Barcelona tampil dengan formasi dan susunan pemain (3-3-1-3): 1-Marc-Andre ter Stegen; 14-Javier Mascherano, 3-Gerard Pique, 23-Samuel Umtiti; 4-Ivan Rakitic (21-Andre Gomes 84'), 5-Sergio Busquets, 8-Andres Iniesta (7-Arda Turan 65'), 10-Lionel Messi; 12-Rafinha (20-Sergi Roberto 76'), 9-Luis Suarez, 11-Neymar. Sementara PSG sebagai tim tamu bermain dengan formasi (4-2-3-1):
Memang kalau kita bicara taktik dan formasi dalam sepakbola. 4-4-2, 4-3-1-2 atau 4-3-3, sudah merupakan pola yang lazim dipakai oleh kebanyakan pelatih dari dulu sampai sekarang. Tapi pada laga dini hari tadi Luis Enruiqe menerapkan formasi unik dan aneh, Namun kalau kita lihat kebelakang formasi aneh seperti ini pernah dipakai juga oleh Ajax Amsterdam (1995): 3-3-1-3
Formasi itu dipakai saat Ajak masih dilatih Louis van Gaal. Dengan formasi seperti itu ia berhasil membawa The Amsterdamers meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions di 1995. Formasi dengan mengandalkan tiga bek dan tiga gelandang enerjik, Ajax kala itu sukses menerapkannya Jari Litmanen menjadi playmaker untuk mengatur aliran bola kepada bomber Patrick Kluivert serta dua winger Finid George dan Marc Overmars.
Hal yang sama dini hari tadi juga dilakukan Enruiqe dengan mengandalkan tiga bek Javier Mascherano, Gerard Pique, dan Samuel Umtiti dan tiga gelandang Ivan Rakitic (21-Andre Gomes 84'), Sergio Busquets, 8-Andres Iniesta (7-Arda Turan 65'). sementara Lionel Mesi menjadi playmaker untuk mengatur aliran bola kepada tiga pemain di depanya Rafinha (20-Sergi Roberto 76'), Luis Suarez dan Neymar
Hasilnya ternyata luar biasa, para pemain Barcelona yang memang tampil ofensif sejak menit awal pertandingan, akhirnya berhasil membuktikan janji sang pelatihnya Luis Enrique untuk dapat mencetak enam gol ke gawang Paris Saint-Germain. Sehingga dengan hasil itu mereka akhirnya berhasil lolos ke perempatfinal Liga Champions dengan agregat 6-5,
"Saya merasa yakin selama beberapa pekan ini, bahwa akan ada saat di dalam pertandingan, di mana kami akan dapat mencapai apa yang kami butuhkan. Jika ada tim yang bisa mencetak empat gol terhadap kami, maka kami bisa mencetak enam gol terhadap mereka," ujar Enrique, sebelum pertandingan.
Dengan hasil itu, Barselona sekaligus membuktikan kini merek menjadi klub pertama yang memecahkan “mitos” sekaligus membuktikan kejaiban itu ada dan mereka berhail memupuskan mimpi PSG kalah dengan skor 6-1 di Camp Nou. Barcelona berhasil memutar balikkan sesuatu yang diperkirakan “mustahil” akhirnya bisa terjadi. Kemenangan itu juga sekaligus menunjukkan bahwa Barcelona memang ada untuk hal-hal semacam itu.
Dan perlu diketahui juga sebelum ini Luis Enrique juga pernah mengatakan ada waktu 95 menit di leg kedua. Pada kenyataanya memang betul pertandingan mendapat tambahan waktu lima menit, dan Sergi Roberto mencetak golnya di masa injury time, hanya beberapa detik sebelum laga berakhir pada menit 95.
Dengan demikian Paris Saint-Germain yang sesungguhnya sudah menggenggam kuat tiket lolos ke perempatfinal Liga Champions akhirnya semua berubah menjadi mimpi buruk, tiket yang sudah diraih direbut Barcelona dengan cara dramatis. Kekalahan ini jelas akan membekas dan tak akan pernah terlupakan oleh PSG.