Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kongres Luar Biasa PSSI & Sejumlah Persoalan yang Menanti

16 Juli 2016   12:14 Diperbarui: 16 Juli 2016   12:23 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.solopos.com

Jakarta sudah dipastikan sebagai tuan rumah KLB PSSI 2016 ini. Sebelumnya sempat beredar wacana akan diadakan di Balikpapan (Kal-Tim). KLB akan berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2016 mendatang. Adapun beberapa agenda yang akan dibahas dikatakan sesuai dengan surat dari FIFA kepada PSSI tertanggal 24 Juni lalu.

Terkait dengan peserta KLB yang akan diundang adalah para voter yang memiliki hak suara pada KLB 18 April 2015 lalu. Seperti yang disampaikan oleh Sekjen PSSI "Agenda KLB nanti persis seperti isi surat FIFA kepada PSSI beberapa waktu lalu. Seperti, penetapan Pak Hinca sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga Kongres Pemilihan PSSI untuk bulan Oktober mendatang," ujar Azwan

"Penetapan pemilihan anggota Komite Eksekutif yang baru atau tiga posisi yang kosong saja (satu presiden dan dua anggota exco), penetapan tanggal pelaksanaan kongres tahunan pemilihan PSSI, pengesahan revisi Kode Pemilihan PSSI (Electoral Code), dan pemilihan anggota Komite Pemilihan dan anggota Komite Banding Pemilihan yang masing-masing diketuai oleh pak Agum Gumelar dan pak Erick Thohir," tambahnya.

Sementara itu persoalan mulai muncul yaitu dari voters pemilik suara atau yang dikenal dengan Kelompok 85 yang mempertanyakan agenda sesuai surat FIFA tersebut. "Ada satu dari enam butir perintah FIFA yang kami pertanyakan," kata Sekretaris Jenderal Kelompok 85 Budiman Dalimunthe. Bahkan untuk itu mereka juga mengirimkan surat ke FIFA sebagai bentuk protes terhadap surat resmi FIFA ke PSSI yang berisi perintah pelaksanaan kongres luar biasa pada 3 Agustus 2016 itu 

Sumber: www.viva.co.id
Sumber: www.viva.co.id
Agenda KLB Sesuai surat FIFA per tanggal 24 Juni tersebut adalah:
  • Mengkonfirmasi Hinca Panjaitan sebagai pelaksana tugas Ketua PSSI hingga pelaksanaan pemilihan pengurus.
  • Menentukan pergantian seluruh komite eksekutif dan ketua umum PSSI atau hanya mengganti posisi ketua umun dan dua komite eksekutif yang kosong.
  • Menentukan tanggal pelaksanaan pemilihan pengurus PSSI yang tak boleh lebih dari 31 Oktober 2016.
  • FIFA meminta sidang KLB mengadobsi perubahan kode pemilihan umum PSSI.
  • Memilih anggota Komite Pemilihan yang diketuai oleh Agum Gumelar.
  • Mmemilih anggota Komite Banding Pemilihan yang diketuai oleh Erick Tohir.

Adapun yang dipermasalahkan oleh Kelompok 85, adalah agenda yang tertulis pada poin ke 2 (dua) dimana disitu dikatakan bahwa  menentukan pergantian seluruh komite eksekutif dan ketua umum PSSI atau hanya mengganti posisi ketua umun dan dua komite eksekutif yang kosong.  Alasannya mereka mempertanyakan karena dalam pertemuan sebelumnya antara perwakilan Kelompok 85, PSSI, FIFA, dan AFC, pada tanggal 21 Juni lalu. Telah disepakati bahwa akan mengganti seluruh kepengurusan PSSI "Mengganti Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan seluruh anggota Komite Eksekutif. Jadi semuanya," kata Budiman.

Jadi menurut mereka dengan adanya keputusan sesuai surat FIFA tertanggal 24 Juni itu jelas menandakan bahwa FIFA masih berpihak kepada PSSI. Apa lagi hal itu kalau dikaitkan dengan keberatan PSSI akan rencana KLB yang diusulkan Kelompok 85 kepada FIFA waktu itu. PSSI beralasan mereka belum layak menggelar KLB karena memang belum pernah bekerja pasca mereka di bekukan Kemenpora. namundemikian PSSI akhirnya  mengeluarkan opsi KLB hanya untuk mengganti kursi ketua umum dan dua anggota komite eksekutif yang kosong.

Disis lain yang justru menarik juga adalah, apa yang dikatakan/permasalahkan oleh kelompok 85 tersebut dibantah langsung oleh Anggota Komite Eksekutif PSSI Tony Aprilani. Menurutnya rapat tanggal 21 Juni lalu itu tidak ada kesepakatan mengenai pergantian seluruh pengurus PSSI. "Tidak ada kesepakatan tersebut dalam rapat lalu,"  dan ia malah mempertanyakan keputusan Kelompok 85 mengirimkan surat ke FIFA tersebut. "Kenapa saat rapat dengan FIFA tidak ditanyakan dan dipastikan langsung. Kenapa baru kirim surat di belakang," kata Tony.

Sementara persoalan lain yang juga akan menganjal KLB nanti adalah terkait dengan peserta kongres. PSSI sudah menetapkan bahwa yang berhak hadir adalah para voter kongres terakhir PSSI di Surabaya pada 17 April 2015 lalu. Padahal seperti yang diketahui ada beberapa klub yang sudah berganti nama dan bahkan ada juga yang sudah diakuisisi klub baru yang tentu dengan sendirinya posisinya akan ”diganti” dengan tim lain.

Seperti contohnya tim dari peserta Indonesia Soccer Championship (ISC) yang saat ini sedang berlangsung. Pelita Bandung Raya (PBR) sudah berkamuflase menjadi Madura United, Persiram Raja Ampat juga berubah menjadi PS TNI, begitu juga dengan Persebaya Surabaya/Surabaya United yang juga berganti dengan Bhayangkara Surabaya United (BSU). Belum lagi yang ada di Divisi Utama.

Namun menghadapai persoalan seperti ini. PSSI mengatakan sudah mempunyai solusinya, seperti yang disampaikan anggota Exco PSSI Tony Apriliayani ’’Kami kirimkan undangan kepada tim-tim yang sudah berubah itu atas nama awal mereka. Misalnya, Persebaya Surabaya. Undangannya kami kirimkan ke Pak Gede Widiade. Sebab, waktu kongres di Surabaya, Pak Gede hadir mewakili Persebaya. Begitu juga tim-tim lain,’’ ungkap Tony. Termasuk juga dengan klub-klub yang sudah berubah nama karena melakukan merger atau jual beli saham dikatakan bahwa mereka akan akan disahkan sebagai anggota PSSI pada kongres 3 Agustus nanti.’’Kalau sudah disahkan sebagai anggota baru, klub-klub itu bisa ikut dalam kongres pemilihan untuk memilih ketua umum baru PSSI,’’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun