Mohon tunggu...
Hasna Rahmi Fauziah
Hasna Rahmi Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga

Mahasiswa Angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Penerapan Pendekatan Berbasis HAM untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif

19 Desember 2024   10:08 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://id.pinterest.com/pin/47569339807367066/

Pendekatan Berbasis HAM dalam Pembangunan Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penting bagi setiap negara untuk mengintegrasikan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Diskriminasi, kekurangan sumber daya, dan kebijakan yang tidak inklusif seringkali menjadi hambatan bagi kelompok yang paling rentan dalam meraih manfaat dari SDGs. Oleh karena itu, penerapan pendekatan berbasis HAM sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan dapat dinikmati secara adil oleh semua kalangan, tanpa terkecuali.

Keterkaitan HAM dan SDG 17: Kemitraan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada penghormatan terhadap hak individu, tetapi juga memperkuat hubungan antara HAM dan kemitraan global yang tercermin dalam SDG 17. Tujuan SDG 17, yang berfokus pada kemitraan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, menjadi komponen penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan organisasi internasional. Namun, tantangan terbesar dalam mencapai kemitraan yang efektif adalah kurangnya komitmen politik di berbagai negara. Kebijakan isolasionis dan nasionalisme sempit sering kali memperburuk ketidakadilan global, yang pada akhirnya menghambat kemajuan dalam pencapaian SDGs dan penghormatan terhadap HAM.

Meningkatkan Keadilan Sosial Melalui Integrasi HAM dalam SDGs

Namun demikian, integrasi HAM dalam SDGs membuka peluang besar untuk memperkuat keadilan sosial. Setiap program yang dirancang dengan memperhatikan prinsip HAM dapat memastikan bahwa kebijakan pembangunan menjangkau semua individu tanpa diskriminasi. Sebagai contoh, pengakuan hak atas tanah bagi masyarakat adat tidak hanya mendukung pelestarian ekosistem darat sesuai SDG 15, tetapi juga melindungi hak budaya mereka. Demikian pula, pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan dan akses keuangan mendukung kesetaraan gender (SDG 5), sekaligus berkontribusi pada pengentasan kemiskinan (SDG 1) dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8).

Strategi Mengintegrasikan HAM dalam Kebijakan Pembangunan

Untuk mengoptimalkan hubungan antara HAM dan SDGs, penting adanya strategi yang lebih terintegrasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah memperkuat kerangka kebijakan nasional yang menggabungkan prinsip-prinsip HAM dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah diharapkan dapat mengadopsi pendekatan inklusif dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan pembangunan. Selain itu, peran organisasi masyarakat sipil (CSOs) sangat krusial dalam mengadvokasi kebijakan berbasis HAM serta memantau implementasi SDGs agar memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal.

Dampak Positif Integrasi HAM dalam SDGs

Mengintegrasikan prinsip HAM dalam setiap aspek pembangunan memberikan dampak positif yang tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan SDGs, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih adil dan setara. Dalam menghadapi tantangan global, seperti ketimpangan akses dan kurangnya komitmen politik, pendekatan berbasis HAM bisa menjadi solusi yang efektif untuk menciptakan pembangunan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan manusiawi. Dengan demikian, SDGs bukan sekadar agenda pembangunan, tetapi juga alat untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam membangun dunia yang lebih baik bagi semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun