Mohon tunggu...
Ruslan H
Ruslan H Mohon Tunggu... -

Technology Enthusiast, sms : 0881-136-5932

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontrak Lobby $.80,000 yang Didaftarkan ke DepKeh AS Transparan Dibaca Publik

8 November 2015   10:10 Diperbarui: 8 November 2015   10:10 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kontrak Pereira dengan R&R"][/caption]

 

Kabar tidak menyenangkan dihembuskan Dr Michae Buehler yang dipublikasikan di salah satu forum di Australia. Dia mengatakan Indonesia membayar $. 80,000 melalui perantara di Singapore supaya Jokowi bisa menemui Obama di gedung putih. Dasar dari tuduhan itu adaah adanya bukti pembayaran yang tercantum di dokumen yag didaftarkan ke Departemen Kehakiman Amerika. Karena di Amerika transparan, maka dokumen ini bisa dilihat mata publik. Dalam dokumen tertanggal 8 Juni dibawah Foreign Agents Registration Act (FARA) 17 Juni, terlihat kontrak antara Pereira International PTE LTD dengan R&R Partners, Inc.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu sudah membantah tuduhan ini. Kita tidak menggunakan lobbyst, meskipun itu hal yang biasa dalam dunia politik. Jokowi datang ke Amerika atas undangan Obama. Ada dokumen surat menyurat yang dilakukan sebelumnya. Kemenlu juga yang mengusahakan terselenggaranya kunjungan presiden ke Amerika. Tanpa makelar.

Sekarang ini menyisakan pertanyaan tentang mengapa Pereira dan R&R membuat kontrak. Karena pemerintah Indonesia tidak pernah meminta jasa lobbyist, maka kontrak memalukan itu diluar sepengetahuan pemerintah Indonesia. Isi kontrak yang bisa terbaca adalah dari lobbying service sebesar $.80,000 yang dicicil 4 kali, maka R&R akan melaksanakan jasa untuk pemerintah Indonesia. Jasa yang dilakukan antara lain:
- Mengatur pertemuan dengan tokoh kunci kongres Amerika
- Menjamin untuk mendapatkan peluang yang diagendakan sewaktu kunjungan Jokowi
- Mengidentifikasi dan bekerjas sama dengan individu, media dan lain lain.
Hal hal di atas ini memang scope tugas kemenlu.

Membuat Scope of Service yang dituliskan di perjanjian kontrak Pereira dengan R&R sangat mudah. Tidak perlu rumit. Yang penting bisa mempermalukan Jokowi. Semudah membuat cerita hoax di Obor Rakyat. Karena Scope of Service ini nantinya dilampirkan di dokumen yang disubmit ke FARA dibawah Dep Kehakiman Amerika, maka dokumen ini akan dilihat publik. Ini akan dijadikan kartu Turf dari oposisi Jokowi. Sketsa dari blunder ini saya lampirkan pada gambar di atas untuk memperjelas permasalahan.

Dokumen kontrak Pereira dan R&R yang disubmit ke Dep Kehakiman Amerika memang asli, asli buatan Pereira dan R&R. Uang receh 80,000 dollar dan isi Scope of Service itu memalukan dan mungkin memang itu tujuannya untuk mempermalukan Jokowi. Perang dokumen sebetulnya sudah sering terjadi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun