Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jeruk Makan Jeruk Kasus Johan Ibo Hilang Ditelan Bumi?

29 April 2015   22:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber foto : mediasepakbola.co"][/caption]

"Saya akan bongkar semua mafia sepakbola di Indonesia selama ini. Meski saya baru kali ini melakukannya," Johan Ibo

Selamat malam semua, sepertinya kanal bola semakin hari semakin kembali kehabitat sesungguhnya, dengan tampilnya kembali berbagai tulisan yang menarik untuk dibaca dengan segala ocehan atau celotehnya terhadap situasi gawad darurat yang sedang melanda persepakbolan negri ini, yang tentunya tampil dengan berbagai versi atau style/gaya penulisan dari penulisnya, untuk kali ini yang menarik untuk dikomentari adalah tulisan dari sohib “Justin” yang ternyata pernah menaruh cinta terpendam pada artis Dona Agnesia yang sudah jelas-jelas menjadi istri orang yang tak lain Dairus Sinathrya yang kita kenal sebagai pembawa acara olahraga di TV nasional dan juga pernah tampil memandu siaran langsung piala dunia sepakbola th 2006 lalu di SCTV.

Dari tulisannya hari ini yang juga lumayan panjang tapi tetap mararik untuk dibaca itu saya tertarik pada pada satu nama yang disebutkannya yaitu Rocky Putiray yang dikatakan berani bersaksi soal adanya mafia bola dan pengaturan skor, tentu hal ini secara otomatis mengingatkan kita akan Johan Ibo mantan pemain persebaya dan Arema yang juga baru saja tersangkut permasalahan usaha penyuapan yang dilakukannya terhadapa pemain dari Borneo FC dan kalau menyebut kata mafia, “justin” adalah penulis yang paling sering menulis embel2 mafia dalam tulisannya untuk itu mari kita coba rivew kembali kedua kasus yang pernah terjadi pada keduanya dan sempat ramai diberitakan itu dan bagai mana kabar kelanjutannya.

Johan Ibo, Mantan pesepakbola profesional Indonesia dari klub Persebaya dan Arema ini tersangkut masalah pengaturan skor dengan mencoba menyuap tiga pemain Pusamania Boreno FC yang dimintanya untuk sengaja mengalah saat melawan Persebaya dalam lanjutan Indonesia Super League 2015 (8/4) lalu, tapi sayang kasus Johan Ibo ini tengelam seiring dengan ramainya hingar bingarnya perseteruan kemelut antara PSSI dengan Menpora dengan keluarnya surat pembekuan terhadap PSSI termasuk juga dengan kepengurusannya periode 2015 – 2019 lalu jadi dengan demikian segala aktifitasnya sudah tidak diakui lagi, termasuk dengan kelanjutan berlangsungnya Liga Qatar NB ini apakah masih akan berlanjut atau menuggu sampai sang juragannyaq LNM kembali pulang dari pertemuan Kongres AFC di Bahrain yang sesuai apa yang pernah disampaikan akan langsung mengadakan rapat dengan Exco untuk memutuskan eksekusi ancamannya terhadap pemerintah dalam hal ini Menpora kalau saja masih tidak mengeluarkan izin sampai dengan batas waktu sampai tgl 2 mei nanti maka tahun ini tidak akan ada kompetis Liga ,…. manntab tentu ini menarik untuk kita tunggu bro.

Kembali ke Johan Ibo yang kasusnya memang terjadi di tengah susasana kemelut PSSI Vs Menpora dan ditambah lagi dengan permasalahan kelanjutan Liga Indonesia QNB 2015 yang juga belum kunjung tuntas, yang dengan sendirirnya membuat kasus apa yang dilakukan Johan Ibo ini menjadi tak terdengar gaungnya, entah itu terabaikan atau memang senganja diabaikan/dilupakan ? walaupun seperti yang sudah kita ketahui juga dimana “katanya” PSSI tengah berusaha keras untuk dapat memberantas mafia bola ini, seperti yang pernah disampaikan Hinca Panjaitan mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI yang sekarang sudah menjadi wakil ketua Umum PSSI itu pada kongres PSSI kemaren tapi sayang tidak diakui Kemenpora pernah mengatakan "Kami sudah kerjasama dengan Sport Radar, perusahaan yang di-promote FIFA untuk membantu federasi memerangi match fixing," katanya dan menegaskan bahwa sanksi pengaturan skor itu bisa dikenakan oleh Komisi Disiplin, atau polisi bahkan interpol sekaliun, tapi yang menarik juga dengan kasus Johan Ibo ini adalah apa yang disampaikannya saat diinterogasi polisi dimana Johan Ibo berjanji akan kooperatif dan akan membuka siapa dalang dari perbuatannya walaupun ia mengaku baru pertama kali beroperasi sebagai mafia sepakbola. "Saya akan bongkar semua mafia sepakbola di Indonesia selama ini. Meski saya baru kali ini melakukannya," tegasnya, tapi sayang akhirnya kasus ini berakhir tampa ending yang jelas Johan Ibo dilepaskan begitu saja karena polisi merasa belum memiliki cukup bukti untuk dapat menaikkan status Johan Ibo dari terperiksa menjadi tersangka penyuapan.

Rocky Putiray, nama ini  kembali ramai di perbincangkan sekitar awal desember 2014 lalu, mantan punggawa Arseto Solo itu angkat bicara terkait dengan kondisi persepak bolaan Indonesia pada sebuah acara program televisi swasta dimana dalam acara tersebut, mantan pemain yang telah mengantongi 41 caps bersama Timnas Indonesia ini dengan berani membeberkan berbagai kasus yang menurutnya turut melibatkan mafia bola, Rocky Putiray bahkan dengan lantang berani menyatakan bahwa kalau kompetisi liga di Indonesia ini sepenuhnya telah berada dibawah cengkraman tangan mafia sampai-sampai juara pada sebuah kompetisi pun sudah terlebih dahulu bisa diketahui sebelum kompetisi dimulai.

Pernyataannya itu sontak mengagetkan masyarakat pecinta sepak bola tanah air dan juga ada yang kecewa dengan pernyataan yang dikeluarkan Rocky Putiray itu, dan bahkan sempat menimbulkan protes seperti dari pecinta Persipura dari Paguyuban Masyarakat Papua dimana menurut mereka, pernyataan Rocky secara tidak langsung berangapan empat gelar juara yang berhasil diraih Persipura itu didapat dari hasil ''main mata'' dan mengatakan "Pernyataan ini juga sama dengan fitnah yang keji terhadap juara kompetisi Indonesia Super League (ISL)," begitu juga dengan apa yang dilakukan suporter fanatik Persib Bandung yang juga baru saja menyabet gelar juara ISL musim 2013/2014 lalu, juga mengaku gemas dengan pernyataan Rocky itu apa lagi di acara tersebut Rocky juga sempat mengatakan sudah tidak lagi berminat menonton pertandingan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) karena sudah mengetahui siapa yang akan menjadi juara di setiap musimnya hal itu mendapat tangapan dari supporter Persib dengan mengatakan "Hati-hati dalam berkomentar jangan sampai kekacauan terjadi lagi. komentar RP (Rocky Putiray) memancing reaksi dari bobotoh," dan menambahkan "Seharusnya sebagai manatan pemain Timnas memberi contoh kepada pemain muda yang masih aktif. Memberikan sumbangsih demi kemajuan sepakbola Indonesia bukan malah bersikap seperti ini. Akibatnya suporter Persib terpancing emosinya," oh ya bagi yang mau nonton silahkan klik link ini https://www.youtube.com/watch?v=VAIeTSvrVY4

Jadi poin yang kita dapatkan dari kedua cerita diatas adalah apakah PSSI masih serius dengan niatnya membasmi mafia sepakbola di negri ini ? karena seperti yang kita ketahui bahwa Johan Ibo masih menjadi buah bibir di sebagian kalangan pencinta sepak bola di Tanah Air disamping itu juga banyak yang menyatakan ketidakpuasannya dan protes atas penyelesaian kasus ini yang selesai begitu saja tanpa ada yang menjadi tersangka, walaupun Polrestabes Surabaya sudah mengatakan bahwa tetap akan melanjutkan proses penyelidikan kasus ini tapi sepertinya kasus ini akan hilang ditelan bumi seperti judul tulisan diatas..he..he, hal yang sama juga disampaikan Pihak Pusamania Borneo FC yang juga merasa kecewa dengan dibebaskannya terduga pelaku suap yang mengincar para pemain mereka itu dan balik mempertanyakan sikap polisi tersebut. "Kenapa dia bisa dilepaskan? Apa tidak ada satu pun pasal yang bisa menjerat dia? Sudah kacau negara ini, sudah sangat kacau," seperti dilansir laman resmi PBFC dan juga menyayangkan sikap PSSI yang terkesan pasif "Paling tidak harus ada back-up dari PSSI untuk mengupas kasus ini hingga tuntas, bukan malah membiarkannya menguap. Nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi dan dibiarkan saja, akan terus terjadi kaya gini, hancur sepak bola kita,"

Terakhir Manajer Pusamania Borneo FC, Dandri Dauri itu berharap agar pihak kepolisan dan PSSI dapat mengusut kembali kasus Johan Ibo ini karena dengan membebaskan begitu saja sama halnya dengan memelihara mafia sepak bola, bahkan untuk itu dia siap bersaksi "Jika diminta saya siapa menjadi saksi. Jaringan mafia sepak bola harus dihentikan jika ingin sepak bola Indonesia. Begitu juga dengan PSSI seharusnya mereka harus lebih proaktif pada kasus mafia sepak bola ini," keluh Dandri serta menambahkan bahwa dia juga memiliki bukti rekaman percakapan, antara Johan Ibo dengan pemainnya, dalam rekaman itu Johan Ibo berusaha untuk menyuap pemainnya agar mau mengalah saat bertanding melawan tuan rumah Persebaya Surabaya itu……tentu pertanyaan berikutnya adalah apakah PSSI masih serius membasmi mafia sepakbola ini ? apa lagi sudah jelas ada bukti rekaman dan tertangkap tangan yang seharusnya sudah bias dijadikan dasar atau alasan bagi polisi untuk tidak membebaskan si penyuap dengan begitu saja……atau apa betul seperti judul diatas masa Jeruk makan Jeruk ? …….. selamat menikmati.

Borneo 29 April 2015

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun