[caption caption="Water Break | Foto: nbcnews.com"][/caption]Selamat siang semua, mari kita lupakan sejenak konflik PSSI vs Menpora yang isunya mulai memasuki wilayah Match Fixing alias pengaturan skor, tapi hebatnya kali ini hal itu ditemukan langsung oleh PSSI yang selama ini memang meragukan hal itu terjadi dan malah menantang berbagai pihak untuk membuktikan kalau memang betul ada Match Fixing dalam kompetisi sepakbola yang memang dilaksanakannya dan dikatakan sarat dengan dugaan adanya pengaturan skor dan suap
Kali ini ada baiknya kita sedikit membahas apa itu yang disebut dengan Water Break dan apa mamfaatnya bagi pemain sepakbola. Kenapa hal ini menjadi penting? karena seperti yang saya alami beberapa hari lalu ketika bersama keluarga menonton salah satu pertandingan di Piala Sudirman, tiba-tiba istri dan anak-anak saya tertawa ketika komentator sepakbolanya menyebut istilah Water Break yang mana menurut mereka itu hanya semacam “gaya-gayaan” saja dari komentatornya yang sok ke ingris-ingrisan, tapi setelah saya beri tahu bahwa memang istilah itu ada dalam sepakbola barulah mereka menyadari kesalahanya dalam menertawakan komentator sepakbola tersebut.
Istilah Water Break itu memang betul ada dalam sepakbola apa lagi kemaren juga ada tulisan dari kompasianer Ade. AS dengan judul Seandainya Water Break Ada di Kompetisi PSSI Batam 2015, berdasarkan itu semua akhirnya saya putuskan menulis artikel inim guna melengkapi referensi tulisan ini saya juga sudah mendapatkan berbagai informasinya yang dirangkum dari berbagai berbagai sumber di Media Online ini.
Water Break adalah sebuah istilah dalam dunia sepakbola yang memang akhir-akhir ini semakin popular dan familiar bagi masyarakat pecinta sepakbola ditanah air, terakhir diberlakukan juga pada turnamen Piala Presiden dan Piala Sudirman, Sesungguhnya Water Break ini diberlakukan secara resmi sejak Piala Dunia Sepakbola di Brasil th 2014 lalu.
Padahal kalau melihat kedata yang ada sebetulnya jauh sebelum ini Water Break ini juga sudah pernah diberlakukan yaitu ketika berlangsungnya babak Kualifikasi Piala Asia U-22 di Singapura th 2012 lalu. Dimana hal itu diberlakukan saat penyisihan Grup E yaitu pertandingan antara Singapura melawan Timor Leste karena memang Kondisi saat itu Sangat Panas dan Lembab.
[caption caption="Water Break | sumber foto : itunes.apple.com"]
Keputusan diberlakukannya Water Break kala itu, sudah berdasarkan atas kesepakatan bersama seluruh tim peserta kualifikasi saat itu, dan juga mendapat persetujuan dari pihak AFC guna melindungi para pemain dari cuaca yang sangat panas dan lembab, AFC pun mengatakan bahwa Water Break itu sesungguhnya sudah diberlakukan sejak IFAB (badan penyusun peraturan sepak bola) mengeluarkan ederan ke seluruh federasi sepak bola di dunia bahwa “Water break bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemain untuk mengganti cairan tubuh mereka mengingat cuaca sangat panas dan lembab,” ujar pengawas wasit AFC Farkhad Abdullaev.
Abdullaev dan menegaskan aturan itu juga sudah jamak dijalankan dan tidak hanya diberlakukan di turnamen kelompok umur saja. “Jika cuacanya sangat panas, water break akan diberlakukan. Hal ini bisa dilakukan di setiap pertandingan,” tegasnya. Adapun aturan pelaksanaanya pada menit ke-30 di setiap babak.
Tapi memang secara resmi Peraturan Water Break ini mulai diberlakukan pada Piala Dunia Brasil 2014 lalu karena Hal itu atas permintaan Pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli yang meminta agar diberlakukanya Water Break mengingat kondisi cuaca panas dan lembab di Brasil tentunya akan menyulitkan para pemain Eropa yang terbiasa bermain dalam kondisi iklim yang dingin sehingga mereka rentan mengalami dehidrasi.
Setelah menerima pengajuan itu FIFA langsung melakukan penelitian di Turki,seperti yang disampaikan "Kami telah melakukan studi musim panas di Turki. Kami mengukur suhu pemain selama pertandingan. Hasil penelitian tersebut telah kami terbitkan dalam buku berjudul the Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports," ujar Profesor Jiri Drovak, Kepala Dinas Kesehatan FIFA.