SRIWIJAYA FC, Sriwijaya FC dengan tegas mengatakan akan tetap mendukung La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI. ''Status tersangka sifatnya personal tidak ada hubungan dengan PSSI atau ada yang ingin merusak PSSI. Kami juga (klub SFC) masih menyatakan La Nyalla tetap ketum PSSI,'' ujar Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid.
Alasan itu ditegaskan Faisal karena berdasarkan statuta yang mengacu ke FIFA. ia beranggapan La Nyalla Mattalitti tidak melanggar statuta tersebut. “Jelas kita mengacu kepada aturan organisasi! Tentunya kembali kepada stattuta PSSI mengacu kepada FIFA. Semua kita pelajari dan diatur di sana, apabila tidak masalah tidak ada kendala tentunya,” jelas Faisal.
Faisal juga menjamin bahwa Sriwijaya FC tidak akan mudah terpengaruh dengan adanya reaksi permintaan KLB . Terlebih lagi apabila ada unsur politis yang digandeng-gandengkan dengan wadah sepakbola itu. ''Kami SFC tidak mau terlibat dalam hubungan personal atau politis. Kita jalankan saja sesuai aturannya. Apabila memang sesuai dengan mekanisme bisa saja KLB, kalau tidak kami tidak mau dilibatkan sembarangan,” tegasnya.
PSM MAKASAR, PSM Makasar mengatakan Setuju jika La NyallaMundur, hal itu disampaikan oleh Direktur Klub PSM, Sumirlan, yang mendukung keputusan Ketum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk mundur dari jabatannya. Jika dia (La Nyalla) telah ditetapkan sebagai terpidana "Dan memang alangkah tidak bagusnya organisasi sebesar ini kalau dipimpin oleh orang, yang terbukti korupsi," kata Sumirlan, saat jumpa pers di Sekretariat PSM Jalan Balaikota, Kamis, 17 Maret.
Sumirlan juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mendukung orang yang terlibat korupsi, Ia mencontohkan pengaturan skor di Jawa Timur, PSM garda terdepan menolak itu. " Apalagi kalau kasus korupsi yang sudah dinyatakan terbukti," Meski begitu, Sumirlan juga mengatakan bahwa pihaknya tetap ikut dengan aturan PSSI, karena kasus yang melibatkan Pak La Nyalla itu urusan pribadinya. "Masalah KLB harus ada persetujuan juga dengan klub, tapi kita tunggu saja keputusan pengadilan setelah menetapkan Pak La Nyalla tersangka," ujar Sumirlan.
Sementara kelompok suporter PSM sempat kecewa dengan dukungan manajemen PSM terhadap Ketua Umum PSSI, La Nyalla. Erwinsyah, Koordinator kelompok suporter VIP Selatan mengaku sangat kecewa dengan komentar manajemen PSM yang menyatakan dukungannya kepada ketua PSSI yang terlibat kasus korupsi dana hibah. "Gara- gara komentar manajemen satu Indonesia ini hina PSM," ucap Erwinsyah. Hal senada dikatakan, Presiden Red Gank, Sul Daeng Kulle. Ia mengaku kaget dengan pernyataan manajemen di salah satu media yang mendukung ketua umum PSSI, padahal terlibat kasus dugaan korupsi. "Kami tidak ingin nama PSM tercemar," ucap dia. Sehingga, ia meminta kepada manajemen untuk meluruskan pernyataannya tersebut lantaran dapat merusak citra klub kesayangan masyarakat Sulawesi Selatan ini.
Menangapi adanya berita dari media online yang menyebutkan PSM tetap mendukung La Nyalla meskipun terlibat kasus korupsi itu. Sumirlan mengatakan "Padahal yang saya katakan Pak La Nyalla sudah tersangka dan tidak ada hubungannya dengan organisasi PSSI," tutur Sumirlan.
AREMA CRONUS"Statusnya Pak La Nyalla saat ini masih ketua umum PSSI yang menang di pemilihan lalu. Saat ini memang terkena kasus, namun hal itu bukan kasus sepakbola. Arema sendiri masih menunggu berjalannya kasus tersebut. Karena kok ya tidak adil, kasus di Surabaya kemudian dikaitkan dengan PSSI yang notabenenya adalah sepakbola. Arema pun saat ini ingin konsentrasi penuh dulu di Piala Bhayangkara," kata Sudarmaji, media officer Arema Cronus.
PSIS SEMARANG, CEO PSIS Semarang AS Sukawijaya atau Yoyok meminta agar La Nyalla segera mundur dan turun dari takhta kursi ketua umum. Penetapan sebagai tersangka dirasa sudah cukup untuk La Nyalla meninggalkan induk organisasi sepak bola di Indonesia tersebut. "Manajemen PSIS menginginkan ada perubahan dan revolusi dalam PSSI. Penetapan La Nyalla sebagai tersangka sudah cukup bagi kami di daerah untuk menuntut adanya Kongres Luar Biasa (KLB). Bagi PSIS, KLB harga mati yang harus segera dilaksanakan," tegas Yoyok Sukawi, panggilan akrabnya, Kamis (17/3/2016).
La Nyalla, menurut Yoyok sudah seharusnya secara jantan mundur dari jabatan ketua umum tanpa harus menunggu desakan dari pengurus daerah. Menurutnya, selama di bawah kendali La Nyalla, PSSI tidak ada kemajuan berarti. Pembekuan PSSI dari pemerintah juga tidak bisa diselesaikan. “PSIS meminta La Nyalla mengakui secara jantan dan segera mundur dari ketua umum. Hal ini tidak bisa ditawar lagi. Dulu La Nyalla mendesak Nurdin Halid untuk mundur karena statusnya terpidana,” tegas Yoyok.
Yoyok juga menambahkan, bahwa organisasi PSSI tidak bisa ditangani hanya oleh segelintir kelompok yang memiliki kepentingan. Namun harus diurus orang-orang yang memang berkompeten dan mencintai sepak bola Indonesia. "Kompetisi sudah lama berhenti. Saatnya PSSI berbenah, dan kompetisi resmi segera diputar," tandasnya. (Jt27-3)