Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

La Nyalla Jadi Tersangka, Apa Reaksi Klub?

19 Maret 2016   11:38 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:02 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="jogja.tribunnews.com"][jogja.tribunnews.com]

Penetapan status tersangka terhadap Presiden PSSI La Nyalla Mattalitti, ternyata tidak menggoyahkan posisinya sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019 yang sedang dibebkukan ini. hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Azwan Karim yang mengatakan tidak akan ada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, terkait dengan status tersangkanya Ketum PSSI tersebut, dengan alasan karena apa yang dialami La Nyalla saat ini tidak bertentangan dengan statuta PSSI. 

Azwar Karim juga menjelaskan, bahwa hal itupun sudah diketahui oleh seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dan dikatakan ini tidak akan berpengaruh terhdapa jalanya roda organisasi PSSI. Ia menambahkan, jika merujuk pada pasal 34 poin 4, seseorang harus mundur dari keanggotaan PSSI jika sudah berstatus terpidana.''Karena kalau argumentasinya terkait dengan pasal 34 poin 4 itu ya harus convicted dulu atau terpidana dulu baru nanti harus mundur dari posisi anggota, tapi ini kan belum, ya, masih tersangka. Sama sekali tidak dan ini juga sudah kami laporkan ke FIFA dan AFC dan mereka juga sudah noted soal hal itu dan mereka juga selaras lah dengan statuta kami,” ungkap Azwan di kantor PSSI, Jakarta.

Pak sekjen PSSI itu juga mengatakan bahwa terkait dengan status pak Ketum itu, juga sudah disampaikan kepada FIFA dan AFC dan mereka tidak mempermasalahkannya "PSSI telah memberitahukan permasalahan ini kepada FIFA dan AFC. Intinya mereka sepakat dengan statuta PSSI yakni kasus ini tidak ada yang melanggar statuta. Jadi PSSI tetap berjalan normal dan kami anggap biasa saja," kata Azwan sebagaimana dilansir website resmi PSSI pada Jumat (18/3/2016).

Padahal kalau dilihat dari kasus yang sedang dihadapai oleh Pak Presiden PSSI ini sesungguhnya sudah mulai terdengar dari tahun lalau 2015, dimana Pak Presiden PSSI ini pun juga sudah pernah dipanggil kejaksaan. Kasus ini sesungguhnya adalah pengembangan dari kasus sebelumnya yang juga telah menjerat Wakil Ketua Kadin Jawa Timur Bidang Kerja Sama Perdagangan Antarprovinsi Diar Kusuma Putra dan Wakil Ketua untuk Bidang Energi Sumber Daya dan Mineral Nelson Sembiring

Keduanya telah divonis bersalah dalam pelaksanaan kegiatan akselerasi antar pulau dan usaha mikro kecil menengah menggunakan dana yang sama, yaitu dana hibah Kadin sepanjang periode 2011-2014 senilai Rp 52 miliar. Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menghukum Diar penjara selama satu tahun dan dua bulan penjara plus denda sebesar Rp 100 juta rupiah serta harus mengembalikan uang negara sebesar Rp 9 miliar. Sedangkan Nelson divonis 5 tahun 8 bulan penjara, denda Rp 100 juta, serta wajib membayar ganti rugi Rp 17 miliar.

Namun Jaksa menilai kasus diatas hanya menerangkan kerugian negara senilai Rp 26 miliar, atau separuh dari dana hibah yang digunakan Kadin Jawa timur. Justru  Pertanggungjawaban atas separuh lainnya itulah yang sedang ditelisik jaksa lewat penyelidikan saat ini. DISINI

Tapi okelah, kita ga usah masuk terlalu jauh ke persoalan/kasus yang sedang menimpa pak presiden PSSI tersebut, sebaiknya kita kembali ke Laptop saja dan sesuai judul tulisan diatas La Nyalla Jadi Tersangka, Apa Reaksi Klub? jadi untuk itu mari kita fokus melihat apa reaksi dari klub sebagai motor pengerak dari kompetisi ini.

Berbagai macam reaksi memang bermunculan setelah La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka. Tentu saja hal ini membuat stabilitas organisasi PSSI menjadi goyah. Apa lagi dalam setahun terakhir ini memang sudah terjadi konflik antara Kemenpora dan PSSI yang akhirnya membuat sepakbola Indonesia semakin terpuruk. Ditambah lagi dengan adanya sanksi suspensi dari FIFA , sehingga persepakbolaan Nasional menjadi terisolasi dari pentas internasional.

Adapun reaksi yang muncul dari klub, mulai dari wacana meminta La Nyalla untuk mundur dari kursi PSSI 1, dan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, hingga ada klub yang bermain aman menunggu perkembangan dari kasus tersebut. Untuk itu mari kita coba rangkum satu persatu berbagai reaksi yang timbul dari beberapa klub yang bisa dibilang menjadi motor untuk industri sepakbola Indonesia itu. DISIN

PERSIB BANDUNG, Persib Bandug menjadi klub yang paling lantang menyuarakan digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI. Hal tersebut tentu tidak terlepas dengan telah ditetapkannya pak ketum ini menjadi tersangka. Menurut Manajer Persib, Umuh Muchtar, penetapan tersangka La Nyalla sudah sah di mata hukum. Oleh karena itu, bukan tanpa alasan dia menyuarakan rencana KLB PSSI kalau melihat dari status tersebut. "Ini sudah jelas, masalah tersangka ini bukan kata orang-orang, itu kejaksaan yang bilang, Kejati langsung sudah menyatakan bahwa La Nyalla sebagai tersangka. Kalau La Nyalla sudah jelas sebagai tersangka," kata Umuh kepada wartawan di Bandung, Jumat (18/3/2016). "Kan kita jangan menunggu lama, ini (KLB) satu-satunya jalan (menyelamatkan sepak bola) dan kita juga mau ada pertemuan," dan menambahkan "Saya juga tidak bisa bicara dulu (soal KLB), karena yang sudah jelas yang 49 klub kemarin di Ciamis sudah 80 persen mengarah untuk KLB. Tapi, saya tidak buka dulu di sini," ucap dia. 

SRIWIJAYA FC, Sriwijaya FC dengan tegas mengatakan akan tetap mendukung La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI. ''Status tersangka sifatnya personal tidak ada hubungan dengan PSSI atau ada yang ingin merusak PSSI. Kami juga (klub SFC) masih menyatakan La Nyalla tetap ketum PSSI,'' ujar Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid.

Alasan itu ditegaskan Faisal karena berdasarkan statuta yang mengacu ke FIFA. ia beranggapan La Nyalla Mattalitti tidak melanggar statuta tersebut. “Jelas kita mengacu kepada aturan organisasi! Tentunya kembali kepada stattuta PSSI mengacu kepada FIFA. Semua kita pelajari dan diatur di sana, apabila tidak masalah tidak ada kendala tentunya,” jelas Faisal.

Faisal juga menjamin bahwa Sriwijaya FC tidak akan mudah terpengaruh dengan adanya reaksi permintaan KLB . Terlebih lagi apabila ada unsur politis yang digandeng-gandengkan dengan wadah sepakbola itu. ''Kami SFC tidak mau terlibat dalam hubungan personal atau politis. Kita jalankan saja sesuai aturannya. Apabila memang sesuai dengan mekanisme bisa saja KLB, kalau tidak kami tidak mau dilibatkan sembarangan,” tegasnya.

PSM MAKASAR, PSM Makasar mengatakan Setuju jika La NyallaMundur, hal itu disampaikan oleh Direktur Klub PSM, Sumirlan, yang mendukung keputusan Ketum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk mundur dari jabatannya. Jika dia (La Nyalla) telah ditetapkan sebagai terpidana "Dan memang alangkah tidak bagusnya organisasi sebesar ini kalau dipimpin oleh orang, yang terbukti korupsi," kata Sumirlan, saat jumpa pers di Sekretariat PSM Jalan Balaikota, Kamis, 17 Maret.

Sumirlan juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mendukung orang yang terlibat korupsi, Ia mencontohkan pengaturan skor di Jawa Timur, PSM garda terdepan menolak itu. " Apalagi kalau kasus korupsi yang sudah dinyatakan terbukti," Meski begitu, Sumirlan juga mengatakan bahwa pihaknya tetap ikut dengan aturan PSSI, karena kasus yang melibatkan Pak La Nyalla itu urusan pribadinya. "Masalah KLB harus ada persetujuan juga dengan klub, tapi kita tunggu saja keputusan pengadilan setelah menetapkan Pak La Nyalla tersangka," ujar Sumirlan.

Sementara kelompok suporter PSM sempat kecewa dengan dukungan manajemen PSM terhadap Ketua Umum PSSI, La Nyalla. Erwinsyah, Koordinator kelompok suporter VIP Selatan mengaku sangat kecewa dengan komentar manajemen PSM yang menyatakan dukungannya kepada ketua PSSI yang terlibat kasus korupsi dana hibah. "Gara- gara komentar manajemen satu Indonesia ini hina PSM," ucap Erwinsyah. Hal senada dikatakan, Presiden Red Gank, Sul Daeng Kulle. Ia mengaku kaget dengan pernyataan manajemen di salah satu media yang mendukung ketua umum PSSI, padahal terlibat kasus dugaan korupsi. "Kami tidak ingin nama PSM tercemar," ucap dia. Sehingga, ia meminta kepada manajemen untuk meluruskan pernyataannya tersebut lantaran dapat merusak citra klub kesayangan masyarakat Sulawesi Selatan ini.

Menangapi adanya berita dari media online yang menyebutkan PSM tetap mendukung La Nyalla meskipun terlibat kasus korupsi itu. Sumirlan mengatakan "Padahal yang saya katakan Pak La Nyalla sudah tersangka dan tidak ada hubungannya dengan organisasi PSSI," tutur Sumirlan.

AREMA CRONUS"Statusnya Pak La Nyalla saat ini masih ketua umum PSSI yang menang di pemilihan lalu. Saat ini memang terkena kasus, namun hal itu bukan kasus sepakbola. Arema sendiri masih menunggu berjalannya kasus tersebut. Karena kok ya tidak adil, kasus di Surabaya kemudian dikaitkan dengan PSSI yang notabenenya adalah sepakbola. Arema pun saat ini ingin konsentrasi penuh dulu di Piala Bhayangkara," kata Sudarmaji, media officer Arema Cronus.

PSIS SEMARANG, CEO PSIS Semarang AS Sukawijaya atau Yoyok meminta agar La Nyalla segera mundur dan turun dari takhta kursi ketua umum. Penetapan sebagai tersangka dirasa sudah cukup untuk La Nyalla meninggalkan induk organisasi sepak bola di Indonesia tersebut. "Manajemen PSIS menginginkan ada perubahan dan revolusi dalam PSSI. Penetapan La Nyalla sebagai tersangka sudah cukup bagi kami di daerah untuk menuntut adanya Kongres Luar Biasa (KLB). Bagi PSIS, KLB harga mati yang harus segera dilaksanakan," tegas Yoyok Sukawi, panggilan akrabnya, Kamis (17/3/2016).

La Nyalla, menurut Yoyok sudah seharusnya secara jantan mundur dari jabatan ketua umum tanpa harus menunggu desakan dari pengurus daerah. Menurutnya, selama di bawah kendali La Nyalla, PSSI tidak ada kemajuan berarti. Pembekuan PSSI dari pemerintah juga tidak bisa diselesaikan. “PSIS meminta La Nyalla mengakui secara jantan dan segera mundur dari ketua umum. Hal ini tidak bisa ditawar lagi. Dulu La Nyalla mendesak Nurdin Halid untuk mundur karena statusnya terpidana,” tegas Yoyok.

Yoyok juga menambahkan, bahwa organisasi PSSI tidak bisa ditangani hanya oleh segelintir kelompok yang memiliki kepentingan. Namun harus diurus orang-orang yang memang berkompeten dan mencintai sepak bola Indonesia. "Kompetisi sudah lama berhenti. Saatnya PSSI berbenah, dan kompetisi resmi segera diputar," tandasnya. (Jt27-3)

PERSEPAM MADURA UTAMA (PMU), Asisten Menejer Nadi Mulyadi mengatakan ini momen yang tepat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). "Bagi kami ini adalah momen. KLB PSSI harga mati," kata Nadi Mulyadi, Jumat (18/3/2016). Ia juga meyakini klub-klub anggota PSSI juga merasa tidak nyaman dengan status yang disandang La Nyalla sebagai Ketum PSSI atas perkara dugaan korupsi yang sedang dialaminya "KLB bisa menjadi jalan paling tepat dan opsi terbaik saat ini untuk menyelesaikan kisruh sepak bola di Indonesia," ujarnya. Untuk itu, ia mengajak semua klub untuk satu suara demi KLB PSSI segera digelar. "Saya harap semua pihak menanggapi secara objektif. Secara etis seharusnya mundur, jangan semakin menambah gaduh kalau tetap bersikukuh mempertahankan jabatannya," tutur Nadi Mulyadi, asisten manajer Persepam Madura Utama.

PERSELA LAMONGAN"Soal itu (La Nyalla tersangka) saya no comment, karena saya anggap itu sudah di luar konteks sepakbola. Saya hanya menginginkan kompetisi bisa segera dilaksanakan demi pembinaan, dan agar sepakbola Indonesia tidak semakin tertinggal dengan negara lain," ujar Didik Ludianto, asisten pelatih Persela.

GRESIK UNITED "Lebih baik kita tunggu saja perkembangannya, jangan ambil kesimpulan dulu. Saya sendiri fokus persiapan pembentukan tim, untuk persiapan menghadapi ISC (Indonesia Soccer Championship)," kata Bagoes Cahyo Yuwono, manajer tim Gresik United.

Menangapi adanya berbagai desakan dari sebagian pihak/klub untuk segera KLB ini Sekjen PSSI Azwan melihat hal tersebut tidak ada hubungannya, KLB baru bisa dilakukan oleh 2/3 voter, dan 50 persen plus satu dari pada anggota. dikatakan sampai saat ini seluruh anggota PSSI tetap solid mendukung La Nyalla. “'Nggak ada hubungannya (KLB). Permasalahan KLB salah satu poin yang selalu diumbar-umbarkan oleh Pemerintah terutama Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Dari dulu, bukan hanya sekarang saja, dan mungkin titik kulminasinya sekarang, ya. Perlu saya sampaikan bahwa seluruh anggota terkait hal kemarin mendukung penuh PSSI beserta ketumnya, La Nyalla,” tutur Azwan.

''Sebelumnya juga anggota-anggota yang voter maupun non-voter sudah memberikan dukungan untuk tidak mendukung adanya KLB. Anggota kami sudah memegang 2/3 dari pada voter untuk tidak melakukan KLB. Dan 50 persen plus satu untuk tidak melakukan KLB. Jadi, diskusi soal KLB ini saya rasa cukup sekian karena anggota-anggota tidak menginginkan adanya KLB,” lanjutnya.

Sementara itu Presiden PSSI, La Nyala juga buka suara menanggapi penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi dalam kasus dana hibah Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jatim itu. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dari posisinya sebagai Presiden PSSI periode 2015-2019. "Saya tetap tidak akan mundur karena saya maju berdasarkan amanah voter. Kalau mau mundurkan saya, lobi pemilik suara untuk mencabut amanah itu," ucap La Nyalla. Meski begitu, tentu La Nyalla dapat dipastikan hanya bisa pasrah jika harus lengser dari posisinya sebagai Presiden PSSI apa bila akhirnya pengadilan menetapkannya sebagai terpidana.

Hal itu jelas mengacu pada Pasal 34 ayat 4 Statuta PSSI berbunyi," Anggota Komite Eksekutif harus sudah berusia lebih dari 30 (tiga puluh) tahun, mereka harus telah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan harus tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu Tindak Pidana serta berdomisili di wilayah Indonesia." Anggota Komite Eksekutif yang dimaksud dalam Pasal 34 ayat 4 Statuta PSSI mencakup Presiden dan Wakil Presiden PSSI. 

Mengacu kepada pasal diatas akhirnya Pak ketum mengatakan ia siap melepas jabatan Presiden PSSI jika statusnya dari tersangka meningkat jadi terpidana. "Saya akan mundur apabila terbukti saya sebagai terpidana. Ini sesuai statuta. Saya sampaikan kepada pendukung-pendukung saya, semua harus tenang. Terutama kepada para voter dan anggota PSSI semua tetap tenang," ……Ok lah kalau begitu mari kita tungggu saja bro………….selamat menikmati.

Borneo 19 Maret 2016

Salam Olah Raga

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun