sumber foto : soccer.sindonews.com
Veni, vidi, vici sebuah ungkapan pesan dari Julias Caesar pada zaman romawi kuno yang artinya “Saya datang, saya melihat, saya menang” tentu juga pantas kalau ungkapan itu kita kaitkan dengan kehadiran PS TNI dengan sensasi yang sudah diperlihatkanya selama berlangsungnya babak penyisihan turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015 lalu dan besok akan melangkah memasuki babak delapan besar. PS TNI ada di group D bergabung dengan Persija Jakarta, Mitra Kukar dan Semen Padang. Mereka akan bertanding di Stadion Manahan, Solo, pada 12-22 Desember 2015
Tim yang pernah dikatakan “kelas amatir” oleh pelatih Pusamania Borneo FC Iwan Setiawan, itu ternyata berhasil keluar sebagai juara Grup di babak penyisihan group C. Tidak tanggung-tangung selama menjalani penyisihan, Mereka tidak pernah mengalami kekalahan, dan selalu sukses mengalahkan semua lawannya mengantongi 11 poin dan juara group.
Padahal klub pesaing yang dihadapinya di babak penyisihan group itu terhitung tim kuat yang berasal dari klub-klub Liga Profesional ISL dan bertabur dengan pemain bintang namun semuanya berhasil mereka kalahkan. Seperti Pusamania Borneo FC yang berhasil mereka kalahkan dengan adu penalty (6-5), Surabaya United (2-1), Persela Lamongan (4-1) dan bahkan Persib Bandung yang berstatus juara Indonesia Super League 2014 serta Piala Presiden 2015 juga berhasil mereka kalahkan dengan skor telak 2-0 tampa balas.
PS TNI Tim yang Mayoritas 90 persen pemainya terdiri para prajurit TNI itu juga diperkuat juga oleh beberapa pemain yang berasal dari orang sipil yaitu pemain PSMS Medan dari devisi utama yang tampil juara piala Kemerdekaan dan memang sengaja diminta oleh Pembina PSMS itu sendiri yaitu Letjen TNI Edi Rahmayadi, untuk ikut membantu PS TNI yang akan berlaga pada ajang Piala Jenderal Sudirman 2015 ini.
Tentu kalau untuk soal disiplin dan kebersamaan tim, mereka tentu jauh lebih unggul dibanding tim lainya, karena memang hal itulah yang lebih diutamakan mereka. Seperti mulai dari jadwal jam latihan, sampai ke waktu istirahat tidur malam, dan jadwal berkumpul kembali, semua harus sesuai aturan yang sudah ditetapkan dan diterapkan dengan sangat disiplin meliter, kalau hal itu sampai dilanggar pasti ada hukumannya dan diberlakukan bagi semua pemain seperti halnya terlambat satu menit dikatakan merekan dikenakan hukuman Push Up atau Sit Up.
Begitu juga halnya dengan dukungan suporter mereka juga mendapat dukungan yang luar biasa dari anggota dari TNI dan juga angkatan-angkatan TNI lainya. Apa lagi dibabak delapan besar nanti seperti deberitakan PS TNI dipastikan akan didukung suporter setianya bahkan 5000 prajurit TNI akan dikerahkan untuk dapat mendukung tim PS TNI ini dan salah satu kelompok suporter yang memberikan dukungan itu berasal dari prajurit Kopassus Grup 2 Kandangmenjangan.
Hal itu disampaikan Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Kolonel Arh Toto Nugroho yang menyatakan pihaknya siap mengerahkan suporter untuk mendukung tim PS TNI saat bertanding di Stadion Manahan Solo nanti. Suporter tersebut berasal dari lingkungan prajurit TNI yang berada di wilayah Surakarta. "Nanti akan kita kerahkan sekitar 5000 personil TNI untuk mendukung tim PS TNI. Para personil berasal dari pasukan Kopassus Grup 2 Kandangmenjangan, Lanud Adisoemarmo, Brigif 413 Palur serta personil TNI di tingkat Korem hingga Koramil," kata dia di Solo, Rabu (9/12/2015). Bahkan bukan hanya Prajurit TNI saja, pihak keluarga pun akan ikut dikerahkan untuk mendukung tim PS TNI "Semua personil dilibatkan, termasuk keluarganya untuk mendukung penuh PS TNI bertanding."