Mohon tunggu...
Si Fakir Yang Hina
Si Fakir Yang Hina Mohon Tunggu... lainnya -

Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, bila ada di depan tiada yang mengenal dan ketika ia tidak ada tak seorangpun yang mencari, karena dia adalah Si Fakir Yang Hina >> www.alamhikmah.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Pemenang Sejati di Hari yang Fitri

16 Juli 2015   09:40 Diperbarui: 16 Juli 2015   09:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hilangkanlah kemunafikan ini dan jauhkanlah kebodohan ini, kenyataan diri ini masih jauh… dan sangat jauh… dari kemenangan dan IDUL FITRI

Ingat saudaraku… hakikat IDUL FITRI adalah jika kita merasa dan menyadari bahwa diri ini “NOL”, tiada kemampuan, kekuatan dan tiada memiliki apapun, karena semuanya adalah milikNYA.

Ingat saudaraku… selain DIA akan musnah, hancur hanya DIALAH yang kekal karena DIA ADALAH SANG PENCIPTA

KULLU SYAIIN HALIKUN ILLAA WAJHAH (AL QASHAS : 88)

“SEGALA SESUATU AKAN HANCUR (MUSNAH) KECUALI ALLAH”

Maka orang yang kembali kepada FITROH hatinya sadar semuanya adalah milikNYA!

Dia tidak pernah ada pengakuan sekecil apapun dan menjagakan sekecil apapun kecuali hanya kepadaNYA dan dia (Si Hamba) senantiasa tunduk merendah serendah-rendahnya dan merasa hina sehina-hinanya karena Si Hamba sadar bahwa SANG PENCIPTA senantiasa bersamanya.

Saudaraku…!!!

Di malam yang penuh dengan gema takbir yang mengagungkan asma ALLAH ini

Jangan kau tutup hatimu, sehingga telinga lahir yang mendengar dan lisan lahir yang mengucap, akan tetapi telinga batin dan lisan batin tidak mendengar (tuli) dan berdizikirkepada SANG PENCIPTA yang diagungkan asmaNYA

Bukalah hatimu, biar tidak hanya telinga lahir yang mendengar akan tetapi telinga batin juga bisa mendengar asma Allah yang diagungkan dimalam hari ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun