin dia juga mempunyai perasaan yang sama dengan ku, tiba-tiba pikiran itu terlintas begitu saja saat ini. Ada rasa yang membuncah kesenangan di dadaku bila dia benar mempunyai perasaaan yang sama dengan ku. Anganku tentang Santi tiba-tiba buyar saat Yani menepuk pundak ku, "Ngapain kamu senyam-senyum sendiri??.." tanya Yani sedikit curiga, 'Engga apa-apa, cuma ingat tadi dikantor ada kejadian lucu aja, biasalah ulah si anwar yang rada oneng gtu deh.." Jawab ku sekena agar Yani tak memberondongku dengan pertanyaan yang lebih menyudutkan ku. " Ya udah klo gitu, Yuk cuss antar aku pulang.."

Sebulan berlalu kembali rasa ini benar-benar sangat sulit aku bendung, aku beranikan diri BBM Santi untuk menanyakan apakah ada acarakah dia sepulang kerja sore ini. Aku ingin mengungkapkan semua perasaanku, aku ingin dia tahu betapa dia telah banyak merubahku menjadi orang yang lebih baik dan aku ingin dia tahu betapa aku sangat sayang kepadanya. Taman Menteng sore ini cukup terang namun hawa yang beredar membuat aku berkeringat dingin. "Ada apa deh bawa aku kesini, macam orang mo pacaran aja" Ujar santi membuat aku terkejut. 'Bener-bener dah ni cewe, tau aja klo gw emang mo ngajak dia kencan' ujarku dalam hati. "Ehm..sebentar deh San, gw mo nanya sesuatu ma elo.." Ucapku seraya mengambil napas agar tetap tenang. " Oke, kenapaa..??" " Lo ngerasa ga klo beberapa bulan terakhir ini kita dekat banget" "Truus..?" Tatapan mata Santi mulai serius dan itu benar-benar buat aku gugup banget.

"Ehm..kayaknya di gw mulai timbul perasaan peduli ke elo lebih dari temen dah saat ini.." Kali ini mata santi yang agak sipit sedikit melotot. "Maksudnya lo suka gw gtu..??" Deeg..'Nih cewe nanyanya langsung banget lagi ga pake basa basi dulu kek..' Rutuk ku dalam hati.Aku mengangguk kaku. Hahaha..Tiba-tiba Santi tertawa geli sekali, aku hanya mengerenyitkan alis sebagai tanda bertanya. "Sori..sori..Abis menurut gw ini lucu banget, lo suka ma gw, yang jelas-jelas bukan tipe lo looh..Gw rada tomboy, judes, jutek ga ada feminim-feminimnya, rada nyablak, suka berantem n menyebalkan.." Aku terdiam beberapa saat, ya aku tahu Santi bukan tipe ku tapi entah kenapa justru dengan dia, cuma dia yang bisa buat aku nyaman, menjadi diri sendiri, ga perlu jaim dan dengan Santi aku bisa tahu apa itu perasaan cemburu. Mungkin cukup lama kami saling terdiam sampai akhirnya Santi meminta ku untuk mengantarkannya pulang. Sepanjang perjalanan pulang kami saling diam, tidak ada satu katapun terucap, kami sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sesampai depan gerbang rumahnya Santi mengucapkan terima kasih kepada ku. " Pikirkan lagi perasaan mu saat ini terhadapku, ingat kamu telah bertunangan dengan Yani dan aku tidak ingin jadi yang kedua" Santi sempat berjalan dua langkah menuju gerbang rumahnya, kemudian berbalik kembali ke arah ku. " Bila kau benar-benar tertarik padaku atau jatuh cinta kepadaku maka tinggalkan Yani dan kejarlah aku, namun jika aku hanya pelengkap hubungan kau dan Yani, lebih baik kau tinggalkan aku dan jangan perna kita pulang bersama lagi.." Kali ini ini santi benar-benar masuk perkarangan rumahnya tanpa menoleh kebelakang lagi. Dia menutup pintu rumahnya dan membiarkan aku yang diam terpaku dengan pilihan yang dia berikan kepadaku. Meninggalkan yani yang telah 4 tahun bersamaku kemudian mengejar santi, atau meninggalkan Santi lalu melanjutkan hubunganku dengan Yani sampai ke jenjang pernikahan..??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun