Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tembok Kokoh Bianconeri Hancur Lebur Dihantam Madrid (Artikel ke 1500)

5 Juni 2017   19:24 Diperbarui: 7 Juni 2017   20:28 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami menemui kesulitan di 15 menit pertama babak kedua. Kami kebobolan dan bukannya berjuang dengan sekuat tenaga untuk bertahan, kami menyerah. Itulah yang harus kami perbaiki untuk musim depan," ujar Allegri seperti dilansir situs resmi klub.

Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui usai sudah hajatan besar Liga Champions 2016-2017 atau yang bisa juga dikatakan dengan "Piala Dunia Mini" karena memang seperti yang diberitakan kedua tim finalis Juventus dan Real Madrid di isi oleh para pemai yang berasal dari 18 negara. 

Real Madrid tampil sebagai pemenang alias juara, setelah pada laga final menjelang sahur (WITA) kemaren mereka berhasil mempermalukan juara Liga Seri-A italia, Juventus dengan kemenangan telak 4-1 di Millenium Cardiff.

Madrid unggul terlebih dahulu pada menit ke-20 lewat gol dari sang mega bintangnya Cristiano Ronaldo. Enam menit kemudian Juventus berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan akrobatik Mario Mandzukic. Skor pun jadi imbang 1-1 dan bertahan hingga babak pertama berakhir.

Selanjutnya memasuki babak kedua Madrid tampil trenginas dan menggila, mereka  berhasil menambah tiga gol lewat Casemiro di menit ke-60, Ronaldo di menit ke-64, dan terakhir gol penutup oleh Dario Marco Asensio di menit ke-90. Dengan demikian berakhirlah hajatan besar final Liga Champion 2016-2017 ini dengan memunculkan Madrid sebagai pemenang mengalahkan juventus dengan skor telak 4-1.

Kemenangan Real Madrid kali ini, mempertahankan gelar juara Liga Champions yang sebelumnya juga berhasil mereka raih pada musim lalu. Gelar juara ini juga sekaligus merupakan gelar Champions ke-12 mereka di sepanjang sejarah keikut sertaannya pada kompetisi sepakbola Benua biru ini. Atau bisa disebut juga gelar yang keenam mereka di era Liga Champions.


Sementara bagi Juventus dengan kekalahan ini membuat mereka harus memendam impiannya untuk dapat meraih trofi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya. Kekalahan itu menjadi hanya sekadar menambah koleksi medali mereka sebagai 'spesialis runerup' untuk yang ketujuh kalinya dari sembilan kali penampilan mereka ke di laga final Piala/Liga Champions ini.

Dari catatn yang ada Juve tampil di final Piala/Liga Champions masing-masing, pada tahun 1973 Runner-up, 1983 Runner-up, 1985 Juara, 1996 Juara, 1997 Runner-up, 1998 Runner-up, 2003 Runner-up, 2015 Runner-up, 2017 Runner-up

Sebetulnya kalau melihat laga kemaren itu, sampai dengan berakhirnya babak pertama para pemain Juventus masih terlihat mampu mengimbangi permainan Los Blancos. Namun harus diakui semuanya menjadi berubah kala memasuki babak kedua.

Petaka gol Casemiro di menit ke 61 sepertinya menjadi biang keladi meluluhlantakan mental pasukan Massimiliano Alergi seperti yang ia katakan "Gol kedua mereka memukul kepercayaan diri kami, tapi Real istimewa di babak kedua. Mereka tidak bisa keluar di babak pertama tapi mereka meningkatkan tempo setelah jeda, menunjukkan kelasnya, dan membuktikan mereka punya penentu kemenangan"

Apa lagi setelah itu Ronaldo juga kembali turut mengetarkan gawan Buffon. Tentunya gol itu menjadi pukulan telak dan menambah derita abak asuh Alergi ini. Tidak hanya sampai disitu musibah berikutnya pun terjadi sepuluh menit menjelang akhir laga. Yaitu kartu merah bagi Juan Cuadrado yang kalau mau jujur kalau dilihat dari tayang ulang. Sesungguhnya Cuadrado hanya mendorong pelan Ramos namun sang kapten Madrid tersebut sepertinya ber 'acting' bak seorang actor film sehingga membuat wasit mengusir Cuadrado keluar dari lapangan pertandingan. 

Tentu saja hal itu semakin melukai mereka dan terbukti setelah itu menjelang menit (90) akhir pertndingan Madrid kembali membuktikan dominasinya melalui gol penutup Marco Asensio. "Kami mampu mencetak gol balasan, tapi di babak kedua Real Madrid memang bermain lebih baik," kata Alves mantan pemain Barcelona yang kini membela Juve.

Kegagalan Juve kali ini jujur sedikitnya menimbulkan 'keanehan' tentunya bagi para juventini karena seperti yang kita ketahui  'La Vecchia Signora' sejak di fase grup hingga babak final mereka begitu superior mencatat sembilan clean sheet, hanya kebobolan tiga gol saja. Bermodalkan Statistikt itulah mereka meyakini tim kesayanganya memiliki modal kuat untuk meladeni Madrid.

Tapi apa yang terjadi kemudian adalah tembok pertahanan Juventus yang dikenal solid itu, akhirnya hancur lebur berantakan dihantam Madrid. Tak tanggung-tanggung Madrid mempermalukan Juve kalah dengan empat gol. Kehilangan satu pemain akibat kena kartu merah, tentu saja tidak bisa dijadikan pembelaan bagi Juve penyebab dari kekalahan mereka. Suka atau tidak suka mereka memang faktanya kalah telak 1-4.

Sekadar catatan kekalahan 1-4 ini menjadi kekalahan terbesar bagi Bionconeri dari semua kompetisi yang mereka ikuti di sepanjang musim 2016/2017 ini. Kekalahan terbesar sebelumnya mereka alami saat kalah 1-3 dari AS Roma dan Genoa di kompetisi Serie A Italia.

Jadi sekali lagi melihat fakta itu,  harus diakui walau dengan bermodalkan performa yang luar biasa itu, terbukti itu saja tidak cukup untuk membawa Juventus menjuarai Liga Champions 2016-2017 ini. Real Madrid lah tim yang jelas-jelas menghancurkan impian mereka.

sumber foto : Sport Detik
sumber foto : Sport Detik
Bukti ke Digdayaan Cristiano Ronaldo 

Tak bisa disangkal Cristiano Ronaldo menjadi bintang kemenangan Madrid 4-1 lewat golnya masing-masing di menit ke-20 dan ke-64. Dua gol itu bukan hanya membawa Real Madrid juara Liga Champions, tapi juga sekaligus membawa Ronaldo menjadi topskorer Liga Champions musim ini dengan 12 gol. Ia juga mencatakan dirinya sebagai pencetak dua gol partai puncak setelah Milito (Inter Milan) pada 2010.

Dua gol itu juga menambah pundi Gol Ronaldo menjadi 600 gol disepanjang kariernya sejak tahun 2002 silam. Pencapaian itu mulai dari level klub sampai ke tim nasional, masing-masing 406 gol di Madrid, 118 gol di Manchester United, lima gol di Sporting Lisbon, dan 71 gol untuk timnas Portugal.

Ronaldo juga jadi pemain pertama yang membuat gol di tiga final berbeda setelah di 2008 dan 2014. Sebelumnya hal yang sama juga dicapai oleh Clarence Seedorf dan Andres Iniesta yang punya empat trofi Liga Champions. "Saya menjawab kritik lewat performa di lapangan. Orang-orang yang mengkritik saya lagi-lagi harus kecewa,"  dan menambahkan "Ini luar biasa. Lagi-lagi musim yang menakjubkan. Menuntaskan musim sebagai juara Liga Champions dan rekor..saya sangat senang,". ujar Ronaldo 

"Kami tim pertama yang memenangi Liga Champions dua kali beruntun dan saya mencetak dua gol. Satu rekor lagi, para pemain pantas mendapatkannya dan begitu saya yang sudah bikin dua gol serta jadi topskorer Liga Champions," tutupnya.

sumber foto : Bola.com
sumber foto : Bola.com
Anti klimaks Buffon

Publik sepakbola dunia sebelum laga final kemaren tentu ingin melihat kapten sekaligus kiper Juve, Buffon, bisa mengangkat trofi Liga Champions untuk yan prtama kalinya sebelum nantinya ia pensiun. Dengan gelar itu tentu akan melengkapi pencapaian prestasi Buffon selama kariernya di lapangan hijau.

Dengan sukses Buffon membawa Juve tampil sebagai juara Serie A musim 2016-2017, membuat ia total sudah meraih tujuh gelar juara Serie A di sepanjang kariernya bersama Juventus dua kali nyaris juara Liga Champions 2003 dan 2015. Begitu juga dengan penampilanya selama berlangsungnya Liga Champions 2016-2017 ini Buffon tampil begitu tangguh. Buktinya sebelum laga final kemaren ia hanya kebobolan tiga gol saja.

Dengan demikian tentu tidak mengherankan jika akhirnya Buffon begitu dibangakan para juventini ketika dia berhasil membawa Juve lolos ke final Liga Champions 2017 yang sekaligus juga menjadi final ketiganya di kompetisi Liga Champions ini. Begitu banyak penyelamatan yang sudah sudah dilakukannya untuk Juve termasuk di musim ini ketika berhasil membawa Juve jadi juara Serie A dan Coppa Italia.

Tapi memang harus diakui kalau dilihat dari literatur yang ada. Ronaldo memang menjadi momok menakutkan bagi Buffon di sepanjang karier sepakbolanyanya. Dari empat kali pertemuanya dengan Ronaldo, Buffon sudah kebobolan lima gol dari total enam attempts on target. 

Kemaren mimpi buruk itu kembali terjadi, Ronaldo kembali sukses mencetak dua dari empat gol yang bersarang di gawang Juve yang di kawalnya. Dengan demikian tentu itu artinya dari total delapan attempts ke gawangnya, Ronaldo dengan begitu mudahnya mencetak sampai tujuh gol? .... luar biasa

Sekarang dengan usianya yang mencapai 39 th tentu peluangnya semakin menipis untuk dapat merasakan nikmatnya tampil sebagai juara Liga Champions Bedua biru ini. Walau sesunguhnya ia masih memiliki satu musim lagi bersama Juve mengingat kontraknya dengan Juventus berakhir sampai musim depan 2018. 

Pada satu kesempatan Buffon pun sempat mengungkapkan baha ia berencana pensiuns setelah Piala Dunia 2018 di Rusia. "Saya akan coba bermain di Piala Dunia berikutnya dan mungkin setelah itu adalah waktu untuk menutup pintu,"tutur Buffon menurut Sky.


Ok lah kalau begitu ....... dengan tampilnya Real Madrid juara Liga Champions 2016-2017 ini, tentu menarik juga untuk ditunggu laga berikutnya dimana mereka nantinya akan bertemu Manchester United di Philip II National Arena in Skopje, Makedonia, pada 8 Augustus 2017 mendatang untuk memperebutkan piala UEFA Super Cup

sumber foto : madridista.ge
sumber foto : madridista.ge
Borneo 05 Juni 2017

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun