Mohon tunggu...
Hansen Rihdsat Akbar
Hansen Rihdsat Akbar Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Tanjungpura Fakultas Ekonomi dan bisnis jurusan akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Etika Rekrutmen Karyawan yang Tepat

22 Juni 2018   17:15 Diperbarui: 29 Juni 2018   16:20 1746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : www.facebook.com)

Dari tahun ke tahun tingkat usia produktif yang siap terjun ke dunia kerja di Indonesia semakin meningkat namun lowongan perkerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan tingkat usia produktif yang tersedia. Akibatnya jumlah tingkat pengangguran semakin meningkat. Jumlah tersebut akan terus meningkat pesat dikarena dalam beberapa tahun ke depan Indonesia harus menghadapi MEA (Masyarkat Ekonomi ASEAN) yang dimana dampaknya akan ada tenaga kerja dari kawasan ASEAN yang tentu akan datang ke Indonesia.

Dari isu-isu diatas, membuat banyak perusahaan yang melakukan perekturan karyawan dengan tidak masuk akal serta tidak lazim. Dimana pengumuman tersebut disebarkan disosial media seperti Facebook,Whatsapp dan Instagram. Pengumuman tersebut biasanya diposting hampir setiap hari dengan informasi yang sama namun  dilakukan oleh orang yang berbeda. Seperti yang termuat pada gambar dibawah ini.

(sumber : www.facebook.com)
(sumber : www.facebook.com)
Hal ini dilakukan karena perusahaan tersebut mengetahui bahwa banyak tenaga kerja yang tersedia yang dengan mudah di iming-iming dengan berkerja kantoran. Dari tindakan tersebut diharapkan perusahaan bisa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memanfaatkan biaya yang sekecil mungkin. 

Secara etika bisnis perusahaan tersebut sangat tidak layak untuk ditiru serta dimasuki. Secara perusahaan tersebut hanya memanfaatkan tenaga dari karyawan dengan secara gratis dengan asumsi karyawan tersebut tidak dapat menawarkan produknya. Namun apabila berhasil menawarkan produknya karyawan tersebut baru bisa menikmati hasil mereka. Secara etika yang berlaku, seharusnya perusahaan tersebut harus memberikan gaji pokok serta biaya transportasi kepada karyawannya sebagai balas jasa dan usaha mereka dalam mencoba mencarikan keuntungan ke depannya.

Terlepas dari fakta yang ada, hal seperti ini dapat terjadi dikarena dari cara rekrutmen karyawan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut sudah menyimpang. Tentunya perusahaan yang memiliki intergitas yang baik  memiliki cara rekrutmen karyawan yang tepat. Dimana tata cara perekrutan karyawan yang baik  dan tepat sebagai berikut:

1. Pengumuman

Memberikan Informasi yang sebenar-benarnya dan jelas kepada Publik terkait lowongan pekerjaan yang tersedia.

  • Sebuah perusahaan yang baik dalam proses perekrutan karyawan tentunya harus memberikan informasi yang sebenar-benarnya serta jelas kepada publik. Hal ini wajib dilakukan agar para pelamar atau pencari kerja dapat memilih pekerjaan  yang sesuai dengan standar pendidikan dan skill mereka. Misalnya perusahaan memerlukan karyawan yang akan ditempatkan di bagian admin dengan kualifikasi pendidikan minimal S1 dan pengalaman kerja minimal 1 tahun. Tentunya perusahaan harus menempatkan bagian posisi pekerjaan sesuai dengan informasi yang ditampilkan dipublik dan bukan malah menempatkan posisi yang tidak sesuai. Serta jangan memberikan informasi yang tidak penting kepada orang-orang yang tidak mempunyai kesempatan kerja diperusahaan tersebut. Seperti informasi yang ditampilkan ke publik hanya untuk formalitas, namun pada kenyataannya perusahaan telah mendapatkan seseorang untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.

 

2. Memilah atau Screening

Setelah batas pengumuman telah usai serta banyak berkas yang diterima, maka langkah selanjutnya adalah memilah berkas yang ada berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan seperti pendidikan,pengalaman kerja, catatan kriminal dan media sosial. Keempat faktor ini sangat penting karena hal ini dapat mencerminkan orang seperti apa yang akan masuk ke dalam suatu perusahaan.

  • Pendidikan, hal ini penting karena tentunya perusahaan ingin mendapatkan pekerja yang dapat membantu dan berkerja dengan cepat, jelas serta tepat waktu. Karena apabila perusahaan memerlukan tenaga kerja yang dimana pendidikan terakhirnya S1 tentunya standar pekerjaan yang diberikan akan setara dengan pendidikannya.
  • Pengalaman kerja, faktor ini juga tidak kalah penting karena apabila pelamar yang memiliki pengalaman dibidang yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan maka pengalaman kerja pelamar tersebut dapat menjadi point plus untuk mereka.
  • Catatan kriminal, faktor ini yang wajib diperhatikan oleh setiap perusahaan karena apabila perusahaan salah memilah hal ini bisa memberikan dampak kerugian ke depannya apabila memasukan pekerja yang memiliki catatan criminal. Catatan criminal ini dapat dilihat dengan cara melihat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)dari para pelamar.
  • Sosial Media, faktor ini akhir-akhir menjadi penting untuk diperhatikan karena maraknya penyebaran isu hoax dan ujaran kebencian yang dilakukan disosial media. Maka faktor ini juga harus diperhatikan jangan sampai perusahaan mendapatkan pekerja yang dapat membuat nama baik perusahaan buruk secara tidak langsung karena memiliki karyawan yang suka menyebarkan isu hoax dan ujaran kebencian di  akun sosial media mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengecek akun sosial media mereka secara langsung.

3. Pengujian atau Testing

Proses memilah atau screening telah selesai maka selajutnya perusahaan wajib melakukan pengujian atau testing kepada setiap pelamar yang berhasil melewati tahap screening. Pengujian yang wajib dilakukan oleh perusahaan ialah sebagai berikut :

  • Pengujian Psikologi dan Personality, pengujian ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui bagaimana watak dari para pelamar tersebut sebelum mereka menjadi karyawan. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya yang dapat membuat konfilk didalam internal perusahaan.
  • Pengujian medis atau kesehatan, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola hidup para pelamar dalam keseharian mereka serta kesehatan mereka. Pengujian akan membantu perusahaan memilih karyawan yang produktif ke depannya.
  • Pengujian Skill, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana skill yang dimiliki para pelamar sesuai dengan kemampuan dan pengalaman mereka yang termuat didalam daftar riwayat mereka. Apakah sesuai dengan pernyataan mereka yang termuat didalam daftar riwayatnya.

4. Wawancara atau Interview

Setelah melewati tahap testing atau pengujian semua pelamar yang melewati fase tersebut wajib dilakukan wawancara oleh HRD perusahaan atau atasan perusahaan. hal ini wajib dilakukan karena untuk mengetahui bagaimana sikap para pelamar kerja terhadap atasan dari gaya bicara dan bahasa tubuh. 

Pertanyaan yang ditanyakan kepada para pelamar harus yang fair. Pertanyaan yang fair ialah seperti latar belakangan mereka dan masalah terkait pekerjaan seperti komitmen terhadap perusahaan jika terpilih. Jangan menanyakan masalah yang tidak logis dan tidak terkait dengan pekerjaan yang mereka inginkan.

Dari empat langkah diatas merupakan tata rekrutmen yang sesuai dengan etika bisnis yang berlaku yang biasanya yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki intergitas yang baik. Bukan seperti perusahaan yang tidak memiliki prospek yang cerah dan masa depan untuk para karyawan atau pelamar. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu para pembaca dapat meningkatkan tata  cara rekrutmen yang baik dan memilih mana perusahaan yang layak untuk dimasuki untuk berkerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun