Jujur dalam hal ini saya agak gagal paham dengan apa yang disampaikan pihak Mahaka Sports Entertaimen tersebut, walaupun sejujurnya juga apa yang diharapkan pihak Mahaka tersebut juga menjadi harapan seluruh pecinta sepakbola di negri ini, Tapi tentu kembali lagi apakah kesuksesan yang sudah diraih pihak penyelengaraan Piala Presiden mulai dari babak penyisihan sampai parta semi final mau dikorbankan hanya untu mengembalikan citra sepakbola dengan menangung resiko-resiko yang sudah jelas di depan mata ?
Memang seperti yang dikatakan pihak Mahaka mengimbau kepada para suporter klub agar supaya dapat menjaga serta membuat kondisi sepakbola ini bisa lebih kondusif pertanyaanya tentu garansinya apa ? seperti yang diampaikanya “Kami pasti mengimbau suporter supaya hal-hal yang ditakutkan tidak terjadi, karena sepakbola ini baru mulai. Artinya kalau ini terus berlangsung sepakbola kita mundur karena kita terjebak oleh kondisi itu terus, oleh tingkah yang menurut saya bukan kelompok tapi oknum satu dua orang. Jadi seharusnya di Piala Presiden ini waktunya siapa yang bertikai bisa berdamai demi sepakbola. Jadi diusahakan situasinya tetap kondusif,” pungkasnya.
Dan juga yang sedikit menghawatirkan adalah ada apa dengan kengototan pihak Mahaka Sports dengan memilih Jakarta sebagai tempat penyelengaraan partai final tersebut padahal masih banyak stadion alternative yang juga memenuhi syarat untuk dijadikan tempat berlangsungnya final Piala Presiden itu khususnya terkait dengan kemampuan stadiuona yang mampu menampung banyak penonton kalaupun itu yang diinginkan yang secara otomatis terhindar dari hal-hal yang nantinya bisa menciderai hajatan partai final tersebut. Seperti yang disampaiakan pihak Mahaka "Klub bisa saja mengusulkan tapi keputusan tetap ada pada kami. Memang untuk menentukan tempat kami perlu bekerjasama dengan pihak keamanan, tapi selama kepolisian memberikan izin maka kami gelar di GBK-karena dari awal kami sudah menunjuk GBK sebagai tempat laga final. Sebaliknya jika kepolisian mempertimbangkan dari sisi keamanan maka kami sudah pilih alternatif lain yaitu di Bali," kata Hasani ketika dihubungi detikSport, hari ini.
Sekali lagi sebagai penutup tulisan ini tentunya harapan dari seluruh masyarakat yang akan menyaksikan pertandingan partai final itu baik yang menonton secara langsung maupun melalui layar televisi berharap agar dapat menonton secara utuh pertandingana tersebut sampai dengan berakhirnya pertandingan peluit panjang berbunyi tampa digangu oleh kejadian-kejadian yang diluar sepakbola……….dan untuk itu perlu kita apresiasi apa yang diususlka pihak JakMania itu tampa mengorbankan rasa persaudaraan dan cinta sepakbola nasional dan sekaligus meminta kearifan dari pihak penyelengara Mahaka Sports Entertaimen dalam menentukan pilihannya terkait dengan parati final ini sekaligus turut menjaga agar situasi tetap kondisi tampa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan…………selamat menikm ati.
Borneo 12 Oktober 2015
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H