Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terapi Bakar Uang

18 Desember 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita seolah tidak mampu menghindari lilitan uang dalam hidup. Hidup adalah uang. Uang adalah hidup. Tidak semua orang mampu melepaskan diri dari lilitan uang dengan kesadaran. Ada kisah-kisah yang menceritakan petualangan seseorang yang mencoba melepaskan diri dari kehidupan duniawi dengan hidup menyendiri di hutan karena demikian muaknya dengan dunia uang. Mereka mencoba hidup secara sederhana dan menggantungkan hidupnya dari sumber alam yang ada di sekitarnya. Mereka mencoba membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa uang. Tapi jumlah orang yang sengaja melakukan hal ini amat terbatas. Kita semua sudah terlanjur terbelit dan kepenak dengan lilitan uang.

Bakar Uang

Mungkin ini ide gila. Uang kok dibakar? Berdasar analisa di atas, ide membakar uang memang gila. Uang demikian kita butuhkan melebihi segalanya kok dibakar sia-sia? Tapi inilah justru dasar penting dari ide gila ini. Kita mencoba memutus ketergantungan kita pada uang.

Uang yang dibakar tidak perlu dalam nominasi besar. Juga tidak harus dalam jumlah besar. Tergantung pada orangnya. Semakin uang itu dipandang punya nilai, makin baik untuk mencapai efek yang dikehendaki. Tergantung mindset kita terhadap uang.

Uang sudah terlanjur merasuki cara pikir kita tentang hidup. Uang kita perlakukan sebagai sesuatu yang melebihi nilai materinya. Bahkan uang kita anggap sakral. Seolah hidup berpusar pada uang. Membakar uang berarti menafikan hidup itu sendiri. Kita bisa berdosa atau kualat. Kita telah berani menolak rejeki pemberian yang maha kuasa. Bahkan tega menyia-nyiakan, menyepelekan, menghinanya dengan membakarnya. Dengan membakarnya, seolah kita tak butuh uang. Jangan-jangan uang bakal susah datangnya nanti? Barangkali itulah pikiran kita selama ini.

Jika kita siapkan mindset kita terhadap uang yang kita bakar, bahwa uang tersebut amat bernilai maka membakar uang yang punya nominal rendah sama efektifnya dengan yang punya nominal tinggi. Ketika kita hanya punya uang seribu dalam dompet dan kita membakarnya, maka itu sebuah keputusan amat berani. Efeknya akan amat terasa secara psikologis.

Dengan sengaja membakar uang, berarti kita mempersiapkan mental kita untuk memutus ikatan ketergantungan pada nilai-nilai yang sebenarnya bukan nilai hidup itu sendiri. Kita beranikan diri untuk mengambil jarak terhadap apa yang kita anggap bernilai dalam hidup kita. Kita beranikan diri untuk melepaskan diri dari sistem yang membelenggu mental kita. Kita memberanikan diri untuk menganggap apa yang kita percayai punya arti itu menjadi sesuatu yang tidak berarti sama sekali. Kita berani meninggalkan sejenak apa yang kita percayai punya nilai dalam hidup.

Uang akan terbakar dalam sekejab. Berbagai perasaan aneh menyelinap ke hati begitu kita melihat uang itu terbakar. Perasaan paling dominan adalah rasa kuatir bahwa kita telah menyia-nyiakan rejeki kita. Bakal kena hukum karma. Hidup kita bakal susah karena tindakan kita itu.

Kadang perasaan sesal, gundah, kuatir, bersalah dan sebagainya masih mengganjal di hati untuk beberapa waktu. Nikmati saja perasaan itu. Nanti akan hilang sendiri. Pada titik inilah, kita bisa merasa lega. Kita berhasil melakukan sesuatu yang sebelumnya kita anggap gila.

Setelah membakar uang, bila sudah siap, bisa dilanjut dengan membuang uang begitu saja tanpa lihat tempatnya. Pokoknya buang saja sembarangan melebihi kita dalam membuang sampah. Kita campakkan uang. Mudahnya memang uang logam. Kita bisa lempar ke mana saja kita suka. Seolah kita tak membutuhkan uang itu dan jangan mengharap uang itu akan kembali. Jika kita berani dan tega melakukan ini, maka pelajaran mental yang kita dapat bisa membuat kita terkesima. Bahwa apa yang kita anggap penting dalam hidup ternyata bisa juga kita campakkan. Ini sekedar arti simbolisnya saja.

Efek

Membakar uang punya arti simbolis. Bahwa kita mencoba untuk menarik diri dari apa yang dekat dan penting buat hidup kita. Kita berani menarik jarak terhadap apa yang kita yakini selama ini menguasai alam pikiran kita. Implikasi dari penarikan jarak ini amat luas bila kita mau merenungkannya lebih jauh.

Hal apa saja yang kita anggap penting dalam hidup dan mempengaruhi cara pikir kita dalam menikmati hidup kita? Hal apa saja yang membuat kita takut untuk mengambil jarak bahkan melepaskannya meski sekejab dan sementara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun