sumbere foto : www.tempo.co
Selamat siang semua…..dalam beberapa hari ini ramai diberitakan terkait dengan adanya ancaman dari PSSI bagi klub penunggak gaji tidak akan diikutkan pada kompetisis Liga musim depan, seperti yang pernah saya tulis tulis sebelum ini basi-pssi-ancam-klub-penungak-gaji-tidak-bisa-ikut-liga-isl-2015, tapi apa yang kita lihat dan ikuti dari pemberitaan, justru para klub penunggak gaji tersebut berlomba-lomba mencari pemain hebat yang tentunya berbandrol mahal untuk menjadi pendukung timnya di musim kompetisi mendatang padahal ancaman di delet dari peserta kompetisi tahun mendatang tengah menghantuinya, tapi yah….itu lah fakta Liga professional di Republik ini.
Seperti yang terjadi pada klub kebanggaan Jakarta “Persija” dalam tulisan saya terdahulu gonjang-ganjing-persija-vs-ahok jelas permasalahan yang dihadapi Persija tidak jauh dari masalah pendanaan alias Financial Klub yang dalam kondisi morat marit, tapi pada kenyataan Persija dengan kepongahannya mengumbar berita pembelian pemain yang berkelas "terbaik" yang tentunya berharga mahal sementara untuk gaji pemain tertunggak dijanjikan akan dilunasi tgl 12 Desember 2014 ini, seperti yang disampaikan salah satu pemainya April Hadi yang tak diperpanjang kontraknya dan menjelaskan bahwa manajemen masih menunggak 4 bulan gajinya hingga Desember 2014 ini dan dijanjikan pelunasan pembayaran pada 12 Desember. “Soal perpanjangan kontrak mutlak di tangan manajemen. Tapi, kami berharap sisa gaji kami tetap dilunasi. Sejauh ini mereka belum membayarkan hak saya selama empat bulan,” kata April. Tapi apa yang terjadi ! dari pemberitaan terakhir sang ketua umum Persija malah mengatakan "Kami akan segera menyelesaikan itu. Yang jelas, sebelum kompetisi musim depan dimulai semuanya sudah tuntas," kata Presiden Klub Persija, Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Berikutnya ada juga Persebaya Surabaya, sesuai dengan apa yang pernah disampaikan salah satu bintangnya Greg Nwokolo, yang menilai aneh melihat kejadian ini, khususnya manajemen mantan klubnya Persebaya Surabaya yang berani mengontrak pemain baru padahal belum menyelesaikan kewajibannya kepada pemain lama yang sudah habis masa kontraknya “Seharusnya diselesaikan dulu kewajiban kepada pemain lama. Setelah semuanya beres baru melakukan kontrak dengan pemain baru. Yang terjadi malah sebaliknya. Ini cukup aneh,” kata Greg di Kantor Persija di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014) dan menambahkan “Ini masalah kecil, tapi dampaknya krusial. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi. Tim seharusnya mencontoh Persipura dan Persib. Jarang ada informasi masalah tunggakan gaji,”kata pemain Timnas Indonesia itu.
Memang apa yang saya tulis diatas hanya dua contoh kasus saja, tentu masih banyak lagi kasus lainya apa lagi kalau kita melihat ke data yang dikeluarkan APPI per akhir November 2014 lalu, sebuah Asosiasi pesepakbola Profesional yang berafiliasi ke FIFA tapi terkesan malah dimusuhi PSSI karena sesuai pengakuan Pak Sekjend/CEO Liga ISL Djoko Driyono yang mengatakan "Kami tidak ada ikatan struktural dengan APPI kok," ujar Joko saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Rabu (10/12), dan Joko juga menjelaskan, bahwa tidak ada keharusan dari PSSI untuk menindaklanjuti rilis APPI tersebut, karena masalah gaji pemain ini merupakan masalah antara klub dan pemainnya."Kecuali jika pemain yang langsung melapor ke PSSI." Nah kalau begini tentu pertanyaanya bagi kita adalah apa betul PSSI mau menyelesaikan masalah gaji pemain “person to person” ? karena seperti kita ketahui beberapa waktu yang lalau ada kasus yang mengenaskan antara pemain PSMS Medan dan PSSI yang berujung terjadi demo dikantor PSSI
Padahal kalau mau jujur tentunya data itu sangatlah membantu dan diperlukan sekali oleh PSSI/PT LI untuk dapat dijadikan sebagai data awal dalam menyelesaikan permasalahan penunggakan gaji pemain oleh klub perserta liga nantinya, atau paling tidak sebagai acuan “raport merah” para klub calon peserta liga di musim mendatanng, sementara data yang diharapkan datang dari Asosiasi Pemain APSNI yang dibentuk oleh pengurus PSSI pada Kongres PSSI yang lalu, yang juga sebagai sebuah organisasi yang mewadahi semua kepentingan pemain sepakbola yang bermain di Indonesia tak kunjung hadir dan malah yang lebih parah dari itu keberadaannya pun saat ini tak tentu rimbanya apakah masih exis atau sudah vakum ? …..pertanyaanya tentu apa ini yang disebut langkah pembenahan bagi klub yang berkompetisi di persepakbolaan Nasional ? jadi betul apa yang terjadi pada acara “Mata Najwa” kemaren saat ditanyakan “masihkah percaya dengan PSSI” dengan tegas salah seorang wakil dari supporter mengatakan TIDAK ?
Adapun sesuai laporan dari APPI menyebutkan ada delapan klub yang masih menunggak gaji masing-masing adalah Arema Indonesia (satu bulan), Persija Jakarta (empat bulan), Pelita Bandung Raya (dua bulan), Mitra Kukar (empat bulan), Persepam (dua bulan), Persebaya Surabaya (tiga bulan), Persiba Balikpapan (dua bulan), dan PSM Makassar (tiga bulan)......tapi yah…. sudahlah mari kita tunggu saja apa yang akan terjadi nantinya diperspakbolaann negri ini, yang memang kaslau kita lihat faktanya lebih menonjolkan “nafsu sahwat” dari pada sepakbola itu sendiri baik itu dari klub sepakbola profesionalnya maupun dari para petinggi PSSI nya yang jelas terlihat lebih menonjolkan ego kepentingannya dari kemajuan persepakbolaan itu sendiri………..selamat menikmati.
Borneo 12 Desember 2014
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H