Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

AC Milan dan Secercah Harapan "Montella effect"

12 Januari 2017   21:40 Diperbarui: 12 Januari 2017   22:27 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa penggila sepakbola yang tak kenal dengan nama Associazione Calcio Milan atau yang biasa disingkat dengan AC Milan, terkadang juga cukup disebut dengan Milan saja atau tim Rossoneri ini?

AC Milan merupakan salah satu dari dua klub yang paling tersukses di dunia bersama Boca Juniors di ajang Internasional, Milan berhasil meraih 18 gelar resmi yang diakui UEFA dan FIFA.

AC Milan juga telah memenangkan tiga kali Piala Interkontinental yang kemudian berganti nama menjadi Piala Dunia Antarklub FIFA. Milan juga pernah memenangkan Piala Liga Eropa/Champions sebanyak tujuh kali. kedua setelah Real Madrid. Mereka juga pemegang rekor Piala Super UEFA lima kali dan Piala Winners UEFA dua kali.

Sementara Untuk liga domestik Serie A Italia, AC Milan 18 kali juara berada di posisi kedua tersukses di belakang juventus dengan 31 gelar. Mereka juga telah memenangkan Coppa Italia lima kali, serta rekor enam kemenangan Supercoppa Italiana.

Musim kompetisi seri-A liga Italia 2011-2012, bisa dikatakan menjadi titik balik keterpurukan AC Milan dikancah persepakbolaan baik local italia maupun ajang Internasional.

Terakhir mereka hanya mampu mencapai babak perempat final liga champions 2011-2012. Sejak saat itu mereka mulai terseok-seok dan kesulitan meraih berbagai trofi. Jangankan untuk bersaing merebut gelar juara, untuk mempertahankan status sebagai klub dengan nama besar saja mereka semakin kesulitan.

Hal itu terjadi setelah kepergian dua pemain bintangnya kala itu Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva pada musim 2011-2012 ke PSG. Sejak saat itu mereka tidak pernah lagi merekrut pemain bintang. Hal itu berbanding terbalik dengan para pesaingnya di Serie A lainya, terutama Juventus. Sehingga dengan demikian tidak heran jika akhirnya AC Milan semakin terpingirkan diantara tim-tim besr italia lainya.

Kedatangan Montella memberi secercah harapan.

Kedatangan Vincenzo Montella ke San Siro ternyata membawa secercah harapan bagi Milan. Setelah empat musim sebelumnya mereka harus rela menyaksikan Juventus mengangkat trofi secara berturut-turut. Padahal sudah sederet pelatih silih berganti menanganinya, mulai dari Clarence Seedrof, Philppo Inzaghi hingga Siniša Mihajlović dan terakhir Cristian Brocchi. Semuanya bisa dikatakan gagal mengankat kembali gengsi Milan sebagai klub besar italia.

Hal itu bisa jadi disebabkan oleh, keterbatasan dukungan dana dari pihak menjemen Milan dalam melakukan pembelian pemain bintang. Begitu juga mungkin disebabkan oleh level pelatih yang mungkin belum memadai sehingga turut menjadi faktor pendukung kenapa AC Milan tak beranjak dari papan tengah.

Dengan kedatangan Vincenzo Montella sebagai pelatih anyar Milan. ia diharapkan mampu mendongkrak semangat para pemain Milan dan dapat mengembalikan kejayaan AC Milan seperti dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun