Laga resmi FIFA Matchday gelombang pertama (20-28). Antara Timnas Indonesia berhadapan dengan timnas Myanmar sudah sama-sama kita ketahuihasilnya. Indonesia kalah 1-3 dari Myanmar dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong Bogor, Selasa (21/3) kemaren.
Laga persahabtan kemaren itu dikatakan menjadi tolok ukur bagi kesuksesan pemusatan latihan (TC) berkala yang sudah dilakukan PSSI. Padahal sesungguhnya kita juga tau bahwa kemenangan dalam pertandingan bertitel FIFA Matchday tersebut tentunya akan berpengaruh pada posisi Indonesia di pringkat FIFA.
Jujur saja dan harus kita akui Timnas Myanmar terlihat lebih serius menghadapi laga kemaren itu. Mereka sepertinya memamfaatkanya secara maksimal kesempatan itu dengan menurunkan skuatnya terbaiknya, yang terdiri dari kombinasi antara pemain muda dan senior/berpengalaman. Karena memang bagi mereka hasil laga persahabatan kemaren itu sekaligus bisa dijadikan evaluasi sebelum mereka menghadapi India (28/3) untuk Kualifikasi Piala Asia 2019.
Sebaliknya Indonesai yang menjadi tuan rumah justru bisa dikatakan terlihat tidak memamfaatkan laga tersebut secara maksimal. padahal laga itu penting artinya dan berpeluang untuk memperbaiki peringkat FIFA yang pada faktanya hanya bisa didapatkan Indonesia dari laga-laga seperti ini.
Inilah yang menjadi pertanyaan besar bagi sebagian pecinta sepakbola nasional, kenapa pada laga yang begitu penting dan berpengaruh bagi peringkat Indonesia tersebut, tidak dimamafaatkan secara maksimal untuk memstikan dapat meraih kemenangan dengan  menurunkan tim terbaiknya. Apa lagi PSSI sudah menargetkan tahun ini akan mencapai peringkat 130-140 Dunia.
Seperti yang dikatakan Sutan Harhara  pemegang lisensi instruktur pelatih nasional itu sesaat sebelum pertandingan. "Saya berbicara dari sisi kepelatihan, jadi bukan hanya kemenangan saja tapi melihat proses sebagai usaha kami. Satu hal yang penting, semua kelompok umur butuh uji coba internasional," dan menambahkan "Myanmar sekarang sudah jauh berbeda kekuatannya di Asia Tenggara. Sekali lagi saya tegaskan kalau sebagai pelatih kami bukan berorientasikan hasil. Ini adalah proses dan tak bisa dinilai menyeluruh,"tutur Sutan
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menulis terkait ini dalam tulisan melihat-keseriusan-pssi-mengapai-target-peringkat-fifa dimana dalam tulisan itu secara jelas mengambarkan apa peluang yang bisa dilakukan untuk dapat meraih 'poin' guna memperbaiki peringkat sesuai dengan target untuk mencapai peringkat 130-140 dunia tersebut.
Berdasarkan dari data yang kita ketahui, beberpa negara di kawasan ASEAN pada rentang waktu FIFA Matchday gelombang pertama ini (20-28 Maret 2017) sudah memiliki berbagai kegiatan pertandingan, baik itu menjalani babak kualifikasi maupun laga persahabatan dengan melibatkan timnas senior mereka.
Seperti yang pernah diberitakan, Thailand akan menjalani kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia. Pada 23 Maret 2017, dan menjamu Arab Saudi, lalu pada 28 Maret 2017, Thailand juga akan bertandang ke Jepang, untuk melakukan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.Â
Begitu juga dengan Vietnam, dalam kurun waktu yang sama 20-28 Maret 2017. Mereka juga memamfaatkanya untuk beruji coba melawan Taiwan pada 24 Maret 2017, selanjutny melawan Afghanistan di kualifikasi Piala Asia 2019.
Sementara Indonesia yang sesungguhnya hanya bisa melakukan sebatas laga Uji coba saja. Akibat dari sanksi yang dijatuhkan FIFA pada 2015 silam. Sehingga dengan demikian suka atau tidak suka harus dapat menerima nasibnya dicoret dari dari ajang babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019.