sumber foto : bidhuan.com
Selamat malam semua ………. ditengah ramainya pemberitaan terkait perseteruan antara KPK dan institusi Polri dengan ditangkapnya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto tadi pagi, ada satu berita yang juga seharusnya menarik bagi kita para pecinta sepakbola Nasional yaitu atas gagalnya pertemuan yang sesungguhnya sudah direncanakan jauh-jauh hari antara PSSI dan Tim Sembilan bentukan pak Menpora Imam Nachrowi dimana sesuai rencana akan berlangsung pada hari Kamis kemaren dengan jam yang sudah disepakati jam 16.00 sore.
Tapi apa yang terjadi ? PSSI dengan rombongan yang terdiri dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein serta didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono dan empat anggota Komite Eksekutif PSSI, yaitu Robertho Rouw, Djamal Azis, La Siya, dan Tony Aprilani sebagaimana yang diberitakan telah mendatangi kantor Kemenpora untuk memenuhi undangan yang disampaikan oleh pihak Kemnpora, tapi yang terjadi adalah sejak setiba di kantor kemenpora jam 15.40 dan sempat menunggu sampai lebih kurang 40 menit, tak satupun dari pihak Kemenpora yang menghampiri rombongan PSSI, sehingga akhirnya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin lebih memilih meninggalkan kantor Kemnpora tersebut, seperti yang disampaikannya "Pak menteri ada jadwal lain, jadi ya atur lagi waktu. Kami berharap bisa ketemu dengan beliau. Kami datang sejak pukul 15.40, namun ini sudah 45 menit kami menunggu, lebih baik kita jadwal ulang pertemuannya," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, saat ditemui di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Padahal seperti yang kita ketahui sebelumnya pertemuan Tim Sembilan dengan PSSI itu merupakan anjuran dari dari Komisi X DPR RI yang meminta PSSI dan Tim Sembilan berkomunikasi dan bersinergi untuk membenahi sepak bola Indonesia pada saat RDPU antara Menpora dengan Komisi X DPR RIbebrapa waktu yang lalu, dan Menpora pun saat itu telah menentukan waktu agar Tim Sembilan menggelar pertemuan dengan PSSI "Semoga hari Kamis (22/1) akan dipanggil. Lebih cepat lebih baik," ujar Imam, di ruang rapat Komisi X, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1) dan untuk itupun secara resmi pihak Kemenpora telah mengeluarkan surat dengan nomor 00157/D.V-1/I/2015 yang ditanda tangani oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, Rabu (21/1), mengundang PSSI untuk berdialog bagaimana memajukan dan mengembangkan dunia persepakbolaan nasional dan adapun waktu pertemuan yang ditentukan hari Kamis (22/1), pukul 16.00 WIB di Ruang Rapat Lantai 10 gedung Kemenpora.
Tapi apa yang terjadi ? pertemuan tersebut batal terealisasi karena Menpora tidak berada di tempat sementara Tim Sembilan sendiri juga masih tengah mengadakan rapat, sehingga tidak bisa menemui rombongan PSSI yang katanya malah sempat menunggu di Kemenpora hingga 40 menit, sementara itu Tim Sembilan pun “maaf” dengan mudahnya membuat rencana menjadwalkan ulang pertemuan dengan PSSI, pertanyaannya apakah semudah itu ? dimana letak professional dari Tim Sembilan sebagai sebuah tim khusus yang dibentuk dan katanya untuk menyelamatkan persepakbolaan di Indonesia ? seperti yang disampaikan Menpora saat berkunjung ke DPR "Tuntutan publik melalui media sosial dan media mainstream suda demikian tinggi bagi perbaikan manajemen PSSI. Tendensinya bahkan cukup ekstrem yakni pembekuan PSSI," kata Imam dalam rapat dengan Komisi X DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Dengan kejadian itu Tim Sembilan dikabarkan juga telah meminta maaf kepada PSSI dan menjelaskan perihal alasan Tim Sembilan tidak bisa menemui rombongan PSSI dikarenakan Tim Sembilan masih berdialog dengan tiga tamu undangan lain sebelum agenda pertemuan dengan PSSI, seperti yang disampaikan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto "Kenapa kami tidak turun langsung karena pendelegasian sudah dilakukan oleh pejabat kami pada level deputi untuk mengomunikasikan pada tamu kami (PSSI) dan menunggu. Persoalannya dialog di atas sangat intensif dan belum selesai, kami tidak ingin mengorbankan aspek substansi kemudian menyuruh pulang tamu yang ada," kata Gatot dan menambahkan "Saya sudah sepakat dengan Pak Djohar, bukan sepihak dari saya saja, agar diatur ulang jadwal pertemuan paling tidak seminggu ke depan antara pihak Kemenpora, baik itu dari Kemenpora sendiri atau dari Tim Sembilan bersama PSSI. Kalau tadi beliau mengeluh, itu wajar," kata Gatot.
Tapi semuanya ibarat nasi sudah menjadi bubur PSSI terlanjur kecewa dan merasa harga dirinya sebagai Organisasi Besar pemegang otoritas tertinggi Persepakbolan di negri ini direndahkan untuk itu sepertinya PSSI kedepan dan karena telah dibiarkan menunggu, PSSI menyatakan siap diundang lagi dengan syarat yang memanggil mereka adalah Menpora Imam Nahrawi ? dan menyatakan "Kuncinya di Pak menteri (Imam Nahrawi). Jadi kalaupun ada undangan lagi, kami inginnya diundang oleh menteri, bukan Tim Sembilan," demikian Djohar Arifin di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (23/1/2015) serta menambahkan "Kami menghormati beliau sebagai menteri, dan kami hanya ingin bertemu beliau. Ini 'kan masalah miskomunikasi saja," sementara untuk Tim Sembilan sepertinya bagi Ketua Umum PSSI sudah tidak menjadi penting lagi dan malah dengan tegas mengatakan ketika ditanya bagaimana jika Tim Sembilan yang mengundang? "Tidak ada korelasinya. 'Kan hubungan dengan kami itu dengan Menpora, KONI, KOI. Itu-itu saja pejabat yang kami hormati," jawab Djohar dan sebaliknya bagaimana kalau PSSI yang mengundang Menpora atau Tim Sembilan? "Kalau kami yang undang apa urusannya? kan kami tidak ada masalah," tukas Djohar.
Dan yang menarik juga dari apa yang telah sampaikan PSSI mengenai pertemuan berikutnya adalah tanggapan dari Pak Menpora Imam Nachrowi yang mengatakan bahwa PSSI tidak perlu bertemu langsung dengannya dan cukup bertemu dengan Tim 9 yang telah dibentuknya karena semua urusan sudah diserahkan kepada TIm 9 untuk menyelesaikan polemik "Saya sudah memberi mandat kepada Tim 9 jadi semuanya akan diurus oleh Tim 9. Persoalan teknis seperti itu masak harus saya yang mengurusnya?" ujar Imam bertanya.
Jadi kesimpulan yang kita dapatkan dari kejadian diatas adalah memang sepertinya perlu adanya kesungguhan dari kedua belah pihak untuk bersama-sama dan berangkat dengan niat yang sama dalam melakukan atau membenahi segala permasalahan yang dipandang ada serta menghambat kemajuan dari persepakbolaan di negri ini khususnya dalam hal "perestasi" yang bisa mengharumkan nama bangsa dan Negara di dunia persepakbolaan International, dan yang lebih penting lagi yaitu baik itu Tim Sembilan maupun PSSI harus bisa saling instrospeksi diri, apa sesungguhnya yang membuat niat baik ini susah sekali terlaksana atau terbangun dari keduanya….. huff sepertinya semakin rumit masalahnya ......Ok lah kalau begitu mari kita tunggu saja apa lagi yang akan terjadi di Episode berikutnya antara PSSI Vs Menpora & Tim Sembilan ini ……..selamat menikmati.
Borneo 23 Januari 2014
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H