Keinginan PSSI untuk menggelar Kongres 17 Oktober 2016 mendatang di Makassar sepertinya sudah bisa dipastikan tidak akan bisa terlaksana. Karena seperti yang sudah diberitakan bahwa Mabes Polri sudah mengeluarkan izin kongres tersebut untuk pelaksanaan yang di Yogyakarta sesuai keinginan pemerintah/Kemenpora. Jadi sekali lagi betul juga apa yang pernah dikatakan oleh Agum Gumelar Ketua Pemilihan pada Kongres nanti agar PSSI melakukan pembicaraan dengan Menpora untuk menyelesaikan permasalahan ini. "PSSI cobalah pendekatan yang baik. Jangan keras kepala diciptakan oleh kita sendiri."
Dengan keluarnya keputusan ini, jelas sudah barang tentu semua itu tak lepas dari peran Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Di mana seperti diketahui beberapa waktu yang lalu mengeluarkan rekomendasi agar Kongres Pemilihan dilaksanakan di Yogyakarta. Sementara PSSI tidak mau mengikuti hal itu, dan lebih memilih untuk tetap menggelar kongres di Makassar sesuai dengan keputusan yang diambil oleh komite eksekutif (Exco) PSSI pada waktu kongres di Ancol beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) izin dari pihak kepolisian untuk penyelenggaran Kongres PSSI itu memang harus mengacu pada rekomendasi dari pemerintah. Seperti yang pernah disampaikan oleh Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto yang mengatakan, bahwa rekomendasi dari kementeriannya meminta agar Markas Besar (Mabes) Polri hanya memberikan izin penyelenggaraan jika Kongres PSSI tersebut digelar di Yogyakarta.
Kalau kita kembali kebelakang terkait dengan awal dari polemik lokasi kongres ini terjadi ketika Komite Eksekutif (Exco) PSSI 11 Agustus lalu, memutuskan bahwa tuan rumah Kongres pemilihan Ketum itu akan digelar di Makassar. Sebagaimana yang sudah diputuskan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 3 Agustus lalu dan dijadwalkan akan digelar pada 17 Oktober mendatang.
Memang permintaan Kemenpora itu bukan tanpa alasan, mereka menginginkan agar PSSI melakukan reformasi total itu dari Yogyakarta. Karena menurut Menpora Yogyakarta merupakan tempat berdirinya induk sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut. Jika hal tersebut tak dilaksanakan maka Kemenpora mengancam tak akan mengeluarkan rekomendasi. Sementara PSSI tetap berpatokan mengikuti hasil pertemuan dengan Exco terkait penunjukan Makassar selaku tuan rumah.
Dengan keluarnya izin dari Mabes Polri tersebut, tentu peluang dualisme akan kembali mengancam Kongres PSSI yang hanya tinggal menanti hari ini. Penyebabnya tak lain adalah karena terjadi perbedaan sikap antara PSSI dengan pemilik suara dan pemerintah terkait lokasi kongres. Dengan kata lain PSSI ingin agar kongres berlangsung di Kota Makassar. Sebaliknya, pemilik suara dan pemerintah menginginkan kongres digelar di Kota Yogyakarta.
Tapi ya sudah lah, kalau begitu mari kita tunggu saja apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Namun yang pasti dengan keluarnya izin tersebut PSSI harus segera mengambil keputusan supaya persoalan ini tidak berlarut-larut biar bagaimanpun waktu akan berjalan terus. Kalau masih mau diperdebatkan lagi tentu polemik ini akan menjadi berkepanjangan. Mungkin ada baiknya PSSI sedikit mau mengalah untuk mengikuti keinginan pemerintah/Kemenpora tersebut. Toh itu juga sudah menjadi keinginan dari sebagian besar angotanya (K85) yang konon jumlahnya mencapai 90 pemilik suara.
Salam olah raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H