"Saya mencari klub terbaik untuk saya. Harus memiliki misi di liga, pemain lain harus bagus dan pelatih harus bagus."
Seperti yang sudah diputuskan pada saat Kongres tahunan PSSI di bandung 8 Januari lalu bahwa kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) secara resmi akan mulai digelar pada 26 Maret mendatang. Dengan demikian tentu tidak heran jika ke delapan belas klub yang akan berlaga di kompetisi tersebut, mulai sibuk mempersiapkan skuadnya masing-masing.
Salah satunya adalah Klub Bali United yang terlihat paling agresif di bursa transfer. Sampai dengan saat ini sudah enam pemain yang mereka rekrut meski kompetisi baru akan berjalan pada Maret 2017 mendatang. Yang paling mengesankan adalah mereka berhasil memenangkan persaingan perburuan Irfan Bachdim, dari sekian banyak klub yang juga berminat merekrutnya, seperti Semen Padang, Arema FC, dan Persib Bandung.
Dari beberapa pemberitaan yang kita ikuti, berbagai pendekatan sudah dilakukan ketiga klub tersebut untuk dapat menggaet Irfan. Seperti yang pernah disampaikan oleh pelatih Semen Padang Nil Meizar kepada media yang mengatakan bahwa ia dan pihak menejemen klub, sangat tertarik untuk mendatangkan Irfan ke Semen Padang.
Begitu juga dengan Arema FC, mereka juga bahkan sesumbar mengatakan sudah menyodori kontrak, sementara Persib walau mengatakan berminat tetapi terlihat sedikit agak lambat. Mereka mengatakan bahwa Irfan Bachdim memenuhi kriteria pemain multiposisi yang mereka butuhkan. Seperti yang dikatakan pelatihnya Djadjang Nurjaman ke media, Irfan selain bisa diplot sebagai penyerang, juga fasih menjalani peran sebagai gelandang serang maupun pemain sayap.
Namun pilihan akhirnya sudah dijatuhkan Irfan bergabung pada Bali United klub yang berjuluk Serdadu Tridatu yang baru berumur sekira dua tahun tersebut. Tentu ini menimbulkan banyak pertanyaan kenapa Irfan lebih memilih Bali United? Sementara terdengar kabar berbagai penawaran menarik dengan gaji yang lebih tinggi ditawarkan klub lain.
Tentu dalam hal ini Irfan memiliki alasan tersendiri. Salah satunya ia melihat keseriusan Bali United dalam membangun tim mulai dari usia muda hingga senior yang akhirnya menjadi pertimbangannya. Ditambah lagi Bali United juga ditangani oleh pelatih yang dikaguminya, Indra Sjafri.
Selain itu, ia juga mengatakan memilih Pulau Dewata karena faktor keluarga. "Ini bukan karena pertimbangan untuk saya sendiri. Tentunya saya juga memikirkan tentang kenyamanan keluarga dan anak-anak saya di mana Bali tempat yang lengkap yakni pelatih, tim dan pemainnya.”
Namun kiprahnya selama bermain kedua Liga Thailand dan Jepang tersebut sepertinya mengalami banyak hambatan dalam karir sepak bolanya. Dari data yang ada, sejak 2013 hingga 2016, Irfan praktis hanya bermain sebanyak 35 kali. meski ia telah berpindah-pindah klub dari mulai Chonburi United Thailand hingga Hokkaido Consadole Sapporo Jepang.
Setelah nyaris tengelam, Irfan justru tampil mengejutkan saat bergabung dengan Timnas Piala AFF 2016 yang baru saja berlalu. Di saat masa-masa persiapan Irfan yang berduet dengan Boaz Solossa terlihat lebih matang dalam bermain. Ia fasih bertukar posisi dengan Boaz Solossa entah itu menjadi penyerang pertama atau kedua, bergerak ke sayap, atau menjalankan instruksi Opa Riedl dalam menekan barisan pertahanan lawan.