Yaa Allah...Terimalah Puasanya Umat Muslim di Seluruh Dunia (Doa 11 Ramadhan)

Sebelas ramadhan sudah terlewati,

Tapi hatiku masih buta tidak tahu Engkau Yaa Allah,

Kesembah Engkau tapi tidak tahu dimana Engkau berada,

Kusebut asmaMu tapi sekedar hanya ucapan lisan tiada getaran di dalam hati,

Kubaca asma-asma agungMu tapi sayang aku buta dengan petunjukkMu,

Kulantunkan ayat-ayat suci, hanya untuk sebuah pujian dan kebanggaan,

Kutahan rasa laparku dari subuh sampai magrib untuk melaksanakan perintahMu,

Tapi hatiku tak pernah berpuasa,

Terbukti perasaan AKU semakin menjadi,

Sebelum ramadhan datang, aku berbenah diri,

Tapi setelah ramadhan datang,

Bukan malah semakin nampak kesalahan dan cacatku dihadapanMu,

Tapi semakin buta hatiku, merasa sudah suci dan mulia dihadapanMu,

Semakin jauh aku dihadapanMu,

Kemunafikanku terbalut dengan ibadahku,

Sehingga dengan ibadahku seakan –akan aku memaksa Engkau untuk memberikan imbalan kepadaku,

Tiada rintihan air mata perasaan hina,

Tiada pula rintihan penyesalan dosa,

Yang ada hanya perasaan AKU menyelimuti jiwa,

Seakan-akan AKU sudah mulia,

Seakan-akan AKU sudah suci,

Seakan-akan AKU sudah diampuni,

Dan seakan-akan AKU dengan ibadah dan puasa sudah dekat denganMu,

Oh… betapa sesatnya diriku ini,

Yaa Allah Yaa Tuhanku..

Tak pantas diri ini disebut sebagai hambaMu,

Apalagi mencintaiMu,

Karena tak mungkin diri yang kotor mencintaiMu yang Maha Suci,

Diri yang hina ini tak mungkin bisa bersanding dengan Engkau yang Maha Mulia,

Yaa Allah Yaa Tuhanku..

Bimbinglah jiwa yang sesat ini,

Sucikanlah roh yang kotor ini,

Terimalah amal ibadah serta puasanya umat muslim di seluruh dunia,

Dan berikanlah petunjuk, rahmat, taufik, hidayah serta kasih sayangMu kepada makhuk di seluruh penjuru jagad ini,

AMIN….

Doa pembersih jiwa dari pembimbing Sang Prof

(Al Habib Syaikh Abdul Madjid Ma’roef R.A)

“Allohumma yaa waahidu yaa ahad, yaa wajidu yaa jawaad, sholi wasallim wa baarik ‘ala sayyidinaa muhammmadin wa ala ‘ala ali sayyidina muhammad, fii kullilamhatin wanafasim bi ‘adadi ma’luumaatillahi wa fuyudlotihi wa amdadih“

Catatan kelam perjalanan hidup dari si fakir yang hina

Dalam bumi kerendahan, 11 Agustus 2011