Dalam eksperimen ini, siswa bekerja dalam kelompok kecil dan diberi panduan langkah-langkah untuk mengukur volume udara yang dihirup dan dihembuskan. Selama eksperimen, siswa diawasi oleh guru, tetapi tetap memiliki kebebasan untuk mengamati dan mencatat data sendiri. Setelah data dikumpulkan, setiap kelompok menganalisis hasilnya dan membandingkannya dengan teori yang telah dipelajari.
Pada tahap akhir, dilakukan diskusi kelas untuk membahas hasil dan temuan siswa. Guru memberikan umpan balik mengenai kesalahan umum yang terjadi dan bagaimana siswa dapat memperbaikinya pada percobaan berikutnya. Sesi refleksi ini sangat penting untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai konsep sistem pernapasan dan meningkatkan keterampilan analitis mereka.
Aksi Nyata Pemanfaatan Eksperimen TerpanduÂ
Penerapan eksperimen terpandu di kelas biologi dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang dapat diimplementasikan oleh guru biologi, terutama di kelas-kelas seperti SMAN 1 Sampang:
1. Pemilihan Topik yang Relevan dengan Kurikulum
Guru harus memastikan bahwa eksperimen yang dilakukan selaras dengan topik yang sedang dibahas di kelas. Misalnya, jika siswa sedang mempelajari tentang sistem pencernaan, guru bisa merancang eksperimen terpandu yang memungkinkan siswa menganalisis enzim pencernaan melalui uji makanan sederhana.
Contoh Aksi:
- Guru memandu siswa melakukan eksperimen uji karbohidrat, protein, dan lemak menggunakan indikator biokimia seperti larutan Benedict atau Biuret.
- Â Siswa mengamati hasil perubahan warna sebagai bukti adanya kandungan makronutrien dalam makanan.
2. Perencanaan Eksperimen yang Terstruktur
Guru perlu merancang eksperimen dengan prosedur yang jelas dan terstruktur, mulai dari persiapan bahan, penggunaan alat, hingga cara pengumpulan data. Hal ini penting agar siswa tetap dapat fokus pada tujuan pembelajaran dan terarah dalam melaksanakan percobaan.