Mohon tunggu...
Cincay L.Kirana
Cincay L.Kirana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Perempuan yang suka nulis klo lg mood n hobby baca klo ga bisa tidur.. http://cincay-me.blogspot.com/ Salam kenal semuany .. ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Not Love Between Us.. Just Having Fun Honey...

5 Januari 2012   09:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13257553601545769401

Clara, pukul 22.30 WIB. Beep..beep..BB ku memanggil untuk segera dilihat. "Ehmm..Sudah kuduga pasti dari dia" Ujarku dalam hati. Bieb jgn lp bsk y,ak jmpt dkantormu isi bbm darinya. Okay C U, balasku. Aku tak ingin berlama-lama ber-BB ria bersamanya malam ini, karena suamiku akan curiga. Arie adalah mantan dari teman kuliahku dulu, aku kenal dia saat dia menjemput Santi teman yang cukup dekat saat berkuliah dulu. Perkenalan yang biasa saja tidak ada tanda-tanda bahwa kelak kami akan mempunyai hubungan yang terlarang dikemudian hari. Lima tahun setelah lulus kuliah tanpa sengaja aku bertemu Arie kembali di sebuah Mall dikawasan Jakarta Selatan, berbasa basi sebentar kemudian bertukar nomer HP dan Pin BB. Kisah berlanjut dengan saling sapa,saling jumpa saat makan siang kemudian bersatu dalam kamar hotel. Kami tahu kami sudah saling memiliki pasangan hidup dan sudah memiliki anak. Entah kenapa kami lakukan ini, mungkin karena kesepian yang sama-sama kami alami. Besok suamiku akan bertugas keluar kota kembali sekitar 3hari, itu pertanda akan ada kesempatan bagi aku dan Arie memadu kasih diatas ranjang Hotel. "Kamu belum tidur sayang, kok melamun sih.." tiba-tiba suamiku menyentuh pundakku. "Engga apa-apa cuma mikirin kerjaan besok, pasti lembur lagi deh.." ujarku seraya menghindar tatapan hangat suami ku. "Udahlah..Ga usah dipikirin terlalu dalam tooh..Kerjakan saja,kalau emang harus lembur ya sudah jalani aja. yang penting kamu jaga kesehatan aja" aku menarik napas lega karena suamiku tidak menaruh curiga "Okay..yuk bobo besok kan kamu harus bangun pagi untuk ke bandara" Alih-alih tidur suamiku malah menyentuh bagian sensitif di dadaku. "sayang.." rengek suami ku. Okay.. Baiklah aku layani kamu malam ini dengan baik dan penuh cinta karena esok aku tidak berada diranjang bersamamu. Arie, Pukul 14.30 WIB Aku telah sampai dipelataran parkir kantor Clara dari 10 menit yang lalu, entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu terbayang akan dirinya dan yeaah..lekuk tubuhnya yang seksi. Aku akui pria manapun pasti akan tergoda melihat dirinya walau ia tak memakai baju yang super mini. Tatapan mata dan bahasa tubuhnya lah yang pasti mengundang para pria ingin mendekatinya. Kalo istilah psikologi mungkin Clara mempunyai Sex appeal yang sempurna untuk menarik lawan jenis tanpa harus memakai pakaian yang seksi sekalipun. Drrttt..BB ku bergetar Clara : I'm coming darling. Langsung aku raih parfum yang terletak dalam laci mobilku, okay aku sudah siap untuk bercinta dengannya hari ini. Mobil yang kami tumpangi melaju dengan lancar ke kawasan kemang, ke hotel favorit kami seraya di iringi lagu cinta dari band Ungu. Kulirik Clara yang berjalan disisiku sat menuju kamar hotel yang telah aku booking sebelum aku menjemputnya. Blazer kerjanya yang berwarna krem, serta sepatu High heel yg seirama dengan pakiannya dan aroma parfumnya yang lembut sangat menggoda. Imajinasi liarku dengan cepatnya hinggap, aku ingin kali ini bercinta dengannya seraya mengucapkan kata-kata terlarang. Oke..Dulu awal kami menyetujui hubungan ini kami sepakat tidak boleh ada perasaan cinta didalamnya, Just having fun itulah ungkapan yang kami sepakati saat itu. Tapi kini aku ingin jujur padanya dengan perasaanku ini,aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini, walau aku tahu kami tidak akan bisa bersama selamanya. Ratih, pukul 21.00 WIB. Ku ganti saluran TV berkali-kali tanpa tahu acara apa yang aku tonton. Pikiranku melayang tak karuan tapi bergelut disatu pertanyaan, kemanakah keberadaan suami ku. Sudah 20 kali aku hubungi telpon genggamnya tapi tak diangkat. Perasaanku kali ini sungguh takut, seakan-akan suamiku akan meninggalkanku. Ku gelengkan kepalaku berkali-kali untuk menghilangkan perasaan itu. Tin..tin..Suara klakson mobil membuatku refleks berlari kearah pintu. "Ayah..kamu kemana aja sih..aku telpon berkali-kali" Aku langsung memeluknya. Deg..Jantungku langsung berdebar kencang saat aku mencium aroma beda dikemeja suamiku. Aku mundur sedikit untuk mengontrol emosiku. "Kenapa Nda?" Tanya suamiku seakan bisa membaca pikiranku. "Engga apa-apa yah..Yuk mandi dulu trus makan ya.." "Aku udah makan tadi dijalan, aku mo tidur aja langsung ya..Aku lelah sekali" Ujarnya kemudian mengecup keningku. Aku berdiri terdiam diluar sini,airmataku merebak keluar dengan sendirinya tanpa bisa ku bendung. Aku yakin ada seseorang yang telah menggeser posisiku saat ini, aku yakin sekali. Ku hapus airmataku segera, aku tidak ingin suamiku melihat bahwa saat ini aku menyadari kesalahannya dan aku juga ga mau anakku melihat aku bersedih, aku ga mau anakku tahu kelakuan buruk ayahnya di luar sana. Dua jam sudah suamiku tertidur dengan pulas disisiku, ku ambil bbnya yang ada disaku celananya yang tergantung di samping lemari. Ku cek satu persatu BBMnya, nihil. Inbox smsnya nihil juga. Telpon masuk dan keluar juga tidak ada yang mencurigakan. Apa mungkin perasaanku salah? Aku yakin tidak. Tapi siapa perempuan itu. Seminggu kemudian, Clara. Masih membekas jelas kejadian seminggu lalu dikamar itu. Dalam desah nafas yang tersengal aku masih dapat mendengar jelas Arie berkata "Clara..aku mencintai mu..sangat mencintai mu.." kemudian Arie mengerang.. Akh...aku lempar berkas yang ada di tanganku. Please God..I dont wanna love him, ternyata tanpa kusadari aku pun jatuh cinta padanya. No..!! Teriakku tanpa sadar. Aku ga boleh mencintainya, ini hubungan hanya untuk mengisi kekosongan saja. Lagi pula pria seperti Arie tidak pantas diberi cinta, dia pantas menerima derita. Lampu BB ku berkedip-kedip, Arie menelpon di ujung sana. Sudah berkali-kali aku menghindar darinya, tidak menjawab telpon dan sms darinya,begitu juga YM-nya. Arie sudah tidak dapat BBM dengan ku lagi, karena aku telah mendeletenya dari list pertemananku. Tiba-tiba ada pesan melalui email masuk dari Arie: Dear Clara, aku tahu aku salah telah memasukan perasaan dalam hubungan yang telah berjalan hampir setahun ini, sungguh itu karna aku sudah ga sanggup lg utk berbohong kalau aku  mencintaimu dg tulus,walau ak tau ak ga mungkin memilikimu tp ak mohon terima ak lg, ak janji ga kan blg ak mencintaimu walau prasaan itu bnr-bnr ada dalam hati ini. Please Clara, aku bener ga bisa kehilangan kamu, aku sudah benar-benar ketergantungan dengan kehadiran mu.. Please..aku memohon dg sangat padamu Clara, terimalah aku lagi. By. Arie (Pria yang sangat mencintaimu) Aku tersenyum puas membaca email ini, akhirnya kamu memohon-mohon juga cinta dari ku dan kehadiranku. Cukup satu kali ini saja aku  membalas email mu Arie. Dear Arie, kekasih pengisi kekosongan ku. Cinta tidak boleh ada dalam hubungan kita, bukankah ini hanya untuk bersenang-senang saja?  Seperti yang pernah kau ungkap diawal kita memulai petualangan ini. Siapa diantara kita yang jatuh cinta silahkan mundur atau tinggalkan saja. Karena kamu tidak mundur maka aku yang akan meninggalkan mu. Terima kasih utk semua petualangan hebat kita selama setahun ini tapi sungguh tak ada cinta dihatiku untuk mu. karena bagaimanapun juga tetap suamiku yg ada dalam hati ini. Bye.. Oia salam buat Ratih Istri mu, karena dia adalah teman arisan ku. Ku matikan komputer di kantorku. Aku lihat lagi foto yang bertengger di meja kerjaku, foto jaman kuliah. Tahukah kau, kalau aku pun terluka kehilanganmu Arie, tapi rasa puas dan bahagia lebih besar dari rasa itu. Akhirnya aku bisa membalas semua rasa sakit yang pernah kau torehkan kepada sahabatku. Bukankah dulu pernah ada wanita  yang memohon-mohon untuk kau terus berada disampingnya? Tapi kau hanya bilang "Not Love between Us..It Jus't having Fun Honey.." kemudian kau pergi meninggalkan Nia sahabat terbaikku dengan benih yang telah kau tanam dalam rahimnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun