Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Arema vs Persija, Potret dari Pembangkangan Masif?

4 April 2015   23:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:32 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : ongisnade.co.id

Selamat malam………hari ini 04 April 2015 Kick Off Liga sepakbola profesioanl negri ini mulai bergulir dengan logo dan sponsor baru yaitu dengan nama kompetisi QNB League dan berlangsung dalam suasana berbagai kemelut terkait dengan hasil verifikasi yang dilakukan BOPI yang merekomendasikan peserta liga hanya akan diikuti oleh 16 klub saja sesuai dengan hasil akhir verifikasi yang dilakukan, demi tercapainya pembenahan secara menyeluruh kompetisi sepakbola sesuai dengan aturan yang sudah disepakati,

Tapi apa yang terjadi ? semuanya menjadi sia-sia karena kita lihat apa yang terjadi hari ini adanya pembangkangan yang dapat dikatakan Masif, terstruktur dan sistematis yang dilakukan oleh mulai dari pihak Penyelengara liga yaitu QNB League yang dengan tetap memaksakan jumlah peserta liganya berjumlah 18 klub walaupun sudah terang-benderang ditegaskan bahwa untuk dua klub yaitu Persebaya dan Arema tidak diberikan izin oleh BOPI sebagai kepanjangan tangan pemerintah melalui kementrian olahraga untuk ikut berkompetisi karena keduanya tidak dapat melengkapi kelengkapan validitas keikut sertaanya sesuai dengan yang dipersyaratkan BOPI, namun pada kenyataanya “the show must go on” pertandingan tetap berlangsung dan diizinkan ikut oleh pihak penyelengara Liga, begitu juga dengan PSSI yang nota bene sebagi pemegang otoritas tertingggi persepakbolaan di negri juga ikut mendukung ke ikut sertaan kedua klub yang tidak lolos verifikasi tersebut, termasuk juga FIFA sebagai badan tertinggi pemegang otoritas persepakbolaan Dunia yang malah justru menganjurkan untuk tidak perlu mengikuti aturan BOPI yang jelas-jelas sebuah badan resmi bentukan pemerintah dibawah kementrian olah raga Republik Indonesia.

Padahal sebelumnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sudah berkoordinasi dengan Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) untuk tidak memberikan izin pertandingan bagi kedua klub yang tidak lolos verifikasi tersebut yaitu Persebaya dan Arema dan pihak Mabes Polripun seperti yang diberitakan sudah berkoordinasi juga dengan pihak kepolisian didaerah yang akan terlibat langsung dalam memberikan izin keramaian, seperti yang disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jendral Polisi (Karopenmas Brigjen Pol) Mabes Polri, Agus Rianto “Kalau sudah keluar izin, maka hal tersebut akan jadi patokan di daerah-daerah," katanya dan dijelaskan juga terkait dengan pertandingan antara Persija Jakarta dengan Arema Cronus mengatakan bisa saja pertandingan tersebut dihentikan "Rekomendasi BOPI adalah salah satu kelengkapan yang dipergunakan untuk mengajukan izin kepada Polri selaku penanggung jawab di bidang keamanan. Jika pertandingan dilaksanakan tanpa terlebih dahulu mendapat izin dari Polri, maka Polri tidak akan bertanggung jawab jika terjadi gangguan." dan juga menambahkan "Bisa juga dihentikan dan panitia diminta pertanggungjawaban karena telah melanggar ketentuan, termasuk di antaranya rekomendasi dari BOPI." Dan terakhir seperti yang diberitakan hari ini Mabes polri dengan kewenangannya sudah memutuskan dari enam klub yang akan bertanding hari Sabtu (4/4), hanya satu pertandingan yang tidak diberikan izin yaitu pertandingan Arema versus Persija "Memang tidak sesuai dengan rekomendasi (BOPI). Kita tidak keluarkan izin," kata Agus saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (3/4), "Yang lain kita keluarkan, yang satu itu tidak. Tapi jika pertandingan tersebut terpaksa digelar, kami tetap memberikan pengamanan dalam rangka menjaga ketertiban." …..dan apa yang terjadi hari ini ? tampa izinpun pertandingan antara Arema Vs Persija tetap berlangsung dan berkesudahan dengan skor akhir 4-4.

Sementara itu terkait dengan sikap FIFA, Federasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) Asia diberitakan juga kecewa dengan intervensi yang dilakukan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait penyelengaraan kompetisi ISL (QNB League), tanpa penyelidikan dan konsultasi lebih dulu kepada lembaga-lembaga yang mewakili pesepak bola di Indonesia, termasuk FIFPro dan Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI), untuk itu FIFPro meminta kepada Kemenpora memastikan agar aturan PSSI sesuai dengan regulasi FIFA, mendorong pembentukan dewan penyelesaian peselisihan sepakbola nasional di Indonesia, dan meminta kontrak pemain Indonesia mematuhi persyaratan kontrak minimum yang disetujui FIFA dan FIFPro, serta yang terakhir FIFPro juga menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap Menpora Imam Nahrawi seperti yang disampaikan Ketua FIFpro Asia “Menteri, Anda mendapat dukungan kami untuk sikap berani Anda yang bukan hanya akan menguntungkan pemain, tapi juga menjamin keberlangsungan dan tata kelola baik dalam sepak bola Indonesia,” tulis FIFPro dalam surat yang ditandatangani Ketua FIFPro Asia, Brendan Schwab dan juga menyampaikan bahwa pada Kongres FIFPro Asia yang berlangsung di Melbourne, Australia, 30-31 Maret 2015 lalu, Kongres FIFPro Asia secara terbuka mendukung rekomendasi BOPI untuk menunda gelaran ISL (QNB League)  hingga semua klub dapat memenuhi persyaratan yang berlaku di Indonesia, yakni klub harus memiliki badan hukum jelas, membayar pajak sesuai aturan, dan membayar semua gaji pemain tanpa tunggakan.

Tapi ya …… sudahlah sepertinya memang sepakbola di negri ini sudah ditakdirkan untuk tidak akan pernah jauh dari kata kemelut sementara perestasi jadi terabaikan, begitu juga dengan para pecinta sepakbolanya dalam melihat situasi seperti ini tentu ada yang setuju dan mendukung tindakan BOPI ini dan tentu ada juga yang mengangap BOPI keliru telah melampaui kewenangannya, dan tentu juga itu semua sah-sah saja tergantung dari sisi mana kita melihatnya, tapi yang jelas kita semua juga pasti sepakat dan punya keinginan yang sama kalau bicara Sepakbola Nasional menginginkan perestasi nyata dari sepakbola itu sendiri yaitu dapat mengharumkan nama bangsa dan Negara, bukan hanya kemelut yang berkepanjangan dan tak berujung seperti sekarang ini ….. Huffff …..capekdeh entah kapan semua itu bisa terjadi …… tanyalah pada rumput yang bergoyang…..….Bravo sepakbola Indonesia .

Borneo 04 Maret 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun