sumber foto :Â www.waspada.co.id
Hallo selamat siang semua …………… kenapa saya tulis judul seperti diatas ? semua itu tak lain adalah guna menutupi rasa kecewa yang tinggi sekali yang sama-sama kita rasakan dan segenap para pecinta sepakbola Indonesia terkait gagal totalnya cikal bakal apa yang dikatakan dengan generasi emas sepakbola Indonesia yaitu timas U-19 pada Final Piala Asia 2014 yang baru saja berlalu.
Asa yang membumbung tinggi berubah menjadi kenyataan pahit, Timnas U-19 yang kita bangakan mengalami tiga kekalahan beruntun, pertama saat menghadapi Uzbekistan kalah dengan skor telak 1-3, kedua saat melawan Australia yang seharusnya bermain hidup mati untuk menjaga harapan agar bisa tampil ke putaran kedua tapi yang terjadi Timnas U-19 justru kembali kalah 0-1 dan kekalahan ini sekaligus memupus impian Garuda Jaya untuk lolos ke putaran berikutnya yang juga sekaligus merupakan tiket untuk bermain ke level yang lebih tinggi yaitu Piala Dunia U-20 tahun depan di Selandia Baru.
Dan kegagalan itupun sepertinya masih dirasa belum cukup ….Timnas U-19 kembali tumbang secara menyakitkan di pertandingan terakhir penyisihan Group saat melawan UEA kalah dengan skor telak 1-4 padahal sebelumnya saat beruji coba dalam tour ke Timur Tengah tim ini sempat mengalami dua kekalahan beruntun dari Indonesia.
Ratusan juta masyarakat negeri ini kecewa….. dan ini bukanlah kekecewaan yang pertama kali dialami para pengila bola di negri ini, sebelum ini kita juga kecewa dengan kegagalan timna U-19 B dikancah Piala AFF yang nota bene ditahun lalu berhasil diraih timnas U-19 yang bermain di final piala AFC ini, begitu juga dengan kegagalan Timnas U-23 di ajang Asian Games 2014, semua itu seakan kita kembali mengulang-ngulang  pertanyaan yang sudah sering muncul sejak dulu yaitu apa yang salah dengan sepak bola kita/Indonesia? Semenjak berhasil emas di SEA Games 1991, kegagalan demi kegagalan terus terjadi dan belum ada bukti yang menyatakan bahwa kegagalan itu dijadikan pelajaran berharga bagi para pengurus sepak bola di negeri ini
Sejak timnas U-19 ini mencuat kepermukaan ketika mereka berhasil meraih gelar Piala AFF U-19 ditahun 2013 yang menjadi trofi kebangaan/bergengsi bagi Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini dimana sekaligus Piala itu merupakan trofi pertama bagi sepakbola Indonesia semenjak meraih medali emas di SEA Games 1991 atau 23 tahun yang lalu ditambah lagi dengan kegemilangan permainan mereka saat mengalahkan Korea Selatan 3-2 di penyisihan Piala Asia U-19 2014, maka terjadilah apa yang dinamakan EUVORIA cinta sepakbola Indonesia, bergema di seluruh pelosok penjuru tanah air, kerinduan panjang akan prestasi sepakbola Nasional kembali terjadi dan tentu itu sah-sah saja dan tak bisa disalahkan, masyarakat terlanjur memupuk harapan tinggi akan perjuangan mereka tapi apa yang terjadi semua mimpi itu sirna …… masyarakat pecinta sepakbola di negri ini kembali terluka.
Dan yang lebih membuat kita menjadi tersakiti lagi, adalah kembali kita mendengar pernyataan klise seperti yang disampaikan pelatih Indra Sjafri, bahwa ada hikmah positif yang bisa diambil dari kepesertaan anak-anak latihnya di ajang tersebut dengan dalih setelah bertahun absen, hasil yang dicapai saat ini berguna bagi perkembangan timnas Indonesia kedepan, tentu pertanyaannya bagaimana bisa dianggap berguna kalau hasilnya gagal total ? padahal tim ini sudah digadang-gadang jadi macan ASIA dan sudah menghabiskan dana mencapai 30 M "Meskipun kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, kami belajar banyak dari kejuaraan ini. Hasil ini sangat bagus untuk perkembangan tim," kata Indra Sjafri seperti yang dilansir laman resmi AFC, kembali kata BELAJAR terulang, apakah masih kurang pembelajaran bagi timnas U-19 yang konon katanya sudah berkumpul sejak dari U-16 ditambah masa Training Center setahun serta melakukan lebih kurang 40x uji coba ?
Tapi yah…. sudahlah ……… dari pada kita kembali mengungkit-ungkit kesalahan yang menjadi penyebab kekalahan timnas ini, mungkin lebih baik kita sudahi saja pembicaraan mengenai timnas U-19 ini, dan apapun yang akan dikatakan PSSI nantinya tentu kegagalan ini menjadi bukti nyata inilah hasil kinerja dari kepengurusan sepakbola di negri ini ……. Selamat menikmati.
Borneo 18 Oktober 2014
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H