Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Apakah Sanksi FIFA Mematikan Sepakbola Indonesia?

14 April 2015   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="sumber foto : petasepakbola.wordpress.com"][/caption]

"Ini melanggar statuta FIFA!" , "Pemerintah tak berhak intervensi PSSI"

"Jika pemerintah intervensi, Indonesia bisa dikenakan sanksi oleh FIFA."

Selamat Malam semua……….itulah tiga kalimat sakral yang selalu menghantui kita mana kala terjadinya benturan antara pemegang otaritas tertinggi sepakbola di negri ini (PSSI) dengan pemerintah dalam hal ini kementrian Olah Raga yang memang bertugas melakukan pembinaan.pembenahan,mengawasi dan mendukung seluruh induk cabang olahraga di Republik ini.

Dan tentu saja hal diatas menjadi menarik kalau kita kembali melihat kebelakang dengan apa yang sudah dilakukan Kemenpora dengan berkirim surat kepada PSSI tertanggal 8 April 2015 kemaren, dimana PSSI diminta untuk memerintahkan klub Arema dengan PT Arema Cronus dan klub Persebaya Surabaya dengan PT Mitra Muda Inti Berlian untuk memenuhi syarat legalitasnya, jika tidak PSSI akan terancam pencabutan izin organisasinya, terkait dengan itu Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto menyampaikan bahwa bila menghitung tujuh hari dari waktu pengiriman surat tersebut jatuh temponya besok hari Rabu (15/4/2015) "Prinsipnya, kalau mereka tetap ngotot, hitung saja tujuh hari. Pasti akan turun sanksi lebih keras. Tetapi, PSSI cerdas juga. Tak mau itu terjadi, mereka belok ke tikungan," ujar Gatot S Dewa Broto, tentu ini bisa menjadi titik awal KETEGASAN yang kita tunggu-tunggu dan inginkan dari Menpora kepada PSSI menyangkut dengan teguran atas ketidakpatuhan induk organisasi sepak bola Indonesia itu terhadap peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan pasal 122 ayat 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.

Dan tentu hal berikutnya yang terjadi adalah seandainya sanksi tersebut dianggap FIFA pemerintan telah mengintervensi PSSI, tentu akan ada sanksi balik dari FIFA….. nah ini akan menjadi sangat menarik sekali karena inilah saatnya pembuktian ancaman atau eksekusinya akan terlaksana, apa betul sama seperti yang disebut salah satu anggota Komite Sinergi, Mahfudin Nigara, Senin 13 April 2015 yang mengatakan bahwa "Kemenpora tidak punya garis koordinasi dengan FIFA. Mereka punya hak penuh untuk mengatur kompetisi sepakbola di seluruh dunia. PSSI akan konsisten terhadap statuta FIFA. Sebuah kerugian besar jika sanksi dari FIFA itu jatuh akan mematikan sepakbola Indonesia," tutur Nigara.

Tapi yah …… sudahlah lebih baik kita bicara seandainya ancaman sanksi FIFA itu benar-benar di ekseskusi, tentu pertanyaanya apa betul sepakbola Indonesia akan KIAMAT atau MEMATIKAN SEPAKBOLA INDONESIA ? Ok…diakui memang betul sanksi itu akan berakibat Indonesia dikucilkan dari percaturan persepakbolaan dunia yang artinya kita tidak akan dilibatkan dalam segala aktifitas persepakbolaan yang DISELENGARAKAN FIFA.

Pertanyaan berikutnya apa FIFA bisa melarang orang/masyarakat bermain sepakbola di Negara yang besar dan seluas ini karena sepakbola milik FIFA ? tentu tidak jadi artinya sepakbola di Republik yang kita cintai ini tidak akan pernah mati bro….he..he…kita masih bisa ikut even diluar ajang FIFA seperti SEA Games, Asian Games atau Olimpiade yang notabene bukan termasuk kalender FIFA  jadi kenapa harus takut ?

Dan lagi kalau kita bicara perestasi di level International atau keterlibatan kita di even International (FIFA), apa betul kita sudah jadi yang terhebat sehingga RUGI BESAR kalau di sanksi FIFA ? kalau kita lihat dari Peringkat FIFA dari catatan yang ada sejak terjadingan kisruh dualisme kepengurusan PSSI (2011) sampai ke era KLB 17 Maret 2013 posisi terakhir kita ada di peringkat ke 170 Dunia dan sekarang per april 2015 kita hanya berada di peringkat ke 159 Dunia jadi hanya terjadi perbaikan 11 peringkat saja ? sementara yang lebih memalukan lagi adalah, saat ini kita kalah dari bekas propinsi Timor Timur yang berganti nama jadi timor Leste, walaupun katanya kita tidak pernah kalah dari Timor Leste tapi begitulah faktanya, padahal semua masyarakat sepakbola dunia juga tau bahwa peringkat FIFA itu adalah sesunguhnya mencerminkan HARGA DIRI BANGSA dimana semua penduduk dunia yang cinta sepakbola akan selalu memplototin posisi negaranya ada dimana, atau kita takut tidak akan diikutkan /dilibatkan pada even seperti Piala Dunia, sekali lagi apa kita sudah merasa yakin betul untuk bersaing di even seperti itu ? sementara kita tau PSSI dengan sikap pesimis atau tau dirinya mencanangkan target untuk sampai di level itu baru di tahun 2046 …he...he… masih jauh bro… terus mungkin juga kita akan dilewatkan oleh klub-klub besar dunia dalam jadwal tour mereka ? kalau ini terjadi tidak tidak sepenuhnya kita yang rugi bro…..mereka (klub besar itu) juga rugi tidak bisa promo disini apa lagi sponsor yang mengikuti klub tersebut tentu akan merasa rugi karena Negara sebesar dan berpotensi seperti ini terlewatkan begitu saja tul ga bro…….

Lagian kalau kita coba lihat kebeberapa Negara yang pernah di sanksi FIFA itu seperti yang pernah dimuat di berbagai media kita ambil contoh dari Negara tetangga Brunei dan yang terakhir disanksi FIFA Nigeria mungkin saja yang tidak terlalu diperhitungkan atau menguntungkan bagi FIFA.

BRUNEI, Sepetember 2009 Negara tetangga ini dinonaktifkan dari segala urusan sepakbola internasional oleh FIFA akibat dari pemerintah Brunei melenyapkan Federasi Sepakbola Brunei, BAFA dan kemudian membentuk kepengurusan baru yaitu FABD pada 2008, dan setelah itu membentuk komite normalisasi dan melahirkan federasi baru dengan nama NFABD dan FIFA pun akhirnya menyetujui pembentukan federasi tersebut dan mencabut sanksi untuk Brunei pada Mei 2011, total hanya +/- 3 tahun setelah sanksi dicabut Brunei berbenah dan mampu bangkit terbukti pembinaan usia dini dan usia muda yang dijalankan berhasil menunjukkan peningkatan dan bahkan malah sempat mempermalukan Timnas U-19 kalah dengan skor 3-1 pada 2014 lalu.

NIGERIA, 9 Juli 2014 pemerintah Nigeria dianggap melakukan intervensi atas pengangkatan sepihak Lawrence Katiken sebagai pemimpin federasi tapi 10 hari kemudian situasi kembali normal dan FIFA mencabut sanksinya, padahal sebelunya Nigeria juga pernah di sanksi FIFA yaitu 4 Oktober 2010 karena pemerintah dianggap mencampuri urusan sepakbola nasional tapi empat hari kemudian hukuman tersebut juga kembali dicabut FIFA, total hanya dalam hitungan hari ? sementara saat ini peringkat FIFA Nigeria cendrung terus membaik berada diposisi peringkat ke 41 Dunia.

Dan yang menarik juga untuk diketahui adalah adanya Polling pendapat yang baru-baru diadakan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (Kedai KOPI) terkait dengan kemelut sepakbola ini, walaupun hasil polling ini belum tentu mencerminkan suara hati para pecinta sepakbola Nasional tapi setidaknya ini bisa jadi acuan dimana masyarakat sudah bosan dan tidak lagi percaya pada pengurus PSSI saat ini dan sangat berharap agar sepakbola kita menjadi lebih baik, untuk itu mereka menyerahkannya sepenuhnya kepada pemerintah dalam hal ini Menpora, adapun hasil polling tersebut antara lain pertama adalah memilih agar pemerintah membuat kebijakan yang "galak", yaitu membekukan PSSI tanpa perlu takut sanksi FIFA dari 1.022 yang memilih opsi ini sebanyak 776 vote atau 75.93%, kedua adalah 168 vote atau 16,44% meminta agar Menpora membentuk organisasi baru untuk mengganti PSSI dan terakhir 7,14% meminta pemerintah tidak ikut campur dan tetap memercayakan sepakbola pada PSSI sementara sisanya 0,55% menyatakan tidak mau tahu

Jadi dari tulisan diatas tentu kita berharap sekali keputusan yang tegas dari Menpora terkait sanksi yang akan dikeluarkannya besok atas ketidak patuhan PSSI dan turunannya tersebut (PT Liga dan Klub peserta liga), sekedar info sepertinya kali ini Menpora akan bersikap tegas seperti yang disampaikannya kemaren "Seandainya FIFA terus secara sepihak mendiskreditkan Pemerintah Indonesia meskipun Pemerintah Indonesia justru  sudah berusaha semaksimal mungkin mematuhi regulasi FIFA, AFC dan bahkan PSSI yang dibuatnya sendiri (sama sekali bukan dibuat Kemenpora), maka sudah barang tentu ini menyangkut kewibawaan Pemerintah Indonesia" dan menutupnya pernyataannya dengan "Bismillah (maju terus). Indonesia ini negara hukum, negara daulat. Kalau pemerintah tidak boleh campur urusan rakyat, siapa yang mengurusi? Selama ini ke mana mereka? Mestinya dibina dong. Berikan kami kompetisi yang sehat, kejujuran dalam berolahraga sepakbola. Masa negara enggak boleh mengurusi rakyat sendiri," katanya……selamat menikmati.

Borneo 14 April 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun