Seperti kepak sayap Cendrawasih
Diantara rerumputan hijau, berdiri tegap dibalik siluet senja
Membentang melawan arah awan.
Ku menapak di labuh barisan rel
Menantang dunia menjelajah membawa asa
Bersama waktu ku telusuri sudut kota itu
Hingga kau datang menyapa Sandikala
Terlihat selaksa warna jingga yang dilukis di atas kanvas hari
Kata mereka betapa indahnya surya dan mega
Lalu ku sebut itu “Pertemuan pertama” . . .
Megahnya mimpi dibalik cermin hati
Mem ‘blur kan logika mem ‘vintage kan rasa
Memaksa jiwa membenamkan sadar
Katanya ‘aku sudah dibutakan cinta’
Hingga aku menyerah atas jingganya ‘Sandikala’,yang mulai memudar
Dan menutup kisah dengan seulas cerita baru
‘Pertemuan pertama’ itu berpahat di lumbung jiwa
Tertanam dan tumbuh seperti indahnya edelwish
Hanya bisa dinikmati setelah menantang tingginya dunia
Bersama hangatnya senja yang merona jingga
*Cibinong Depok 14 Maret 2015 Jam 20:39
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H