Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Buah Simalakama Klub Liga ISL 2015

1 Mei 2015   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : bola.liputan6.com

Selamat malam semua, seperti yang sudah pernah diberitakan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memberikan jaminan bahwa kompetisi Liga sepakbola professional Indonesia akan terus berjalan, tapi untuk kepastiannya masih harus menunggu jawaban dari PT Liga Indonesia terkait dengan surat permintaan Menpora agar kompetisi kembali bergulir, untuk itu Menpora memberikan batas waktu bagi PT liga untuk memberikan jawaban sampai dengan tanggal 9 Mei nanti.

Memang soal kepastian kompetisi liga professional ini menjadi hal yang krusial dan sangat ditunggu sekali oleh para pemain karena ini menyangkut dengan karier, gaji, dan yang penting lagi adalah menyangkut kelangsungan hidup mereka, sementara bagi klub juga akan menimbulkan keraguan atau kebimbangan antara tututan masa depan klub yang harus berkompetisi atau bias juga menolak kompetisi ini sesuai dengan kesepakatan bersama 8-sikap-klub-klub-isl-terhadap-menpora yang sudah mereka putuskan setelah pertemuan dengan Menpora beberapa waktu yang lalu, terutama pada poin 3 (tiga) yang menyatakan bahwa “Kami hanya patuh dan tunduk kepada keputusan PSSI yang secara sah dipimpin Ketua Umum La Nyalla M Mattalitti dan Komite Eksekutif hasil KLB PSSI 18 April 2015 di Surabaya“ sementara kompetisi yang akan datang akan disupervisi oleh tim transisi dan begitu juga dengan poin 1 (satu) “Kami adalah klub klub sepakbola Anggota PSSI yang berkompetisi di ISL-QNB musim kompetisi 2015 dibawah payung LIGA Indonesia” tapi untuk ini sudah sesuai dengan keinginan Menpora.

Terkait dengan surat Menpora kepada PT Liga tersebut Deputi V Kemenpora bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S. Dewa Broto, memberikan pernyataan bahwa "Kalau PT Liga tetap tidak mau, maka kami tidak akan memakai PT Liga karena sudah kami beri kesempatan terlalu banyak. Kami akan terus intens berkomunikasi langsung dengan klub-klub. Karena sudah adapolitical willdari Pak Menteri untuk terus menjalankan kompetisi," imbuhnya dan menambahkan apabila klub-klub peserta Indonesia Super League (ISL) 2015 juga tidak mau berkompetisi jika bukan dibawah PT Liga dan PSSI seperti yang disampaikan pada pertemuan yang lalu “Pada pertemuan Senin (27/4) lalu seluruh klub dan PT Liga Indonesia tetap tidak mau mengikuti kompetisi apabila PSSI tidak dilibatkan sedangkan kami ingin tanpa PSSI karena sudah dibekukan,” kata Gatot saat dihubungi di Jakarta, Jumat (1/5)

Untuk itu dikatakan bahwa pihaknya (Kemenpora) akan mencoba terus berkomunikasi secara intens kepada seluruh klub agar bersedia melanjutkan kompetisi ISL. “Ini semacam ‘jemput bola’ karena kami sudah berikan kesempatan cukup banyak, kalau tidak kami akan berkomunikasi langsung dengan klub-klub itu sendiri,” katanya serta menjelaskan bahwa Kemenpora pun juga akan menjamin selama kompetisi dijalankan di bawah supervisi Kemenpora, maka seluruh izin pertandingan akan dikeluarkan, untuk itu Kemenpora berharap agar Kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para klub karena Kemenpora sudah memastikan tidak akan mencabut keputusan tentang pembekuan PSSI yang tentunya sudah dengan mempertimbangkan berbagai resiko yang akan dihadapi sehingga kompetisi ISL nantinya yang akan disupervisi Transisi Kemenpora ini akan berbeda, karena memberikan syarat atau menitik beratkan pada syarat transparansi, akuntabel, profesional, fair play, dan sportif dengan tetap mengacu pada ketentuan FIFA.

Tentu dari apa yang sudah ditulis di atas semuanya akan menjadi dilemma besar baik itu bagi pemain ataupun bagi klub, karena jika tidak ada pertandingan tentu yang secara langsung merasakan dampaknya adalah pemain antara lain mereka bisa tidak mendapatkan uang pertandingan plus bonus kemenangan dll, sementara bagi klub sendir tentu juga akan menderita kerugian secara finansial karena dengan tidak berjalannya kompetisi tentu akan berpengaruh terhadap pasokan dana dari para sponsor, sementara untuk pengeluaran rutin seperti biaya operasional klub sehari-harinya tentu akan tetap berjalan atau harus tetap dikeluarkan yang angkanya cukup lumayan besar juga, seperti yang pernah diberitakan klub sekelas Arema Cronus saja sudah merugi hampir mencapai angka Rp. 5 milyar akibat terhentinya kompetisi liga ini.

Jadi kalau boleh disimpulkan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini mungkin sebaiknya demi keberlangsungan hidup klub, akan lebih baik jika menejemen klub lebih berpikir ulang terhadap keputusan yang sudah diambilnya saat rapat dengan Menpora beberapa waktu yang lalu itu dan juga sedikit lebih menekan Egonya untuk tidak akan mau berkompetisi jika dibawah tim transisi dan tetap “ngotot” menginginkan kompetisi dijalankan oleh PT. Liga di bawah PSSI, sementara Menpora sudah jelas-jelas tidak mengakui PSSI dan sudah menunjuk tim Transisi ………… atau apakah klub masih akan menunggu hasil rapat Executive Committee (Exco) yang rencananya akan diadakan besok tanggal 2-3 Mei terlebih dahulu ? karena seperti apa yang pernah disampaikan Pak Ketum LNM yang tidak diakui Menpora ini akan memutuskan ada atau tidak adanya kompetisi liga musim 2015 ini sesuai dengan ancaman yang pernah disampaikan bahwa jika sampai dengan hari ini tgl 1 mei 2015 Menpora masih tidak merobah sikapnya (Pemberian Izin) maka Kompetisi Musim 2015 ini akan ditiadakan,……??? Untuk itu tentu pilihan semua ada ditangan para klub yang memang kalau dipikir dalam kondisi seperti ini sepertinya klub berada dalam situasi yang kita kenal dengan “Buah Simalakama” atau seperti dengan judul tulisan diatas “Buah Simalakama Klub Liga ISL 2015”……selamat menikmati.

Borneo 01 Mei 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun