Australia adalah negara yang tidak pernah diduduki negara lain. Waktu Perang Dunia II bom yang dilempar pesawat Jepang cuma mengenai bagian utara benua, yaitu Darwin. Tidak menimbulkan kerusakan berarti. Australia dalam sejarahnya pernah berperang melawan Khilafah Islam terakhir, yaitu Ottoman Empire. Pertempuran Gallipoli Turki pada tahun 1915 adalah persinggungan Australia dengan Khilafah. Betapa memalukan jika tiba-tiba bendera Khilafah Al-Baghdadi tiba-tiba berkibar di Martin Place. Fotografer dan juru kamera akan mengabadikan peristiwa memalukan ini.
Bendera adalah simbol penaklukan. Jerman di tahun 1940 menduduki Perancis dan segera mengerek bendera Nazi ukuran besar di Menara Eiffel, Paris. Tentara Soviet mengibarkan bendera Soviet ketika menduduki Berlin tahun 1945. Marinir Amerika (USMC) menancapkan tiang mengibarkan bendera di Iwo Jima Jepang sebagai simbol menduduki. Fotografer mengabadikan foto iconic ini sebagai kenang-kenangan sejarah dunia. Penduduk Paris menangis melihat berkibarnya bendera Nazi di Menara Eiffel.
Australia sistem pertahanannya bisa dibanggakan. Penyadapan jalur komunikasi berhasil mengetahui rencana pemenggalan warga sipil di Australia. Radar Jindalee bisa mendeteksi jauh obyek kecil seperti pesawat Cessna yang take off dari Bandara Halim Perdanakusumah. Kemasukan teroris Haron Monis di Cafe Lindt sangat mencoreng muka Australia. Hampir saja bendera Khilafah berkibar di sana.
Untuk menutupi rasa malu ini pemerintah Australia melakukan cover up dengan tidak merilis tuntutan penyandera. Dirilis berita bahwa Haron Monis adalah kriminal gila, tidak ada hubungan dengan IS. Rekam jejak kriminal Haron Monis dibeberkan untuk memberikan kesan kalau ini hanya kriminal biasa. Haron adalah imigran eks-Iran yang datang ke Australia tahun 1996.
Akhirnya terjadilah buntut yang tragis dari penyanderaan ini. Dua orang warga tewas sebagai martir untuk menyelamatkan harga diri Australia.
RIP Tori Johnson & Katrina Dawson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H