Deokman menjawab, "Tetapi karena air meluap, banyak orang meninggal."
Jadi, apa yang saya dapatkan dari kedua drama tersebut? Sederhananya bahwa apapun yang ada di semesta ini, apakah itu seseorang, peristiwa atau benda-benda selalu memiliki dua sisi yang ukuran baik dan jahatnya sisi itu rupanya adalah relatif di beberapa permasalahan tertentu, sama seperti betapa relatifnya kebenaran dan keburukannya itu, selalu tergantung situasi dan kondisi. Itulah gagasan besar yang hendak di sampaikannya.
Gagasan tersebut berkaitan dengan yang dituliskan di sebuah laman di dalam buku itu bahwa, "Setiap kelebihan yang dimiliki oleh setiap orang selalu diiringi dengan kekurangan. Setiap kelebihan juga merupakan kelemahan, batasan, sebagai dimensi identitas yang akan terlihat jelas pada saat-saat tertentu," membuat saya---yah, saya sadar ini tergesa-gesa, tapi biarlah---menyimpulkan begini bahwa kehidupan ini.
Apapun itu, entah itu urusan perasaan atau yang lainnya hanyalah tentang dosis atau kata lainnya adalah keseimbangan. Dosis atau keseimbangan itu yang akan menentukan apakah itu akan bermanfaat atau tidak. Seperti kesedihan yang dalam kadar yang secukupnya bisa jadi baik untuk kesehatan jiwa kita atau kebahagiaan yang jika berlebihan bisa jadi malah membawa petaka. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H