Mohon tunggu...
hsbiah
hsbiah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Design

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PMM UMM Kelompok 87 Gelombang 01 Berperan Aktif dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia di Desa Sumberbrantas

23 Agustus 2024   20:41 Diperbarui: 23 Agustus 2024   20:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi PMM UMM KEL 87 GEL 01

Lansia umumnya mengalami berbagai penyakit degeneratif akibat terjadinya penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Berkaitan dengan status kesehatan pada lansia, saat ini pemerintah telah mencanangkan program peningkatan derajat kesehatan khusus lansia melalui posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia (posyandu). Upaya pemanfaatan pelayanan posyandu lansia perlu mendapatkan perhatian serius dan menjadi bagian dari strategi dalam peningkatan kesejahteraan lansia melalui Upaya promotif dan preventif atau yang biasa disebut paradigma sehat. Mengingat fisik lansia yang lemah sehingga mereka tidak dapat leluasa menggunakan sarana dan prasarana maka upaya pemanfaatan pelayanan posyandu lansia yaitu dengan menyediakan sarana dan fasilitas khusus bagi lansia. Dengan diadakanya kegiatan posyandu lansia di Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan lansia bagi masyarakat Dusun Lemah Putih.

Dokumentasi PMM UMM KEL 87 GEL 01
Dokumentasi PMM UMM KEL 87 GEL 01

Dampak positive dapat dirasakan langsung dari kegiatan posyandu lansia yang di adakan ini dari sebagian contoh kecil para lansia yang mengeluh merasakan sakit dibagian tubuh tertentu dan ada juga merasakan kesehatanya menurun dapat melakukan pemeriksaan secara gratis dengan diadakanya kegiatan posyandu lansia ini. Masyarakat lansia Dusun Lemah Putih juga sangat antusias menghadiri kegiatan posyandu lansia yang diselenggarakan oleh kader kesehatan Dusun Lemah Putih dan mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 87 gelombang 1. Kegiatan diawali dengan melakukan senam anti-hipertensi yang dipandu langsung oleh PMM UMM kelompok 87 gelombang 1 yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional tubuh dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan tentang topik ''Penyakit Hipertensi sebagai Silent Killer". Setelah itu, barulah kegiatan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di salah satu rumah kader posyandu di Dusun Lemah Putih. Masyarakat yang mengikuti mengatakan bahwa mereka merasa lebih peduli terhadap kesehatanya dan dengan diadakannya posyandu lansia ini, mereka dapat mengetahui secara langsung permasalahan kesehatan apa saja yang mereka alami dengan kegiatan screening kesehatan ini.

Selain pemeriksaan kesehatan, ada beberapa permasalahan yang kompleks yang dirasakan pada lansia yaitu hipertensi dan gangguan perubahan pola tidur. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal pada pemeriksaan tekanan darah. Ketetapan di Indonesia, seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darahnya sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan "silent killer" sehingga menyebabkan fenomena gunung es. Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Kondisi patologis ini jika tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan secara dini maka akan memperberat risiko. Penyakit hipertensi juga dapat menambah risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Setiap peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10 mmHg tekanan darah diastolik dapat menambah risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik dan stroke. Terkontrolnya tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, stroke, dan gagal jantung. Hipertensi sering ditemukan pada lansia dan biasanya tekanan sistoliknya meningkat. Sementara menurut para ahli, angka kematian akibat penyakit jantung pada lansia dengan hipertensi adalah tiga kali lebih sering dibandingkan lansia tanpa hipertensi pada usia yang sama. Kondisi tubuh lansia yang mengalami hipertensi dapat kembali membaik dan stabil, akan tetapi faktor-faktor psikologis lansia sangat berpengaruh terhadap proses penanganan masalah hipertensi. Keterbatasan fisik yang dialami oleh lansia, terkadang mereka mengalami kecemasan karena berbagai penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh bahkan semakin memburuk, sehingga harapan untuk sembuh menjadi sedikit. Hal seperti ini yang pada akhirnya menyebabkan lansia mengalami gangguan psikis seperti kecemasan dan menyebabkan gangguan pada jam tidur.

Menurut salah satu lansia yang kami telah wawancarai, mereka mengatakan bahwa permasalahan mereka yaitu sulitnya untuk mengatur jam tidur yang sesuai dan setelah dilakukan cek kesehatan tekanan darah mereka melebihi batas dan dapat dikatakan tekanan darah mereka cukup tinggi. Dari beberapa hal ini dapat dikatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lansia yaitu gangguan pada tidur yang bisa disebabkan oleh kecemasan, obesitas, merokok, minuman ber akohol, stress dan beban pikiran yang berlebihan dan jam olahraga yang kurang teratur.

 Selain beberapa faktor itu, faktor usia memang tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat hipertensi pada masyarakat lansia di Dusun Lemah Putih. Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.

Dilansir dari hasil pemeriksaan serta wawancara yang kami lakukan, faktor permasalahan yang utama dirasakan para lansia di Dusun Lemah Putih yaitu gangguan kecamasan dan obesitas sehingga menyebabkan tingkat hipertensi yang tinggi. Sebaiknya dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut untuk menghindari penyakit yang disebabkan hipertensi seperti serangan jantung dan stroke pada lansia yang dapat merujuk pada kematian. Pola hidup lansia juga sangat berpengaruh terhadap tekanan darah mereka. Kurangnya olahraga dan kebiasaan lansia laki-laki yang masih mengkonsumsi rokok merupakan hal perlu diperhatikan lebih lanjut untuk menekan tingkat hipertensi yang cukup tinggi pada lansia Dusun lemah Putih tepatnya di Desa Sumberbrantas. Saran yang dapat kami berikan terhadap masyarakat Dusun Lemah Putih dengan diadakanya kegiatan posyandu lansia secara rutin dapat mengurangi tingat hipertensi pada lansia untuk tetap menjaga Kesehatan dan keseimbangan pola hidup yang dapat menjadikan Masyarakat lansia Dusun Lemah Putih bebas dari tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun