Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Djohar Arifin: Tidak Ada Untungnya Ribut dengan Pemerintah

15 April 2015   21:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber foto : www.jpnn.com"][/caption]

"Tidak ada untungnya ribut dengan pemerintah, justru kerugian yang kami dapat. Karena itulah kesalahpahaman ini perlu diatasi segera. Dengan BOPI dan liga pun perlu duduk bersama untuk menyatukan pandangan, apa saja yang perlu diperbaiki supaya kami tidak ada masalah untuk ke depannya," Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.

Selamat malam semua ………….. sebuah pernyataan atau langkah arif dan bijaksana serta kebapa'an keluar dari seorang ketua Umum PSSI dalam usaha meredam suasana yang memang dirasakan menjadi kurang nyaman antara Pemerintah dalam hal ini pihak Kepemnpora/BOPi terkait dengan apa yang desebut beliau dengan “kesalah pahaman” yang pada akhirnya membuat suasana tambah memanas diantara keduanya.

Jujur mungkin kita semua lebih berharap langkah seperti itulah yang seharusnya diambil PSSI sebagai induk cabang olahraga paling popular di masyarakat ini, karena kalau tetap saling ngotot dengan mengatakan bahwa kami hanya patuh pada FIFA, begitu juga dengan turunanya PT. Liga sebagai penyelengara Liga dan klub dibawahnya yang menyatakan bahwa kami hanya patuh pada PSSI seperti yang pernah diungkapkan Gede Widiade CEO Persebaya "Mohon maaf, Persebaya tak berurusan dengan Menpora, tim 9, dan BOPI. Persebaya berkomitmen dengan PSSI dan PT LI. Persebaya bakal terus berkompetisi di QNB League 2015!" pungkas Gede, yang walaupun secara prosedural pernyataan itu bisa dibenarkan tapi justru juga dapat menambah rumit permasalahan yang memang sudah ada.

Hari ini Rabu tanggal 15 April 2015 tepat tujuh hari sejak Kemenpora mengirimkan surat teguran pada PSSI, seperti yang diberitakan hari ini Kemenpora akan kembali mengirimkan surat teguran kedua karena belum juga mendapat respons positif dari PSSI sebagai pemegang otoritas sepakbola nasional itu, walaupun kita juga tau dan pernah diberitakan bahwa PSSI sempat mengatakan akan melakukan rapat khusus dengan Exco dan PT Liga terkait persoalan diatas tapi ternyata sampai saat ini masih belum ada respons resmi diberikan PSSI.

Surat teguran kedua tersebut adalah dikatakan sebagai upaya dari pihak Kemenpora untuk memberikan edukasi atau pembelajaran kepada PSSI seperti yang disampaikan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S. Dewa Broto "Betul sore nanti pukul 16.00 WIB genap tujuh hari batas waktu surat teguran tertulis dari Kemenpora. Dan sejauh ini belum ada tanggapan dari PSSI yang menunjukkan sikap bahwa mereka bersedia mematuhi teguran Kemenpora," kata Gatot kepada detikSport, Rabu (15/4) dan menambahkan "Akibatnya, hari ini Kemenpora akan melayangkan SP2 (surat peringatan kedua) dengan jangka waktu 1x24 jam. Tapi jika dalam waktu yang ditetapkan tidak ada respon juga maka kami akan mengeluarkan SP 3 (surat peringatan ketiga), dengan jangka waktu 1x24 jam” serta dilanjut "Tapi jika sama sekali tidak dipatuhi juga, maka kami akan menjatuhkan talak yang sesungguhnya berupa pencabutan eksistensi organisasi kepada PSSI," paparnya.

Terkait dengan apa yang disebut dengan pencabutan eksistensi yang dimaksud adalah pencabutan izin oragnisasi atau kelembagaan serta kegiatan keolahragaan PSSI tidak diakui lagi atau dengan kata lain Pemerintah dalam hal ini Kemenporaq sudah tidak lagi  mengakui keberadaan induk sepakbola (PSSI) itu di Indonesia, karena dianggap tidak mematuhi perintah dari Kemenpora/BOPI menyangkut klub sepakbola Arema Cronus (PT Arema Cronus) dan Persebaya (PT Mitra Muda Inti Berlian) yang nyata-nyata secara sah dan terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap keputusan Ketua Umum BOPI No. SB.012/BOPI/KU/IV/2015 tentang Rekomendasi Penyelenggaraan Kompetisi Indonesia Super League 2015, dengan tetap melakukan pertandingan Arema tanggal 4 april dan Persebaya 5 April 2015 lalu.

Tapi hari ini kita bersukur dan sepertinya juga layak memberi apresiasi kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dalam hal menanggapi persoalan diatas yang mengatakan bahwa PSSI punya itikad baik untuk menjalin hubungan dengan pemerintah dan sekaligus menjelaskan apa yang terjadi antara PSSI dengan Kemenpora dan BOPI saat ini hanya kesalahpahaman saja dan memastikan bahwa PSSI, BOPI dan PT Liga perlu untuk kembali duduk bersama dan memperbaiki kondisi yang ada seperti yang disampaikanya "PSSI ingin berhubungan baik dengan FIFA, PSSI juga ingin berhubungan baik dengan pemerintah, tidak mungkin membangun sepakbola Indonesia tanpa dukungan dari pemerintah. Oleh karena itulah hubungan dengan pemerintah harus diperbaiki supaya kami bisa on ke depan," kata Djohar, saat ditemui di Kantor PSSI, Rabu (15/4)

Akhirnya dengan adanya niat baik PSSI kali ini semoga saja akan menjadi titik awal kebersamaan dalam usaha membangun persepakbolaan Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi sesuai dengan peranya masing-masing dengan tujuan akhir menjadikan sepakbola sebagai olah raga perestasi sesuai harapan dari segenap lapisan masyarakat pecinta sepakbola di negri ini………….selamat menikmati.

Borneo 15 April 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun