Saya sebagai murid butuh belajar di masa-masa ujian, dan kalau saya melapor sewaktu ujian, waktu saya akan habis untuk memikirkan ini, dimana seharusnya saya memikirkan tentang ujian besok. Mengapa kita yang ingin membawa kebaikan justru dihadang-hadang (hanya supaya kerjaan pihak sekolah yang waktu itu berbicara dengan saya ini tidak bertambah banyak agendanya, karena sudah sibuk)? Kita pun hanya bisa berharap ini bukan kedok untuk mencuci tangan mereka dari masalah ini.
Untuk guru dan murid yang berani jujur dan yang sekali memakai soal latihan dukun langsung berhenti berlatih dari soal yang sumbernya sama, saya apresiasi yang sebesar-besarnya. Keep it up! Tuhan akan angkat kalian bahkan lebih tinggi daripada nilai yang didapat murid yang curang. Untuk yang sudah ditegur tetap bersikeras tidak mau berubah, perkataan Ibu Yustrida Maisa dibawah ini cocok untuk kalian,
“Buat apa lu nilai bagus-bagus kalau kaga jujur? Makan tuh angka yeh. Makan tuh angka.”
“Bukan apa yang masuk yang menajiskan orang, namun apa yang keluar dari orang, itulah yang menajiskan orang,”
Timothy Antoni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H