Dalam surat yang akan dikirim itu nantinya, Kemenpora melaporkan bahwa kesediaan Sentul untuk tidak menggunakan APBN. "Baik untuk renovasi dan commitment fee. Pokoknya tidak boleh ada satu sen pun APBN yang digunakan," ucap Gatot. Untuk itu pihak Kemenpora juga meminta kepada pihak Sentul untuk segera mengeluarkan surat pernyataan resmi soal kesediaannya merenovasi tanpa menggunakan APBN yang dinyatakan dengan pernyataan resmi bermaterai "Mudah-mudahan, minggu depan sudah ada pernyataan dari Pak Tinton,".
Akhirnya tentu semoga saja menejemen PT Sentul International Circuit dapat komit dan memastikan bahwa mereka memang mampu/siap merenovasi sendiri sirkuitnya memenuhi standar penyelenggara Moto GP tampa dukungan dana dari APBN dengan demikian secara otomatis tenu juga akan dapat memastikan Indonesia menjadi penyelenggara Moto GP 2017, 2018 dan 2019.
Tinggal sekarang kita menunggu “Reaksi dari pak presiden Jokowi” seperti judul tulisan di atas “motoGP 2017 Sentul, Menanti Reaksi Jokowi” apakah keputusannya nanti mendukung terselengaranya even motoGP ini atau tidak? Padahal gelaran balap motoGP ini bisa dimamafaatkan sekaligus untuk memperomosikan pariwisata Indonesia yang dikenal dengan ‘Wonderful Indonesia’ apa lagi ajang ini juga akan melibatkan banyak pabrikan motor dunia yang rata rata memang punya pabrik di Indonesia.
Harus diakui kalau mau jujur hanya Sirkuit Sentul, Bogor yang memang secara kondisi lebih siap dibanding yang lainya. Apa lagi pihak menejemn Sentul sudah menyatakan kesiapannya berbenah dengan biayanya sendiri dengan desain baru yang dirancang oleh Herman Tilke (desainer sirkuit) yang diakui dunia international. Dengan demikian Pemerintah cukup mendukung dengan infrastruktur perizinan, transportasi dan lainnya,
Borneo, 18 April 2015
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H