SIPerubahan - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Banyuanyar di Pamekasan Madura RKH Muhammad Syamsul Arifin menegaskan dirinya hanya mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
"Iya, yang jelas saya mendukung yang diusung PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Semuanya untuk urusan PPP saya mendukung," demikian kata kiai yang juga Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP itu saat menerima silaturahmi Khofifah di kediamannya, Rabu (06/06/2018) malam.
Kiai Syamsul pun mendoakan Khofifah sukses menjadi gubernur Jatim karena ketua umum PP Muslimat NU itu dinilai sebagai sosok religius. "Orang yang soleha, saya mendoakan sukses. Insha Allah, Allah SWT akan menolong hamba yang menolong saudaranya," tuturnya.
Masih dari penuturan Kiai Syamsul, Khofifah pantas menjadi suri teladan bagi warga Jatim karena memberikan contoh kebaikan. "Ibu Khofifah mau bersilaturahmi, dia yang mendatangi lebih dulu. Oreng ta' enda' aba' enda' (orang lain tidak mau dirinya mau) bersilaturahmi," katanya.
"Makanya kami angkat Bu Khofifah kedatangannya ke sini demi kebaikan. Inilah contoh Bu Khofifah, mudah-mudahan bermanfaat, barokah. Amin," ucapya.
Untuk diketahui, kedatangan Khofifah di salah satu Ponpes tertua di Madura itu didampingi sejumlah pengurus PPP Pamekasan. Salah satunya anggota DPR RI, Achmad Baidowi. Dia menegaskan dukungan dari RKH Syamsul semakin menguatkan posisi pasangan Khofifah-Emil.
"PPP selalu konsisten dengan keputusan yang dibuat DPP. Dukungan Beliau RKH Syamsul terhadap PPP menjadi bagian dari dukungan terhadap Khofifah," tegas Baidowi.
Sementara itu, Khofifah menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan yang diberikan Kiai Syamsul serta menyampaikan apresiasinya terhadap PPP yang konsisten mendampinginya.
"Kami menyampaikan terima kasih. Mudah-mudahan ini hari Allah SWT menentukan silaturahmi membawa kemualian. Kami mohon doa kiai. Kami diantarkan banyak pengurus PPP karena salah satu yang mengantarkan, mengusung kami mencalonkan gubernur-wakil gubernur," urainya melanjutkan.
"Seluruh proses silaturahmi ini akan menjadi nyambung jiwa, olah rasa. Jadi silaturahmi itu sambung doa. Ada rasa yang terbangun dan ada doa yang akan dimunajatkan," tutup Khofifah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H