Euforia kemenangan timnas Indonesia 3-0 atas Malaysia masih saja terasa sampai sekarang dan masih saja ramai diperbincangkan. Setelah setahun terasingkan dari ajang kancah sepakbola international, Indonesia kembali hadir di ajang perdananya dalam laga persahabatan melawan Malaysia tampil dengan hasil yang tidak mengecewakan dan bahkan meraih kemenangan telak. Tentu ini sangat penting bagi pemain timnas untuk mengangkat moril mereka agar dapat bangkit dari keterpurukan selama ini.
Begitu juga dengan euforia suporter Indonesia yang juga sudah lama tidak menonton tim kesayanganya menjadi kembali tersalurkan dengan berbagai kreatifitasnya. Hal itu terlihat ketika Timnas Indonesia menghadapi Malaysia di laga persahabatan internasional yang digelar di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9) semalam lalu. Laga yang sekaligus menandai kembalinya timnas bertanding setelah sekian lama absen akibat sanksi FIFA tersebut, suporter Persis Solo atau yang dikenal dengan Pasoepati menampilkan koreografi atraktif sebelum laga di dimulai. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah koreo yang membentuk bendera negara Palestina di tribun belakang gawang.
Dengan demikian dapat dikatakan apa yang dipertunjukan malam itu oleh Psopati, tentunya juga masih meninggalkan cerita yang begitu membekas bagi penonton yang hadir saat itu termasuk kita ynag menonton melalui layar televisi. Apa yang dilakukan para supporter sepakbola Pasopati dengan menampilkan Koreografi luar biasa yang membentangkan tulisan Garuda, bendera Indonesia dan bendera Palestina. Koreografi yang memperlihatkan bendera Palestina itu ternyata juga mendapatkan respon positif dari ulama Palestina.
Salah satu ulama Palestina, Hanna Ibrahim, mengatakan "Masya Allah, semoga Allah memberi pahala untuk saudara saudara ku di Indonesia dan Malaysia," pesan serupa juga disampaikan oleh ulama lainya El Ashri, juga mengirimkan pesan serupa atas sikap Pasoepati. "Semoga Allah memberkahi atas usaha kalian dan Allah tetap pelihara kalian," dan menambahkan “Salam hormat untuk bangsa Indonesia, semoga senantiasa dalam kebaikan,” ujar El Ashri
Memang seperti apa yang kita lihat pada laga tersebut sebuah hasil karya yang luar biasa yang dilakukan hanya oleh Kelompok penggemar sepakbola khusunya Persis Solo, Pasoepati. Dengan memberikan tribut untuk Palestina berupa koreografi berbentuk bendera Palestina yang mana sebelumnya didahului oleh koreografi menampilkan tulisan GARUDA yang kemudian baru berganti menjadi bendera Merah Putih milik Indonesia. Sesaat kemudian, koreografi berubah menjadi bendera Palestina berwarna putih, hijau, menjadi sebuah tampilan yang luar biasa.
Pada pertandingan Glasgow Celtic Vs Hapoel Be’er Sheva tersebut, para fans Celtic memang menyerukan untuk pembebasan Palestina. Akibat dari tindakan tersebut mereka pun juga langsung mendapat respon positif dari netizen yang setuju dengan tindakan fans Celtic tersebut. Namun berbeda dengan UEFA yang langsung melakukan penyelidikan setelah usai pertandingan tersebut. hasilnya, Celtic resmi dinyatakan bersalah atas perbuatan fansnya. sementara itu ini merupakan kejadian yang kedua bagi Celtic. Sebelumnya fans mereka juga sempat dihukum UEFA karena mengibarkan bendera Palestina saat melawan KR Reykjavik pada Juli tahun 2014 lalu.
Semoga saja hal yang sama tidak terjadi dengan kita (Indonesia), sehingga kemenangan 3-0 atas malaysia itu tidak tercederai oleh faktor diluar sepakbola, walau diakui bahwa sesungguhnya aksi tersebut mendapat respon positif dari masyarakat maupun dari ulama di Palestina itu sendiri..........
Salam Olah Raga