sumber foto : www.fourfourtwo.com
Baru-baru ini FourFourTwo sebuah majalah sepak bola yang juga tampil sebagai media on line berpusat di Inggris dan terbit di 17 negera berbeda, mengadakan pemilihan pelatih dan pemain sepakbola Asia Tengara terbaik untuk dipilih menjadi bagian dari tim Terbaik Asia Tenggara Tahun 2015 versi majalah tersebut. Dari sekian banyak pemain yang bermain di kompetisi negaranya masing-masing itu akhirnya diputuskan dan terpilihlah 11 pemain ditambah seorang pelatih menjadi yang terbaik dan berhak untuk disebut sebagai bagian dari tim terbaik ASEAN 2015.
Berikut Nama Pelatih & 11 pemain tim terbaik Asia Tengara tersebut :
COACH (Pelatih)
Kiatisuk 'Zico Senamuang, terpilih sebagai sebagai pelatih terbaik Asia Tenggara tahun 2015 versi FourFourTwo. Sebetulnya ada nama lain yang jadi pesaingnya untuk jadi pelatih terbaik tahun ini seperti pelatih dari Australia, Ange Postecoglou yang juga berhasil membawa Australia tampil meraih gelar juara piala Piala Asia tahun ini dan membawa tim Australia lolos ke Piala Dunia 2014 lalu, begitu juga dengan Mario Gomez yang juga sukses membawa Johor Darul Ta’zim meraih gelar Malaysia Super League dan AFC Cup.
Akan tetapi berkat penampilan timnas Thailand yang berubah menjadi sebuah kekuatan besar sepakbola ASEAN ini, maka akhinya Zico Senamuang lah yang menjadi lebih pantas untuk mendapatkan status itu. Kiatisuk Zico Senamuang merupakan salah satu mantan pemain tersukses yang pernah lahir di Asia Tenggara ini, dia juga pernah menghabiskan satu musim kompetisi bermain bersama klub Inggris, Huddersfield Town, dan juga pernah bermain di Malaysia, Singapura dan terakhir di Vietnam, bermain untuk klub Hoang Anh Gia Lai.
Namun yang membuat Kiatisuk senamuang menjadi begitu terkenal adalah saat ia membela timnas Thailand tampil ke putaran final kualifikasi Piala Dunia th 2002, disamping itu Kiatisuk Zico Senamuang juga memegang rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan dan gol terbanyak untuk timnas negaranya.
Sementara untuk sentuhan emasnya sebagai pelatih adalah kala ia memimpin timnas Thailand merebut gelar juara Piala AFF 2014, dan medali emas pada SEA Games tahun 2015 bersama tim U-23. Serta membawa tim nasional Thailand ke puncak Grup F kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan hanya menyisakan satu pertandingan lagi melawan Irak pada 24 Maret tahun 2016 ini. Seperti yang dikatakannya “Kami bekerja dengan sangat baik saat ini, tetapi saya yakin skuat ini bisa melangkah lebih jauh lagi,” dan “Target kami adalah Irak. Kami akan pergi ke sana untuk meraih kemenangan untuk memastikan diri menjadi juara grup.” Kiatisuk
Saat ini Kiatisuk Zico Senamuang sedang memimpin The Young War Elephants di Piala Asia U-23 Qatar Januari ini yang akan memperebutkan tiga posisi menuju Olimpiade musim panas yang berlangsung di Brasil tahun depan.
PENJAGA GAWANG
Izwan Mahbud (Singapura), Nama kiper timnas Singapura, Izwan Mahbud ini sempat menjadi sorotan media ketika tiba-tiba masuk dalam daftar incaran eks manajer Manchester United, David Moyes kala masih melatih Real Sociedad. Belakangan Izwan juga ditawari bermain di klub Liga Jepang, Matsumoto Yamaga, setelah tampil cemerlang menggagalkan serangan Jepang yang pernah tampil juara Asia 4x tersebut. Izwan berhasil melakukan 18 kali penyelamatan ketika Singapura secara mengejutkan menahan seri timnas Jepang 0-0 pada kualifikasi Piala Asia lalu dimana Izwan tampil nyaris tanpa cela.
PEMAIN BELAKANG
Matthew Davies (Malaysia), Lahir di Australia, Davies membuat keputusan pada April tahun lalu untuk pindah ke negara kelahiran ibunya di Malaysia, dan kemudian mencoba peruntungannya bermain di liga Malaysiua. Di usianya yang baru 20 tahun, ia sudah menjadi bintang di Pahang dan tim nasional Malaysia.
Korawit Namwiset (Thailand), bermain untuk Buriram United klub impianya dan selalu tampil di line-up utama tim, membantu klubnya merebut gelar Thai Premier League, Kor Royal Cup, dan League Cup. Ia juga menjadi starter secara regular di tim nasional Thailand yang menjadi kekuatan besar sepakbola ASEAN.
Madhu Mohana (Singapura), Pemain belakang Singapura ini mampu membalikkan kariernya yang buruknya pada th 2014 lalu karena mengalami banyak cedera, selama 12 bulan terakhir ia tampil konsisten bagi Lions XIII di Malaysia Super League (MSL), dia berhasil membentuk kerja sama yang apik dengan Baihakki Khaizan di tim asal Singapura.
Theerathon Bummathan (Thailand), Kapten tim nasional Thailand di usia 25 tahun, Theerathon menikmati tahun 2015 yang hebat. Memimpin Buriram merebut gelar juara TPL lagi, ia juga tampil hebat untuk klubnya di Liga Champions Asia dan membantu Thailand berada di posisi yang bagus di kualifikasi Piala Dunia.
PEMAIN TENGAH
Sarach Yooyen (Thailand), Pemain lain yang juga tampil sangat bagus di tahun 2015 ini, Sarach walau hanya mampu membawa klubnya Muangthong United finis di posisi kedua di belakang Buriram di TPL dan FA Cup tapi penampilan sangat meyakinkan di lini tengah klub dan negaranya. pemain berusia 23 tahun ini punya masa depan yang bagus.
Andik Vermansyah (Indonesia), Gelandang yang sangat berbakat ini mulai merebut perhatian dari klub-klub luar negeri setelah masuk ke tim utama Persebaya sebagai pemain muda. Sempat dikaitkan dengan isu kepindahannya ke Jepang dan Amerika Serikat, tapI ia akhirnya bergabung dengan Selangor di Malaysia. Di Selangr Andik berhasil membuktikan kepindahan ke Malaysia itu tepat dan berhasil membantu The Red Giants merebut gelar juara Piala Malaysia tahun ini.
Massimo Luongo (Australia), Seorang pemain muda yang diyakini memiliki potensi yang sangat besar, ia mampu menjawab ekspektasi besar itu di tahun 2015 ini, keberhasilanya itu ditandai dengan peran pentingnya dalam perjalanan Australia meraih kesuksesan di Piala Asia dan sekaligus menjadi pemain terbaik di turnamen tersebut, ia bermain di klub Championship Inggris, Queens Park Rangers.
Safiq Rahim (Malaysia), memiliki talenta yang besar, penampilan dewasa Safiq di piala AFF Suzuki Cup 2014 berhasil menjadikanya sebagai peraih gelar sepatu emas. Sebagai kapten Johor Darul Ta’zim, ia juga berhasil memimpin klubnya menjuarai MSL untuk kali kedua secara beruntun ditambah lagi dengan kesuksesan bersejarah mereka di AFC Cup.
PENYERANG
Tim Cahill (Australia), pemilik rekor gol di timnas Australia ini selalu bermain efektif dengan sering muncul tiba-tiba dari belakang, ia mencetak tiga gol di Piala Asia kala Socceroos berhasil merebut juara dan ia juga mencetak hat-trick di babak pertama pada laga kualifikasi Piala Dunia saat melawan Bangladesh November lalu.
Teerasil Dangda (Thailand), pemain yang sempat berkarier di klub-klub Inggris, Swiss, Spanyol, veteran tim nasional Thailand ini menemukan kembali performa terbaiknya di tahun 2015 ini, berperan penyambung antara lini tengah dan depan, selama tampil bersama klubnya Muangthong United ia berhasil mencetak 18 gol di sepanjang musim.
Dengan terpilihnya Andik Vermansyah sebagai salah satu pemain terbaik ASEAN setidaknya ini menunjukan bahwa pengakuan sepakbola international itu masih ada terhadap kontribusi dari pemain asal Indonesia. walaupun sesungguhnya kisruh sepakbola di Indonesia masih jauh dari harapan untuk menuju perbaikan. Kondisi ini diperparah lagi dengan terjadinya perbedaan persepsi antara Pemerintah dan FIFA dalam memandang bentuk penyelesaiaan kisruh sepakbola ini, FIFA menginginkan tim AD HOCK sementara Pemerintah menginginkan sesuai dengan apa yang sudah di sepakati bersama yaitu dibentuknya TIM KECIL yang akan menghubungkan pihak Pemerintah dan FIFA. Akhirnya tentu kita masih berharap semoga saja di tahun 2016 ini penyelesaiaan kisruh sepakbola ini dapat menemukan jalan terbaiknya bagi sepakbola Indonesia kedepan………amin………..selamat menikmati.
Borneo 3 Januari 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H