Delman adalah alat transportasi yang digunakan pada jaman kerjaaan dulu namun siapa sangka jika ternyata masih eksis di saat ini, meskipun bukan untuk alat transportasi melainkan untuk sebuah wahana hiburan. bahkan tak jarang juga di gunakan untuk properti penunjang dalam acara-acara kebudayaan tertentu.
Siapakah yang belum pernah naik delman? Rasa-rasanya sudah banyak orang yang sudah pernah menaiki alat transportasi yang satu ini.
Namun tidak bagi saya, meskipun kata orang jawa saya "urip neng ndeso" ( hidup di desa) jujur saya belum pernah sama sekali merasakan naik delman. Naik delman bagi saya adalah sesuatu hal yang sangat menakutkan dan hal yang belum pernah terbayangkan sama sekali sebelumnya.
Saya takut kuda, iya.. takut kuda adalah alasan kenapa saya selama ini belum pernah naik delman. Entah kenapa, bayangan ketakutan akan hal yang tidak di inginkan selalu muncul di dalam pikiran setiap kali melihat kuda, rasa-rasanya seakan kudanya ingin ngamuk dan mengejar saya.
Singkat cerita, waktu itu kebetulan minggu sore cuaca yang biasanya hujan,kali ini terlihat begitu cerah. Alhasil saya dan beberapa teman memutuskan untuk jalan-jalan ke alun-alun ponorogo. sekedar untuk refresing setelah merasakan kejamnya lima hari kerja yang begitu menyita waktu, tenaga dan pikiran.
Sungguh tanpa rencana saat tiba-tiba salah seorang teman mengajak naik delman. Seketika saya bingung dan benar-benar bingung mencari alasan agar rencana itu dibatalkan saja. Awalnya takut , benar-benar takut tapi saya berusaha untuk jaim ( jaga image ) di depan beberapa teman, sembari terus bersaha mencari cara agar tidak ikut naik delman namun tak jua membuahkan hasil.
Sebagai seorang yang tidak ingin ketakutannya di ketahui oleh orang lain, saya tidak begitu saja menolak ajak itu, justru saya memutuskan untuk memilih duduk di depan bersebelahan dengan kusir.
Yang pasti karna gensi jika seorang laki-laki takut dengan kuda. Bukankah setiap raja-raja dan kesatria jamam dahulu juga sangat piawai menunggang kuda, seketika saya tanamkan dalam pikiran untuk melawan ketakutan itu.
Sungguh di luar dugaan, setelah beberapa meter delmam berjalan, rasa takut yang saya rasakan kalah dan berganti suasana yang mengasyikan. Dengan suara khas sepatu kuda dan klintingnya saya benar-benar menikmati sensasi dan perjalanan naik delman keliling kota.
Delman delman di alun-alun ponorogo biasanya mangkal di depan kantor bupati. Bukan hanya ada satu atau dua delman, tapi ada sekitar 20 delman yang setiap harinya mangkal secara tertib dan bergantian melayani.