Hari Minggu (01/01/2023), untuk kesekian kalinya Kota Sampang dilanda bencana BANJIR yang lumayan besar. Banyak sekali dampak kerugian yang ditimbulkan akibat banjir itu, antara lain: jalan dan rumah yang terendam banjir, bangunan rumah yang rusak, hewan ternak yang hilang terbawa arus banjir, lahan pertanian yang terendam sehingga mengakibatkan gagal panen, gedung-gedung pemerintah (sekolah, kantor), tempat ibadah dan jalan raya yang tergenang. Semua itu menyebabkan aktifitas kehidupan, roda perekonomian, proses pembelajaran di sekolah dan pelayanan publik menjadi lumpuh. Untuk lebih lebih jelasnya bisa dilihat pada LINK berikut ini;https://www.youtube.com/watch?v=nUq2amr3qS8
Sampai dengan saat ini, sudah banyak riset terkait peristiwa banjir dan upaya mitigasinya di Sampang. Mulai dari analisis pemetaan daerah rawan banjir, mitigasi oleh pemerintah, pembangunan infrastruktur banjir, model bahaya banjir, hingga partisipasi masyarakat dalam penanganan banjir di Sampang.
Fenomena banjir di Sampang kemudian diteliti penyebabnya, ternyata diperoleh fakta masa lalu bahwa banyak sekali penyebab banjir di Sampang. Mulai dari faktor lingkungan, seperti curah hujan tinggi, topografi wilayah yang rendah, sidementasi dan meander sungai Kemuning yang cukup tajam.
Berbagai upaya mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah, antara lain; (1) meninggikan pondasi rumah, (2) normalisasi sungai, dan (3) pembangunan site pel (tanggul banjir), pemasangan mesin pompa air, serta (4) pemasangan Early Warning System (EWS) di beberapa titik wilayah hulu sungai Kemuning. Namun ternyata berbagai upaya di atas, hanya bertujuan untuk meringankan dampak banjir, bukan untuk mencegah agar banjir benar-benar tidak terjadi lagi di Sampang.
Semoga barokah. Aamiin ....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI