Tulisan ini hanya sekedar menyambung tulisan rekan OVB (Otto Von Bismack) kemaren, Menakar Calon Ketum/Waketum PSSI Periode 2016-2021 (harusnya 2016-2020). Memang betul seperti yang sudah diberitakan, bakal calon Ketum PSSI yang sudah dinyatakan lolos seleksi oleh komite pemilihan masing-masing adalah sbb : Bernhard Limbong, Erwin Aksa, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Eddy Rumpoko, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, Tonny Aprilani, Sarman El Hakim, Djohar Arifin Husin, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Terkait nama-nama diatas, saya justru tertarik akan satu nama yang mungkin tidak banyak dikenal orang yang satu ini yaitu Sarman El Hakim karena memang namanya tidak terlalu familiar dan semenonjol calon-calon ketum lainya. Namun untuk diketahui pria berusia 50 tahun ini adalah ketua umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI). Sebagai ketua MSBI, bapak yang satu ini lebih dikenal dengan aktifitasnya sebagai ‘Aktifis Sepakbola’ dengan berbagai aksi yang pernah dilakukannya.
Puncaknya yaitu pada bulan Juni tahun 2014, saat piala dunia di Brasil, ia dan beberapa rekanya turut mengkampanyekan hal yang sama. Mereka membawa dua spanduk berukuran besar 6X10 meter yang bertuliskan "We Are Ready To Be Host of FIFA World Cup 2022 in Indonesia", serta satu spanduk lain yang bertuliskan "Support Indonesia as Alternate Host for The FIFA World Cup 2022. dengan resiko yang harus ditangunya yaitu diamankan pihak kepolisian Brasil karena melakukan kegiatan tersebut.
Kembali ke topik tulisan siapa figur yang pantas jadi Ketum PSSI kedepan, kalau untuk menjawab ini memang agak sulit karena seorang figur yang dibutuhkan tidaklah cukup hanya dengan kebulatan tekat dan idealisme semata dalam membangun sepakbola Indonesia. Namun lebih dari itu ditentukan oleh hubungan dekat serta dukungan dari pemilik suara sah (Voters) atau peserta kongres nantinya. Nah, disinilah kemungkinan yang sulit di dapatkan orang idealis seperti Sarman El Hakim ini.
Seperti yang kita ketahui dari debat calon ketua umum PSSI beberapa waktu yang lalu. Dari kesembilan calon tersebut enam diantaranya sempat melakukan debat terbuka guna menyampaikan visi dan misinya dalam memimpin PSSI jika merekan terpilih nanti. Ternyata semuanya mempunyai misi yang sama dan terlihat standar saja dimana semuanya menginginkan perubahan di PSSI DISINI , Namun ada satu yang menarik yaitu apa yang menjadi misi dari Sarman El Hakin sang aktifis sepakbola ini, ia siap untuk merevolusi badan sepakbola nasional yang bersih dan terbebas dari orang-orang lama bukan kah ini menjadi sebuah misi yang diinginkan oleh banyak pihak pecinta sepakbola di negri ini? ia juga mengatakan akan merevolusi PSSI baik itu dari segi keuangan, keorganisasian, kepelatihan, dan perwasitan, termasuk juga dengan keinginanya mendirikan kantor yang layak di setiap asosiasi provinsi.
Sarman El Hakim juga mengatakan bahwa ia sudah enam tahun mempelajari permasalahan yang ada di persepakbolaan nasional ini. Dari pembelajarannya itu, ia memiliki sebuah konsep yang terencana yang akan membuat pemerintah dan PSSI bersinergi membangun sepak bola Tanah Air. dengan demikian Ia meyakini akan membuat prestasi sepakbola negara ini bisa berkembang, sehingga PSSI selalu dicintai rakyat.
Mungkin semua terlihat itu terlihat agak sedikit berlebihan atau muluk-muluk, namun sepertinya memang itulah yang dibutuhkan saat ini untuk dari seorang ketua umumk PSSI yang baru nanti , harus memiliki gagasan yang besar untuk perkembangan persepakbolaan kedepanya, kita tidak butuh lagi yang sekedar hanya merubah ini dan itu yang hasilnya toh tidak ada perubahan yang terjadi. semua hanya retorika dan janji-janji sebelum terpilih, jadi dengan demikian sepertinya memang hanya kata ‘Revolusi’ inilah yang bisa membawa perubahan besar sepakbola di negri ini.