Kekalahan 2-1 dari Sevilla pada leg pertama babak enam belas besar Liga Champion Eropa 22 februari lalu terbukti tidak membuat mereka “The Foxes” menjadi patah arang, buktinya mereka bisa membalikkan keadaan saat bermain di kandangnya sendiri King Power Stadium dan ungggul 2-0 atas Sevilla walau sesungguhnya kalau dilihat dari dari statistik pertandingan mereka hanya menguasai 32% saja.
Sebelumnya Jamie Vardi pemain bintang dari The Foxes memang mengatakan bahwa ia merasa yakin dan optimistis kalau timnya “The Foxes” akan bisa membalikkan keadaan pada laga leg kedua ini. Dalam keterangannya, Vardy mengatakan: “Kami sebelumnya pergi ke Sevilla dan memastikan bahwa kami masih dalam persaingan”
Dengan hasil dini hari tadi maka Leicester City unggul agregat 3-2 atas Sevillistas, setelah sebelumnya pada leg pertama di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Sppanyol 22 Februari 2017 lalu menelan kekalahan 1-2. Bagi Leicester, tentu ini adalah prestasi yang membanggakan karena untuk pertama kalinya mereka bisa melaju hingga ke perempat final Liga Champions.
Dalam laga dini hari tadi Leicester city berhasil memafaatkan dengan maksimal posisinya sebagai tuan rumah saat menjamu Sevilla. Mereka berhasil memamfaatkan dukungan penuh dari suporternya yang memadati stadion. Mereka berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-27 melalui Wes Morgan dari bola yang berasal dari n tendangan bebas Riyad Mahrez.
Tertinggal satu gol, Sevillistas coba meningkatkan tempo serangan. Namun, solidnya barisan belakang Leicester City membuat serangan Sevilla tak membuahkan hasil. Hingga usai babak pertama, skor tetap tak berubah 1-0 untuk keunggulan Leicester City.
Memasuki babak kedua, Sevilla kembali mencoba mengambil inisatif serangan. ‘Los Blanquirrojos’ memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-53. Tapi sayang, bola hasil tendangan Sergio Escudero hanya mengenai mistar gawang. Apesnya yang terjadi setelah itu hanya satu menit berselang (54) justru Gol kedua bagi Leicester city lahir dari tendangan kaki kiri Albrighton di dalam kotak penalti yang menghujam deras ke gawang Sevilla.
Kalau melihat secara keseluruhan jalanya pertandingan, Leicester bias dikatakan mampu tampil efisien walau penguasaan bola mereka yang hanya 32 persen sementara sevilla yang lebih menguasai jalanya pertandingan 68 persen.
Namun keduanya sama-sama memiliki 13 peluang tembakan kearah gawang. Sevila memiliki lima peluang namun mereka gagal menciptakan gol. Sebaliknya Leicester yang hanya memiliki empat peluang menghasilkan dua gol
Dengan hasil ini tentu dapat dikatakan Shakespeare sang penganti Claudio Ranieri telah mampu memberikan nuansa baru pada gaya dan semangat permainan Leicester. Sejak kalah 1-2 atas Sevilla di pertemuan pertama yang lalu.
Faktanya kalau kita lihat sudah tiga klub yang berhasil dikalahkan The Foxes, mulai dari Liverpool (3-1), Hull City (3-1), dan terakhir dini hari tadi Sevilla (2-0). Menariknya, Shakespeare juga mampu meneruskan catatan rekor 100 persen mereka di laga kandang Liga Champions musim ini.