Mohon tunggu...
Nur Khasanudin
Nur Khasanudin Mohon Tunggu... -

ilmu komunikasi 2012 petani lereng merbabu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menuju yang Lebih Baik

15 November 2013   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:07 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BELAJAR DARI KESALAHAN

Ketika itu aku masih duduk di bangku SD, kelas 5 tepatnya. Aku hidup di lingkungan masyarakat yang mayoritas beragama kristen dan masyarakat yang beragama islam bisa dikatakan minoritas di tempatku tinggal. Sejak kecil aku sudah tidak tinggal dengan orang tuaku. Aku tinggal bersama kakek dan nenekku yang usianya bisa dibilang sudah tua. Umurnya kira-kira 60 tahun keataslah.

Memang sejak kecil aku sangat kurang  tahu bahkan tidak tahu sama sekali tentang agama. Dan ditempatku tinggal, tetanggaku menganggap aku adalah anak yang bisa dikatakan sangat nakal,bandel,suka mbelot,dan lain lain, pokoknya yang gak karuanlah.

Di desaku makan daging babi, daging anjing adalah hal yang biasa bahkan bisa ditemukan di setiap rumah. Seperti yang yang saya katakan tadi bahwa masyarakat di desaku mayoritas adalah umat kristiani.

Kelas 5 SD aku sudah mulai bergaul dengan para remaja-remaja yang ada di desaku. Akupun sering ikut nongkrong dengan remaja-remaja di desaku. Aku sering pulang malam dan selalu dimarahin kakek dan nenek. Tapi, aku sering tak menghiraukan nasehat-nasehat beliau. Aku masih saja mengulangnya setiap hari.

Awalnya aku hanya diajak nongkrong-nongkrong biasa. Tiap malam diajak main kartu,main catur main karambol dan lain lain yang waktu itu aku menganggapnya tidak ada masalah bahkan mungkin tidak berdosa untuk dilakukan.

Pada sutu malam, aku sangat bahagia karena tidak biasanya di tempat tongkrongan ada hidangan malam. Disitu ada banyak nasi daging sayuran pokoknya banyak menu disitu dan rasanya mungkin enak karena aku baru memandangi aja belum merasakan.

Tibalah waktunya untuk menyantab hidangan tersebut. Para remaja-remaja dan ada juga beberapa orang tua disitu mulai mengambil makanan itu dan meraciknya sesuai dengan seleranya masing-masing. Tapi, aku masih malu-malu untuk ikut mengambil makanan itu, karena aku adalah orang yang paling kecil dan paling muda disitu. Akhirnya si A katakanlah, menyuruhku unyuk mengambil makanan. Akupun dengan ekspresi malu-malu mengambil makanan itu. Aku memakannya dengan lahap serasa makan di restaurant, maklum  aku jarang makan enak.

Setelah selesai makan para tongkrongkers ngobrol-ngobrol lagi melanjutkan rutinitas setiap malam dengan permainan seperti biasanya. Setelah beberapa lama dan masih di tempat tongkrongan tersebut badanku terasa panas. Dengan muka dan nada polos sebagai anak kecil aku bertanya pada salah seseorang ( si B katakanlah)

Aku     : “ ini daging apa sih?”

B         : “ ini daging anjing.”

Aku     : “ yang benar?”

B         : “ iya beneran aku gak bohong ini tadi acara ulang tahunnya si C.”

Setelah ngobrol dengan si B aku tetap biasa aja karena aku gak tau sama sekali. Hari itu sudah malam, akupun mulai melangkahkan kakiku pulang kerumah.

Sampai dirumah aku di suruh makan sama kakekku tapi aku jawab kalau aku sudah makan di acara ulang tahun si C. Lalu aku melangkahkan kakiku ketempat tidur dan langsung tidur.

Keesokan harinya aku terlambat bangun dan aku juga berangkat sekolah, ya karena bangunnya terlambat tadi. Aku langsung menuju kekamarmandi untuk membasuh muka. Setelah basuh muka aku menuju ruang santai dan nonton tv. Aku nonton tv di pagi hari karena aku nggak sekolah.

Sembari nonton tv kakekku menghampiriku dan menanya nanyaiku tentang kejadian semalem. Mungkin kakekku tahu kalau aku makan daging anjing karena seperti yang saya ceritakan tadi bahwa didesaku mayoritas umat kristen dan kebetulan orang yang membuat acara tadi malam juga beragama kristen. Kakekku mungkin curiga dengan kejadin yang aku alami tadi malam.

Kakekku telah menyodorkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang harus kujawab.Dengan polosnya seorang bocah yang duduk di bangku SD kelas 5 aku ceritakan tentang kejadian tadi malam.Kurang lebih seperti ini :

Kakek  : tadi malam dari mana?

Aku     : biasa kek dari tempat tongkrongan.

Kakek  : ngapain aja disana?

Aku     : tadi malam makan-makan kek pokoknya enak banget.

Kakek  : makan apa aja kamu?

Aku     : banyak kek ada nasi sayur lauk pauk ada dagingnya juga lho kek.

Kakek  : daging? Daging apa yang kamu makan?

Aku     : kata seseorang yang ada disana sih daging anjing kek.

Kakek  : apaaaa? (dengan nada marah)

Setelah terjadi obrolan itu kakekku marah-marah dan terus memarahiku dengan nada tinggi. Akupun diam dan menangis. Selanjutnya kakek menjelaskan kepadaku kalau di dalam agama islam itu haram hukumnya makan daging anjing. Sejak kejadian itu aku mulai mengerti kalau makan daging anjing  haram hukumnya. Akupun mulai saat itu dilarang keluar malam oleh kakekku.Untuk beberapa hari aku ikuti nasehat kakekku.

Aku mulai belajar agama sejak kejadian itu.Karena aku tak bersungguh-sungguh maka, tak banyak ilmu yang aku pahami tentang agama. Lama-kelamaan aku mulai bosan belajar agama kemudian aku mencari-cari kesempatan lagi untuk keluar malam dan nongkrong sama temen-temen di desaku.

Kenakalanku mulai kambuh lagi, aku mulai keluar malam, dan puncaknya di suatu malam aku nongkrong di tempat biasa.Tapi, untuk kali ini aku datang terlambat karena aku masih menunggu kakekku tidur untuk dapat keluar malam.Di tempat tongkrongan tak seperti biasanya terdapat minuman. Akupun mendekat kekumpulan para remaja disitu. Dan mulai ngobrol-ngobrol dengan mereka.

Karena aku sudah belajar agama meskipun belum banyak yang aku pahami aku tidak ingin terjebak untuk kedua kalinya.Maka,  Aku tanya-tanya sama mereka, ini minuman apa? Lalu mereka menjawabnya dengan meyakinkanku,  jika meminum minuman ini, kalau terkena tonjokan maka, tidak akan terasa sakit, dengan semangatnya aku langsung meminumnya. Tetapi, aku hanya minum sedikit karena, disitu banyak orang yang minum.

Setelah minum, aku tanya-tanyalagi, ini minuman apa? Jawab mereka ini adalah minuman keras atau alkohol.Aku langsung panik.Karena aku tahu kalau alkohol atau minuman kerasi adalah barang haram haram hukumnya.Malam itu aku tidak pulang kerumah dan aku tidur ditempat temanku.

Keesokan harinya aku menyesali perbuatanku tadi malam. Perlu diketahui aku minum minuman keras ini sudah UN(ujian nasional) SD. Aku menyadarinya dan mulai saat itu aku berfikir untuk belajar agama dengan sungguh-sungguh. Lalu aku minta kepada kakekku untuk dimasukkan kepesantren.

Berawal dari makan daging anjing dan minum minuman keras akhirnya aku masuk kepesantren sampai lulus SMA. Dan Alhamdulillah sampai saat ini aku belum pernah mengulangi perbuatan tersebut yang dianggap haram oleh agama islam.

Sekianterimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun