Memang kalau bicara sepakbola Indonesia, kita harus siap dengan berbagai intrik yang akan terjadi, berbagai persoalan akan selalu mngiringi apapun yang akan dilakukannya. Setelah ramai gonjang ganjing masalah Lokasi kongres yang menjadi tidak jela juntrungannya. Sudah diputuskan menjadi kesepakatan Kongres di jakarta namun kemudian dibantah lagi oleh PSSI dan mereka kembali ke pendiriannya semula menggelar kongres di Makassar.
Terkait hal itu Kemenpora mengatakan sudah menyurati FIFA/AFC terkait dengan apa yang dikatakannya sebagai penginkaran kesepakatan oleh PSSI. Seperti yang disampaikan dalam siaran pers No.39/Kom-publik/Kemenpora/10/2016 mengenai Sikap Kemenpora terhadap Keputusan PSSI. Dalam siaran Pers itu, Kemenpora memberikan tujuh penjelasan soal sikap ngotot PSSI yang meminta kongres tetap digelar di Makassar, untuk lengkapnya silahkan baca DISINI
Surat kemenpora ke FIFA tersebut ternyata langsung mendapat respon/tangapan dari FIFA yang memerintahkan kepada PSSI agar kongres tersebut diundur selambat-lambatnya hingga 10 November 2016. Soal lokasi, FIFA juga secara resmi memilih Jakarta sebagai kota penyelenggara kongres PSSI tersebut "Dalam konteks ini, kami mengabarkan pada PSSI bahwa anggota eksekutif sudah memutuskan untuk menunda pelaksanaan kongres yang dijadwalkan pada 17 Oktober 2016 dan menahan selambat-lambatnya sampai 10 November 2016," bunyi pernyataan dalam surat FIFA yang ditulis atas nama Fatma Samoura selaku Sekretaris Jenderal.
Anggaran KLB PSSI di Makassar ditanggung sepenuhnya oleh penitia lokal Asprov PSSI Sulsel dan PSM Makassar.
Apa yang menjadi kekhawatiran banyak pihak akhirnya sedikit demi sedikit mulai terungkap, seperti apa yang disampaikan Angota Exco Toni Apriliyani mengenai ke ngototan PSSI untuk berkongres di Makasar tersebut. Menurut anggota Exco PSSI Toni Apriliani tersebut, PSSI memang sudah tak bisa lagi membiayai KLB. Dengan menggelar KLB PSSI di Makassar, seluruh biaya akan ditanggung oleh tuan rumah “di Makassar itu tinggal menunggu tamu undangan saja. Semua sudah ready. Kalau dipindah Jakarta PSSI tidak punya dana. Sementara pemerintah tidak mau membiayai,” kata Toni
Dengan demikian tentu menjadi tidak mengherankan jika hasil pertemuan Menpora dengan Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, Sekjen PSSI Azwan Karim, Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto dan Ketua Pemilihan Agum Gumelar, Rabu (12/10) lalu, yang sejatinya sudah menemukan kata sepakat bahwa KLB PSSI akan diselenggarakan di Jakarta. tidak sinkron dengan apa yang keluar dari mulut Plt ketum PSSI Hinca Pandjaitan yang menyatakan bahwa keputusan bersama untuk menggelar KLB PSSI di Jakarta hanya klaim Kemenpora saja seperti yang disampaikanya kemaren “Memang kami bertemu, tapi tidak ada kata kesepakatan (Kongres di Jakarta). Setelah pertemuan itu, kami menggelar rapat bersama Komite Eksekutif. Hasilnya, kami tetap pada keputusan awal kongres di Makassar,” tegas Hinca kepada wartawan.
Apa lagi seperti kita ketahui belakangan diberitakan bahwa Kemenpora sudah menegaskan tidak akan memberikan sepeser pun dana bantuan kepada PSSI guna penyelengaraan Kongres kalau bukan diselenggarakan di Yogyakarta. Kemenpora sempat menjelaskan bahwa pihaknya sebenarnya siap membantu pencairan anggaran KLB PSSI jika diselenggarakan di Yogyakarta sesuai dengan rekomendasi yang diberikan pada awal September lalu. “Seandainya jika mau KLB di Yogjakarta, kami sudah mau menganggarkan, kok. Sama halnya seperti kami menganggarkan Rp1,4 miliar untuk timnas U-19,” ungkapnya.
Namun, Hinca Pandjaitan melalui rapat Exco PSSI yang digelar di Meeting Room Aston Rasuna, Kamis (13/10) malah membuat 'pengingkaran' kesepakatan bersama yang sudah disepakati dengan Kemenpora, mereka kembali bersikukuh menggelar KLB PSSI di Makassar dengan alasan tak mau 'melanggar statuta'. Dan Hinca Panjaitan malah balik menyerang Kemenpora RI dengan menyebut keputusanm menggelar KLB di Jakarta itu adalah klaim sepihak Kemenpora saja. “Memang kami bertemu, tapi tidak ada kata kesepakatan (Kongres di Jakarta). Setelah pertemuan itu, kami menggelar rapat bersama Komite Eksekutif. Hasilnya, kami tetap pada keputusan awal kongres di Makassar,” tegas Hinca kepada wartawan.
Jadi dengan denmikian tentu semua semakin menjadi jelas dan terang benderang alasan apa sesunguhnya yang dipakai PSSI untuk tetap mengelar KLB di Makassar pada 17 Oktober mendatang tersebut, walau dengan konsekuensi mengingkari keputusan bersama yang sudah dibuat dengan Kemenpora sebelumnya. Sementara alasanya sesungguhnya tak lain adalah karena memang pemegang otoritas tertinggi sepako bola (PSSI) tersebut sudah tidak memiliki biayanya atau kasarnya memang sedang kere? dan perlu diketahui juga bahwa sang Plt Ketum PSSI Hinca Panjaitan juga termasuk salah satu calon Waketum PSSI pada pemilihan yang rencananya diselengarankan 17 Oktober itu. Dengan demikian tentu hal ini semakin memperjelas bahwa ada kepentingan juga dari semua itu .........apakah itu tanyalah pada rumput yang bergoyang....he...he
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H